Jakarta – SEO atau Search Engine Optimization (optimalisasi mesin pencari) adalah fitur penting untuk bisnis digital seorang penjual produk. Produk yang akan dipasarkan, dioptimalkan agar muncul di pencarian organik dengan pengetikan kata kunci tertentu.
Ahmad Fawwaz, fasilitator dari campaign Google Gapura Digital mengatakan agar terbaca Google, jangan pikirkan bisa menjadi peringkat teratas tapi usahakan saja agar mesin pencari Google membaca produk atau bisnis yang dimiliki.
Fawwaz yang menjadi pembicara dalam Pelatihan Digital Marketing Untuk UKM di kantor DPP LDII, Patal Senayan, Jakarta (07/11) menyampaikan secara umum bahwa mesin pencari bekerja dalam tiga hal; penelusuran, indeks google, dan peringkat.
Pada tahap penelusuran, mesin melakukan pencarian pada triliunan halaman dan dokumen yang ada pada world wide, sesuai ketikan kata kunci. Sedangkan indeks sebagai sumber informasi yang ditampilkan di laman. Lalu peringkat google memberikan penilaian atas data yang dicari sebagai penentu relevansi data.
Mesin pencari google, hanya menampilkan pencarian relevan dalam bentuk pencarian berbayar, listing bisnis lokal, dan hasil pencarian organik. Masalahnya, penjual produk apakah sudah memiliki website? Jika sudah, apakah mudah diakses orang banyak? Apakah sering masuk dalam penelusuran?
Terkait penjualan produk, jika penjual sudah memiliki website maka tinggal melakukan pencarian di google. Ketika sudah mengetikkan kata kunci dan situs tidak muncul, maka perlu dilakukan perbaikan SEO. Kelebihannya, SEO dapat meningkatkan kesadaran produk dan menaikkan kepercayaan pelanggan.
Beberapa alasan lain situs tidak terbaca yakni, situs tidak terhubung dengan situs lain di web, desain situs mempersulit penelusuran mesin pencari secara efektif bahkan error, kebijakan pembuat situs memblokir pencarian, atau baru saja membuat situs sehingga belum ditelusuri.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar mendapat calon pelanggan dengan pencarian organik; konten berkualitas tinggi, kata kunci (keywords), kecepatan tampilan halaman situs, dan struktur situs.
Konten yang berkualitas tinggi, Fawwaz mencontohkan, “Ibarat dalam satu barisan orang berpakaian putih, lalu ada yang hitam. Yang akan dilihat yang mana?” Artinya, konten harus beda dari yang lain, atau paling tidak belum dipublikasikan di internet. Lalu, penjelasan topik detail, tersusun, saling berhubungan dengan konten yang lain, serta punya nilai baik berdasarkan riset, data, dan pengalaman.
“Pikirkan apa kebutuhan pelanggan yang berhubungan dengan bisnis yang dimiliki, posisikan diri sebagai pelanggan, lalu tentukan keyword dengan pertimbangan volume, kompetisi, relevansi,” kata Fawwaz.(*/lines)