Negara mana yang terkenal dengan robot? Tidak heran lagi, Negara Jepang menjadi acuan bagi perkembangan teknologi robot saat ini. Namun, siapakah sebenarnya yang pertama kali menciptakan robot?
Ternyata, bukan orang Jepang atau orang barat. Perintis dan penemu robot adalah seorang Ilmuwan Muslim jenius dari Arab pada abad ke-13 bernama Ibnu Ismail Al-Jazari, insinyur mekanik Kesultanan Turki dari Dinasti Artuqid.
Identitas detailnya ialah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari beliau tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas. Al-Jazari memperoleh julukan selaku Bapak Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang beragam mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern masa kini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, dan lainnya.
Beliau merupakan penyusun / penyusun Kitáb fí ma’rifat al-hiyal al-handasiyya (Buku Pendidikan Ilmu Mekanik) tahun 1206. Beliau mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, komplit dengan rincian gambar-gambarnya, Bukunya ini berisi masalah teori serta praktik mekanik. Karyanya tersebut paling beda dengan karya ilmuwan yang lain, dikarenakan dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara details perihal yang terhubung dengan mekanika. Dan ialah kontribusi yang paling bernilai dalam sejarah teknik.
Al-Jazari mampu menemukan berbagai macam alat-alat sederhana yang menjadi cikal bakal robot saat ini. Lewat bukunya yang berjudul The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices, Al-Jazari memperkenalkan sekitar 100 alat berbasis teknologi mekanik beserta tata cara untuk membuatnya. Bangsa barat pun banyak yang memuji karya-karya Al-Jazari, bahkan teknologi pembagian gir roda buatannya digunakan oleh beberapa ahli seperti jam astronomi milik Giovanni de Dondi pada tahun 1364 dan desain mesin terdahulu milik Francesco di Giorgio (1501), sehingga idenya tentang robot semakin menyebar di Eropa.
Hingga saat ini para peneliti masih menganggap rangkaian instruksi yang ada di dalam buku Al-Jazari merupakan yang ‘terkaya’ dan penuh dengan informasi penting, baik dari segi desain, manufaktur, hingga perakitan. Ini adalah bukti bahwa Al-Jazari tidak hanya menggabungkan ilmu dari Arab dan non Arab, tetapi juga menambahkan unsur kreativitasnya. Alhasil dalam karyanya kita bisa melihat alat-alat yang diberi tambahan sistem mekanika rumit hingga alat hidrolis untuk membuat robotnya otomatis.
Salah satu penemuannya yang terkenal adalah The elephant clock atau ‘jam gajah’ yang terdiri dari jam hidrolik berbentuk gajah. Di atas gajah tersebut terdapat dekorasi berbentuk tenda mini yang menjadi tempat komponen jam hingga patung-patung yang bergerak dan berbunyi tiap setengah jam sekali. Jam gajah ini telah mengusung sebuah siklus mekanik yang secara otomatis menggerakkan seluruh bagian jam, mirip dengan dasar mekanika robot saat ini.
Donald Routledge di dalam bukunya Studies in Medieval Islamic Technology, mengatakan bahwa sampai zaman modern ini, tidak satupun dari sebuah kebudayaan yang mampu menandingi detailnya instruksi buat merancang, memproduksi serta menyusun beragam mesin seperti yang disusun oleh Al-Jazari.