Jakarta (12/3). Berbisnis melalui platform digital, membutuhkan sinergi antar pengusaha. Berbekal sosial media dan perangkat elektronik, sinergi yang dilakukan akan mengembangkan jaringan.
Antar pebisnis, kini juga dapat mengandalkan grup media sosial seperti Whatsapp atau Facebook untuk saling berkomunikasi, bahkan berbagi pengalaman bisnis. Seperti pegiat Kelompok Kerja (Pokja) Usaha Bersama yang menggagas Temu Pengusaha di Gedung DPP LDII, Patal Senayan, Jakarta (06/03) Minggu lalu, cenderung memanfaatkan grup Whatsapp meski tidak hanya menggunakan channel platform tersebut.
Dalam pertemuan antar pengusaha itu, dipaparkan konsep sinergi dalam segi produksi, pemasaran, pengemasan, dan lain-lain. Penekanan konsep sinergi, diharapkan dapat menghasilkan usaha bersama skala besar seperti distributor dan grosir. Tentunya konsep bisnis ini juga memerlukan regulator atau lembaga pengatur sebagai pengendali kontrol atas persaingan usaha serta memiliki rencana target pencapaian bisnis.
Pentingnya berbisnis melalui digital platform, mengharuskan keberadaan pebisnis yang terus-menerus menyediakan solusi sehingga dicari oleh orang banyak. Ketua Departemen Ekonomi dan Pemberdayaan Umat, Arie Wibisono, menyarankan saat memasarkan produk, jangan hanya fokus pada produk, namun coba buat konten yang berkaitan dengan produk yang dijual. “Misal pengusaha travel, buat konten seperti tips perjalanan atau destinasi wisata. Tentu hal itu lebih menarik untuk menggiring traffic pengunjung,” jelasnya.
Seperti yang sudah dijelaskan pada acara Seminar Digital Marketing (21/02) lalu, Arie Wibisono menjelaskan pemahaman empat konsep digital market, yakni penentuan keyword produk, penentuan etalase dagang, pemilihan channel traffic, hingga pembuatan konten menarik.
Tentunya, pebisnis juga jeli melihat peluang. Inilah tugas pikub.com, yakni mewadahi lingkup pengusaha-pengusaha LDII, mengkapitalisasi Usaha Bersama untuk bekerjasama dengan pikub. Arie Wibisono mengatakan, yang membedakan bisnis melalui digital platform ini tidak hanya virtual, namun juga jaringan fisik.
Arie yang juga merupakan penggagas acara Temu Pengusaha itu mengaku, situs pikub.com kelak akan dijadikan seperti startup yang telah memiliki nama besar. “Sementara ini, pikub terbatas dalam jaringan pengusaha LDII terlebih dahulu. Makanya saya katakan, ini baru langkah awal,” ujarnya.
Bisnis dengan segala kemudahan akses tanpa harus memakan banyak waktu inilah yang dianggap menguntungkan bagi kebanyakan orang. Tidak heran, pengusaha online semakin menjamur bahkan tahun 2016 sejak Masyarakat Ekonomi Asean dibuka. Nilai transaksi pada tahun ini diprediksi akan naik daripada tahun lalu, seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna internet.