Tak ada yang lebih menyenangkan bekerja sama dalam keluarga. Inilah yang kami rasakan saat beramal saleh sebagai anggota LDII News Network (LINES).
Udara pagi yang dingin menyelimuti kawasan Villa Maria Sonak, Cisarua, Bogor, menyapa siapa saja dengan lembut, seolah mengajak meringkuk lebih lama dalam kehangatan selimut. Kabut tipis di antara pepohonan, menutup rapat hiruk pikuk beban kami dari Jakarta, yang umumnya para mahasiswa dan pekerja.
Sambil bermalas-malasan karena pagi yang dingin itu, kami paserta “Kaget Famgath Vol.2” harus tetap bersemangat. Pasalnya, pada 4-5 Januari 2025, Sabtu-Minggu itu, Departemen Komunikasi dan Informasi Media (KIM) DPP LDII dan LDII News Network (LINES) menggelar family gathering.
Meskipun ada embel-embel kedua, sebenarnya ini adalah penyelenggaraan yang ketiga, “LINES dulu pernah mengadakan family gathering sekitar 2014, di Pantai Anyer. Di sama kami mengajak para kru LINES yang baru saja menikah. Tujuannya agar para istri itu memahami tugas suaminya, agar sinkron dan tak ada angin ribut dalam keluarga,” papar Ketua Departemen KIM DPP LDII, Ludhy Cahyana.
Nah, beda dengan family gathering pertama yang diciptakan untuk bersantai, kegiatan kumpul-kumpul liburan ini justru padat dengan hiburan. Walhasil, para peserta yang baru memasuki vila pada dini hari, harus bersemangat dengan senam pagi. Tubuh-tubuh yang lelah usai menempuh perjalanan panjang perlahan bangkit dari kantuknya, agar menemukan energi baru dalam gerakan sederhana dan kebersamaan yang erat.
Kegiatan sederhana ini menjadi pembuka dari rangkaian acara yang bertujuan untuk berbagi program kerja, sekaligus memperkuat ikatan kekeluargaan dalam LINES, yang sehari-harinya bekerja di belakang berbagai kegiatan DPP LDII.
“Acara ini semakin mempererat kebersamaan kami. Teman-teman semakin akrab, bisa lebih terbuka, dan saling memahami. Kekompakan yang terbina menjadi kunci keberhasilan kami,” ungkap Ketua DPP LDII Koordinator Bidang KIM DPP LDII, Rulli Kuswahyudi.
Rulli menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendukung segala aktivitas yang dilakukan di LINES, terutama ketika banyak kegiatan berlangsung di luar jam kerja atau bahkan sampai malam hari, “Ini adalah kesempatan untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga. Kami mengajak keluarga untuk bergabung, suami, istri, atau anak-anak, karena dukungan keluarga itu sangat berarti untuk kita,” ungkapnya.
Lebih jauh, menurutnya keluarga tidak hanya terbatas pada hubungan darah, tetapi juga pada mereka yang memiliki visi dan tujuan yang sama untuk saling mendukung dan beramal soleh bersama, “Apalagi LINES sudah terbentuk sejak 2013, dan selama itu kita telah banyak berkegiatan bersama. Awalnya hanya sedikit anggota, tapi sekarang LINES sudah berkembang pesat dengan banyaknya anggota yang turut berkontribusi,” tambahnya.
Menurutnya, LINES merupakan wadah berkreasi generasi muda untuk menyalurkan ide kreatif terutama di bidang jurnalistik dan media sosial. Ia memandang, jalinan solidaritas yang terbentuk, merupakan buah dari kebersamaan para anggota tim yang mayoritasnya merupakan generasi muda. “Kami ingin generasi muda banyak beraktivitas dan beramal soleh, karena memang kegiatan ini cocok dengan anak muda yang membutuhkan banyak upaya,” ucapnya.
Sementara, terkait program kerja, KIM dan LINES berencana menggelar berbagai program baru pada tahun 2025, salah satunya adalah roadshow pelatihan di enam provinsi. Sebelumnya, pelatihan hanya diadakan di Jakarta dan beberapa kota besar, namun tahun depan, kegiatan ini akan diperluas hingga ke Pekanbaru, Padang, Bali, Makassar, Jombang, dan Pondok Pesantren Gadingmangu, Jombang, “Kami diminta untuk mengadakan pelatihan di beberapa daerah ini untuk memperluas kemampuan teman-teman di daerah,” lanjutnya.
Selain itu, program “LINES Goes to School” menjadi salah satu inisiatif yang juga diharapkan dapat memperkenalkan nilai-nilai bijak dalam bermedia sosial kepada generasi muda. Salah satunya, di Pondok Pesantren Gadingmangu, yang memiliki banyak santri berusia 15 hingga 20 tahun yang merupakan usia strategis untuk diperkenalkan pada pemahaman tentang bagaimana memanfaatkan media sosial secara bijaksana dan untuk mengembangkan potensi diri dengan cara yang tepat.
“Dunia digital itu seperti Google dan media sosial, jika kita mencari sampah, ya yang keluar sampah, tetapi jika kita mencari yang positif, hasilnya juga positif. Tugas kita adalah memberikan wawasan dan pelatihan yang tepat,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kaget Famgath, Azmi Azizi, mengungkapkan bahwa panitia telah mempersiapkan acara ini selama dua bulan. Meski sempat mengalami kendala pendanaan, semuanya bisa terpenuhi sehari menjelang acara berkat bantuan dari beberapa sponsor, seperti Arminareka, MTM, dan BMT Rukun Abadi. “Tujuan acara ini agar anggota LINES semakin kompak, saling mengenal satu sama lain, dan saling menghargai,” ujarnya. (FU/LINES)