Jakarta (27/12). Gubernur Anies Baswedan menghadiri peletakan batu pertama Gereja Kalvari Paroki, Lubang Buaya, Jakarta Timur kemarin (21/12). Acara ini juga dihadiri perwakilan FKUB DKI Jakarta yang juga pimpinan Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, KH Asy’ari Akbar serta memberi sambutan mewakili tokoh agama.
Dalam sambutannya, Anies Baswedan mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta mengedepankan prinsip kesetaraan, keadilan, dan ketaatan kepada aturan hukum dalam membina umat beragama. “Kami meyakini, bila menjalani dengan prinsip demikian maka ketenangan, keteduhan, dan kerukunan akan tumbuh,” katanya.
Senada dengan Anies, KH Asy’ari Akbar juga mengatakan, keberagaman ini membuktikan kehebatan Tuhan melalui ciptaan-Nya dengan maksud agar saling bekerja sama. “Tidak untuk berbangga atau untuk menghina lainnya. Tujuannya agar selain menyadari keberadaan kita sendiri, tapi juga menyadari keberadaan yang lain dan sama-sama saling menghormati,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, “Tugas kita merawat keberagaman itu dan hati kita dapat menerima perbedaan itu dengan segala kesenangan hati kalau memang sejatinya keberagaman itu indah. Misalnya seluruh manusia diganti sama warna kulitnya, sama bahasanya, sama agamanya, sama makanannya, sama pakaiannya, akan cepat membosankan. Jadi memang dibuat berbeda agar indah dan kita bisa merajut keberagaman itu menjadi suatu kekuatan yang besar dan menjadi kesenangan kenikmatan kita hidup di dunia.”
Dengan keberagaman itu, KH Asy’ari menekankan kewajiban merawat keberagaman dengan toleransi. Seperti contoh sebelumnya ia menerangkan, sudah banyak kegiatan yang berjalan dengan kerja sama yang baik. Tujuannya membangun kemaslahatan umat bersama. “Toleransi yang perlu dilakukan adalah toleransi aktif, yakni mengakui dan menyambut keberagaman tersebut. Kalau toleransi pasif, kita hanya mau eksistensi perbedaan oranglain, sedangkan toleransi aktif dapat menjadi kerjasama untuk kemaslahatan umat bersama serta kepentingan bangsa.”
Mengutip Martin Luther King Jr., ‘Kegelapan tidak bisa dihilangkan dengan kegelapan. Kegelapan dihilangkan dengan cahaya. Kebencian tidak bisa dihapus dengan kebencian. Kebencian dihapus dengan cinta.’
‘Bila engkau mulai menyalakan lilin, maka jangan hanya memandangi saja, tapi datang ke tempat lain yang memerlukan cahaya itu.’
KH Asy’ari berharap, dengan adanya pembangunan gereja ini dapat menambah kerukunan antar umat beragama dan selalu merawat keberagaman sehingga bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Alhamdulillaah melaksanakan budi luhur saling menghargai menghormati sesama dalam rangka tujuan ikut serta bersama pemerintahan yg sah menggalang persatuan dan kesatuan bangsa mewujudkan NKRI maju jaya aman damai makmur sejahtera yg merata diseluruh wilayah NKRI, dg tujuan utama melancarkan ibadah menyebarkan ajaran Al Qur’an Al Hadits cara jamaah insyaaAllooh diridhoi Allooh SWT aaamiin