Jakarta (3/8). Presiden dan Wakil Presiden RI menghadiri acara “Zikir dan Doa Kebangsaan” di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (1/8). Acara tersebut untuk memperingati momen penting dalam sejarah Indonesia, Hari Kemerdekaan yang ke-78.
Acara tersebut dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan dihadiri oleh berbagai tokoh agama, termasuk para kiai, habaib, alim ulama, tokoh agama, serta santri, yang hadir secara langsung atau bergabung secara daring. “Tujuan dari acara ini adalah untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama melantunkan zikir dan doa, memohon rida Allah SWT. serta memohon perlindungan dan berkah-Nya,” ujar Jokowi.
Dalam momen yang bersejarah ini, kata Jokowi, bangsa Indonesia diharapkan terus melaju menuju Indonesia Maju, “Dengan menggandeng seluruh komponen masyarakat dan berdoa bersama, diharapkan bangsa ini dapat melewati berbagai tantangan dan mencapai kemajuan yang lebih baik,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Sementara itu, Wakil Presiden RI, KH. Maruf Amien, turut hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan rasa syukurnya karena Indonesia berhasil melalui pandemi COVID-19 dengan baik, “Momentum ini dijadikan sebagai kesempatan untuk bersyukur atas keberhasilan mengatasi pandemi dan dampak ekonominya,” tandasnya.
Ia juga mengakui bahwa kesuksesan ini tidak lepas dari inayah dan himayah rabbaniyah, yaitu pertolongan dan perlindungan Allah SWT, “Dalam menghadapi COVID-19, pemerintah dapat mencari solusi yang tepat dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya keterpurukan dalam kehidupan bangsa,” tutur KH Maruf Amien.
Senada dengan Wapres RI, Ketua Koordinator Bidang Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) LDII, Teddy Suratmadji, juga menyatakan esensi dari acara dzikir ini adalah salah satunya sebagai ungkapan syukur atas lepasnya Indonesia dari pandemi COVID-19, “Negara ini dinilai berhasil mengatasi krisis tersebut dan bahkan mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, ketika banyak negara lain mengalami keterpurukan. Hal ini menjadi alasan yang patut disyukuri oleh bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Teddy juga mengatakan, dzikir dan doa bersama ini memiliki makna mendalam dalam menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78, “Setelah tiga tahun tidak dapat dilaksanakan karena pandemi COVID-19, acara ini kembali dihelat dengan semangat yang tinggi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Departemen PKD LDII KH. Aceng, diharapkan seluruh anak bangsa tidak melupakan pentingnya mensyukuri kemerdekaan Indonesia, “Peringatan ini juga menjadi momen untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang dan mengorbankan jiwa dan raga untuk pelestarian persatuan nusa dan bangsa,” harapnya.
KH. Aceng melanjutkan, seringkali manusia terlalu fokus pada masalah dan cobaan yang dihadapi. Sehingga melupakan betapa besar nikmat dan berkah yang telah Allah berikan kepada bangsa Indonesia. Dengan menghadirkan acara “Zikir dan Doa Kebangsaan” ini, diharapkan masyarakat Indonesia akan semakin menghargai kemerdekaan dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.
“Momentum ini menjadi panggilan untuk tetap bersatu dan memperkuat persatuan, mengatasi berbagai tantangan, serta mengisi masa depan Indonesia dengan semangat kebersamaan dan kesyukuran kepada Allah SWT. Dengan berdoa dan menghadirkan zikir kebangsaan, diharapkan bangsa ini akan semakin kuat dan maju dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” pungkas Kyai Aceng. (FWI/LINES)
Alhamdulillah, semoga Bangsa Indonesia menjadi lebih baik dg kontribusi dari seluruh rakyatnya
Mantab, LDII untuk bangsa, mengasa semangat jiwa pratiotisme