Jakarta (28/12). FBI kembali mengeluarkan peringatan terkait peningkatan ancaman penipuan melalui email dan website. Meskipun Google mengklaim telah memblokir lebih dari 99,9 persen email phishing dan malware di Gmail, ancaman tersebut terus berkembang berkat kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI).
“Dengan lebih dari 2,5 juta pengguna Gmail, kami saat ini menyebarkan model AI untuk memperkuat pertahanan keamanan, termasuk menggunakan bahasa besar (LLM) baru yang dirancang untuk mengatasi phishing, malware, dan spam,” ujar Google dalam pernyataan yang dikutip dari Forbes, Selasa (24/12).
Firma keamanan siber McAfee menilai, kemajuan AI menjadi tantangan dua arah. Sementara Google menggunakan teknologi ini untuk melawan penipuan, pelaku kejahatan siber juga memanfaatkan AI untuk menciptakan serangan yang semakin sulit dideteksi.
“Penjahat siber kini menciptakan scam yang lebih meyakinkan dan terpersonalisasi menggunakan AI, sehingga membuat deteksi menjadi lebih sulit,” kata McAfee.
Data terbaru dari Mailmodo menunjukkan bahwa pesan spam berkontribusi pada lebih dari 46,8 persen trafik email global. Tren ini mendorong perusahaan mencari alternatif komunikasi, seperti menggunakan aplikasi Teams, Slack, WhatsApp, atau Telegram.
Untuk melindungi pengguna, Apple telah meluncurkan fitur “Hide My Email” yang memungkinkan pengguna membuat alamat email unik yang tidak mengungkap email asli. Sementara itu, Google dikabarkan sedang mengembangkan fitur serupa bernama “Shielded Email,” yang memungkinkan pengguna membuat alamat email alias untuk kebutuhan tertentu.
“Pengguna dapat membuat alamat email palsu yang diteruskan ke akun utama, sehingga alamat asli tetap privat,” jelas Apple dalam keterangan resminya.
Meski Google mengklaim sistem AI-nya mampu mendeteksi spam 20 persen lebih baik dan mengolah laporan pengguna hingga 1.000 kali lipat setiap hari, McAfee menilai upaya ini masih belum cukup untuk menekan laju penipuan digital.
Pengguna disarankan lebih proaktif dalam menjaga keamanan email, seperti memanfaatkan fitur “Hide My Email” atau “Shielded Email,” dan menggunakan email alias untuk kebutuhan publik. Langkah ini diharapkan dapat memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap ancaman penipuan.