Akhir-akhir ini banyak sekali berita-berita miring mengenai LDII yang disebarkan oleh “katanya” para warga yang keluar dari organisasi LDII. Mereka dengan sangat aktif mensyiarkan dakwah mereka dari satu tempat ke tempat lainnya dengan berbagai alasan. Namun sayangnya, apa yang mereka lakukan juga dengan melakukan tuduhan subjektif dan menjelek-jelekan LDII. Bahkan sakit hebatnya berita-berita miring tersebut, saya yang berasal dari keluarga campur aduk yang tidak semuanya ikut LDII ikut mendapatkan berondongan pertanyaan kaget dan tanya dari anggota keluarga saya, “apa bener loe kayak gitu? injek-injek masjid pake sepatu dan injek quran?!”, alamak?!
Dalam pengajian LDII yang sangat padat, minimal 3x dalam seminggu, yang dipelajari meluluk adalah Qur’an dan Hadist. Namun tidak bisa dipungkiri organisasi LDII yang anggotanya puluhan juta orang ini memiliki banyak keragaman. Ya memang diantara warga LDII pun tentunya ada juga ahlak dan budi pekerti nya belum sesuai betul dengan aturan QH. Namun jumlahnya sangat sedikit, hanya ada beberapa oknum yang perilakunya masih jelek. Namun tidak berarti juga seluruh warga LDII itu jelek. Warga LDII yang berperilaku baik masih jauuuhh lebih banyak dibanding yang jelek.
Nah dengan adanya kekurangan-kekurangan yang sepertinya ada dalam organisasi sebesar LDII, wajar pula ada beberapa warga yang merasa tidak terakomodir kepentingannya di dalam LDII. Merasa tidak nyaman dan akhirnya keluar dari LDII karena merasa mendapatkan jalan yang lebih lebih baik dan nyaman untuk mencapai surganya Alloh. Sungguh suatu keputusan yang wajar dan hak asasi tiap manusia tentunya.
Yang jadi masalah dan sumber keheranan saya adalah, seyogyanya bila memang beliau-beliau ini keluar dari LDII dengan dasar menemukan jalan yang lebih baik untuk mecapai surganya Alloh dan selamat dari nerakanya Alloh, kenapa mereka tidak malah semakin memperdalam ilmunya, semakin mempeng ibadahnya, semakin banyak infak sodakohnya dan berusaha amar maruf puluhan juta orang lainnya diluar sana yang masih belom faham akan kebenaran Qur’an dan Hadist?
Alih-alih menunjukkan sikap sebagaimana layaknya orang yang telah menemukan jalan yang lebih baik dari apa yang telah didapat di LDII, kenapa malah mendatangi banyak tempat di berbagai daerah dan melakukan syiar-syiar yang memecah belah persatuan umat? Itu yang saya heran… sungguh heran.. Logika saya adalah orang yang menemukan jalannya Alloh yang haqiqi mustinya penuh dengan keindahan dan syiar yang menenangkan hati, bukan dengan semangat menggebu-gebu membicarakan kejelekan orang lain kepada pihak lainnya.
Yah bagi saya pribadi, saya tidak menyalahkan beliau-beliau ini. Hanya bisa berharap mudah-mudahan saja apa yang mereka lakukan tidak kontradiksi dengan yang apa yang diharapkannya sehingga para kaum ahli kitab sana tidak tertawa terbahak-bahak melihat apa yang terjadi dalam umat Islam.
n3m0