Bulan Zulhijah merupakan salah satu bulan yang istimewa dalam kalender Islam. Menurut Anggota Dewan Penasehat Pusat DPP LDII, KH Edy Suparto, terdapat 10 amal yang utama pada 10 hari pertama bulan Zulhijah.
Ia mengutip hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma sebagai berikut:
« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijah). Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun (hartanya habis dan dirinya gugur di medan perang sebagai syuhada) .“ (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
- Dalil lain yang menunjukkan keutamaan 10 hari pertama Zulhijah adalah firman Allah Ta’ala, وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Dan demi malam yang 10.” (QS. Al Fajr: 2).
Makna ayat ini, ada empat tafsiran dari para ulama yaitu:
- 10 hari pertama bulan Zulhijah
- 10 hari terakhir bulan Ramadan
- 10 hari pertama bulan Ramadan dan
- 10 hari pertama bulan Muharram. (Zaadul Masiir Ibnu Jsuziy)
Malam (lail) kadang juga digunakan untuk menyebut hari (yaum), sehingga ayat tersebut bisa dimaknakan 10 hari Zulhijah. (Tafsir Juz ‘Amma: Muhamad bin Sholeh al ‘Utsaimin)
Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, bahwa tafsiran yang menyebut 10 hari Zulhijah, itulah yang lebih tepat. Pendapat ini dipilih oleh mayoritas pakar tafsir dari para salaf dan selain mereka, juga menjadi pendapat Ibnu ‘Abbas. (Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali)
Lantas manakah yang lebih utama, apakah 10 hari pertama Zulhijah ataukah 10 malam terakhir bulan Ramadhan? Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Zaadul Ma’ad memberikan penjelasan yang bagus tentang masalah ini. Ia berkata: “10 malam terakhir bulan Ramadhan lebih utama dari 10 malam pertama dari bulan Zulhijjah.”
Dan 10 hari pertama Zulhijah lebih utama dari 10 hari terakhir Ramadan. Dari penjelasan keutamaan seperti ini, hilanglah kerancuan yang ada. Jelaslah bahwa 10 hari terakhir Ramadan lebih utama ditinjau dari malamnya. Karena di dalamnya terdapat malam al qadr (lailatul qadar). Sedangkan 10 hari pertama Zulhijah lebih utama ditinjau dari hari (siangnya) karena di dalamnya terdapat hari nahr (qurban), hari ‘Arofah dan terdapat hari tarwiyah (8 Zulhijjah). (Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim)
Puasa
Disunnahkan untuk memperbanyak puasa dari tanggal 1 hingga 9 Zulhijah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam mendorong umat Islam untuk beramal sholeh ketika itu dan puasa adalah sebaik-baiknya amalan sholeh.
Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, dari salah satu istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Zulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya (HR.Abu Daud).
Di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama 9 hari awal Zulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Latho-if Al Ma’ari)
Takbir dan Dzikir
Yang termasuk amalan lainnya juga adalah bertakbir, bertahlil, bertasbih, bertahmid, beristighfar, dan memperbanyak doa. Disunnahkan untuk mengangkat (mengeraskan) suara ketika bertakbir di pasar, jalan-jalan, masjid dan tempat-tempat lainnya.
Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan,
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِى أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ ، وَالأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ . وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِمَا . وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِىٍّ خَلْفَ النَّافِلَةِ .
Ibnu ‘Abbas berkata, “Berzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Zulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada 10 hari pertama Zulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin ‘Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah. (HR.Bukhari)
Cara bertakbir adalah dengan ucapan: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.”
Menunaikan Haji dan Umrah
Amalan yang paling utama di 10 hari pertama Zulhijah adalah menunaikan haji dan umrah ke Baitullah. Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam dan memiliki pahala yang sangat besar, terutama ketika dilaksanakan pada waktu-waktu yang penuh keutamaan ini.
Memperbanyak Amalan Saleh
Amalan saleh lainnya yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak shalat sunnah, sedekah, membaca Al Quran, serta beramar ma’ruf nahi munkar. Ini sesuai dengan hadits yang menganjurkan memperbanyak amal kebaikan selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah.
Berkurban
Pada hari Nahr (10 Zulhijah) dan hari-hari tasyriq, umat Muslim disunnahkan untuk berkurban. Ini adalah ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang kemudian dilestarikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam. Berkurban merupakan simbol ketakwaan dan ketaatan kepada Allah.
Bertobat
Amalan penting lainnya adalah bertobat dari segala dosa dan maksiat, serta meninggalkan perilaku zalim terhadap sesama. 10 hari pertama Zulhijah adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh kesungguhan.
Dengan memanfaatkan keutamaan 10 hari pertama Zulhijah, umat Islam diharapkan dapat meraih berkah dan rahmat yang melimpah dari Allah. Setiap muslim seharusnya menyibukkan diri dengan amalan-amalan yang mendekatkan diri kepada Allah, menjalankan kewajiban, dan menjauhi larangan-Nya.
Yuk kita takbiran… Di hari raya Idul Adha besok…
Semoga mendapatkan pahala yang berlipat-lipat..
Aamiin
Dalam hadits riwayat imam At Tirmidzi dijelaskan bahwa amalan puasa tgl.1 -9 Dho’if
Sedangkan yang menerangkan puasa tgl 9 Dzulhijjah itu shohih