Usia yang terbilang masih amat sangat muda tidak menjadikan Aprilia atau akrab disapa Mia ragu untuk berkarya. Lewat tangan dinginnya, Aprilia menciptakan berbagai warna-warna kalem dan lembut khas remaja 17-30an. Busana muslimah syar’i Aprilia langsung diminati kaum hawa, bahkan segala usia.
Mengangkat tema busana formal dan non formal bernuansa romantis, vintage, dan cutting yang elegan, Aprilia menonjolkan sisi kelembutan seorang perempuan dalam warna-warna pastel dan shabby sebagai andalannya. Desainer yang lahir pada 6 April 1993 ini, mendirikan brand kenamaan miliknya yang diambil dari nama tengahnya, “Aprilia Collection” pada 2011. Dan telah banyak berpartisipasi dalam berbagai macam fashion show seperti Indonesia Fashion Week, Indonesia Islamic Fashion Week, Female On The Move, serta Hijab Festival.
Semua pencapaian ini tidak lain merupakan peran dan dukungan dari kedua orangtua Aprilia, Sidik Waskito dan Lilik Rochmawati. Terutama sang ibu yang telah lebih dulu merintis bisnis usaha fashion selama kurang lebih 20 tahun dengan nama brand “Nonaa”. “Sejak kecil, sudah dikenalkan Bunda dengan berbagai macam kain dan aksesoris-aksesoris baju seperti payet, mutiara dan lain-lain,” ujar Aprilia menjelaskan mengapa dirinya terbiasa dan akhirnya justru terjun mendalami dunia fashion.
Aprilia mengakui, hanya memperdalam tentang desain di Royal Melbourne Insitute of Technology, Melbourne, Australia selama 2 tahun dan langsung menekuni bisnis ini. Siapa sangka, sebelumnya Aprilia mengambil SMK Jurusan Tata Boga. Namun, karena bakat dan minatnya di bidang fashion, Aprilia lebih berkonsentrasi menciptakan desain-desain busana muslimah syar’i yang sesuai dengan karakternya.
“Semua ini proses, bukan seketika (karir saya) melonjak, namun butuh perjuangan pantang menyerah serta kerja keras,” ujarnya ketika dijumpai di butik terbaru Aprilia Collection, Graha Bintaro, Jakarta Selatan. Terlebih lagi,desain busana muslimah syar’i bukan yang pertama kali ini diciptakan meskipun dengan tema-tema yang berbeda. Hal ini menuntut kreativitas dan keuletan seorang Aprilia untuk lebih mengeksplorasi desain.
Untuk kerja kerasnya itu, Aprilia diganjar penghargaan sebagai 2nd Best Tenant untuk Moshaict selama 2 periode, Januari-Juni dan Juli-Desember tahun 2012 serta menjadi distributor tetap butik ternama tersebut. Aprilia juga dinobatkan sebagai 15 Desainer Muslim Ternama Indonesia dalam ajang Indonesia Islamic Fashion Fair. Muslimah yang memiliki motto “If I get everything, I will get nothing” ini juga dipercaya sebagai Hijab Stylist dari juara Indonesian X Factor 2013 lalu, Fatin.
Sejak dari X Factor, Fatin sudah menyukai desain-desain baju rancangan Aprilia karena merasa cocok dengan karakternya. Bahkan, semua rancangannya murni diserahkan kepada Aprilia. Namun, Aprilia belum menyanggupi sebab jadwal show Fatin yang tidak menentu, seperti dilansir blog Aprilia Collection. “Ukuran Fatin berbeda, dan jadwalnya padat serta terkadang dadakan. Sedangkan, bajunya terkadang harus direvisi dulu ditambah payet karena untuk show, dan lainnya”.
Tidak hanya sebagai Hijab Stylist yang merancang busana hanya untuk show, tapi juga merancang hijab instan praktis yang menjadi andalan Aprilia Collection, peafowl yang didesain, dengan menggunakan bahan halus chiffon dan dibuat berkerut pada salah satu ujungnya, agar memudahkan pemakai hijab sehingga tidak perlu banyak jarum atau peniti. Ada berbagai macam peafowl, seperti peafowl polos dengan warna-warna kalem dan lembut, ada juga yang berwarna corak namun tetap memperlihatkan sisi lembut sang pembuatnya.
Selain peafowl, karya terbaik Aprilia yaitu Aprilia European Bride Design, Aprilia Blazeria, Aprilia Haute Couture atau yang dikenal dengan High Dress Making, dan Aprilia Woman. Kedepannya, Aprilia berencana lebih meningkatkan bisnis yang dijalaninya agar lebih menyerap banyak tenaga kerja. Penyuka hobi traveling dan baca buku ini, ingin membuat Indonesia bangga di mata dunia. (NONI/LINES)