Kabupaten Bandung (15/9). Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna menegaskan pentingnya pemahaman dan penghayatan wawasan kebangsaan, bagi para pendakwah untuk mencegah radikalisme pada era moderasi beragama.
Hal tersebut ia jelaskan saat menghadiri “Pendidikan dan Pelatihan Wawasan Kebangsaan Da’i dan Da’iyah dalam Menyampaikan Dakwah yang Sejuk dan Toleran”, yang diselenggarakan oleh DPD LDII Kabupaten Bandung pada Rabu (11/9), di GSG Baitul Manshurin, Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pria yang akrab disapa dengan sebutan “Kang DS” tersebut menyampaikan dakwah di Indonesia, tidak cukup hanya dengan ilmu keagamaan saja tanpa disertai literasi kebangsaan. Karena dakwah tanpa disertai literasi kebangsaan dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, terutama di negara Indonesia yang majemuk.
Oleh karena itu, ia mendorong juru dakwah LDII agar menyampaikan dakwah disertai dengan wawasan kebangsaan yang menyeru pada persatuan dan kesatuan bangsa, “Kita merupakan bagian dari negara NKRI yang harus kita jaga bersama dengan menguasai wawasan kebangsaan, kita dapat lebih baik dalam menangani yang dihadapi bangsa. Sehingga pelatihan dan pendidikan wawasan kebangsaan ini penting,” ucapnya.
Sementara terkait agenda Pilkada yang akan digelar pada November 2024, Bupati mendorong juru dakwah LDII untuk menjadi juru damai pelaksanaan Pilkada. “Da’i-da’iiyah memiliki peran penting dalam Pilkada ini agar ditangkap secara dewasa, untuk memberikan gagasan dan wawasan agar terhindar dari fitnah dan hoaks,” ujar Dadang.
“Sehingga masa Pilkada ini dapat terhindar dari hoax dan fitnah. Serta memberikan gagasan dan wawasan untuk kemajuan Kabupaten Bandung menuju Indonesia Emas 2045,” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD LDII Kabupaten Bandung, Agus Muharam mengungkapkan pembekalan para da’i dan dai’yah ini merupakan upaya LDII dalam menghadapi Pilkada. Ia berharap juru dakwah LDII dapat mendukung keamanan dan kondusivitas masyarakat dalam masa pesta demokrasi di Kabupaten Bandung, “LDII Berkomitmen untuk menyatukan langkah agar pesta demokrasi berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 200 juru dakwah LDII se-Kabupaten Bandung. Ia berharap kegiatan tersebut dapat memperkuat posisi para da’i dan da’iyah sebagai agen perubahan, yang membawa kesejukan dan kedamaian dalam menyampaikan pesan-pesan agama, serta berkontribusi dalam menjaga keutuhan bangsa, terutama menjelang Pilkada serentak 2024.
“Harapannya dengan adanya pelatihan pendidikan ini sebagai antisipasi masyarakat terhadap radikalisme dan hoax menjelang pilkada 2024, serta komitmen LDII Kabupaten Bandung dalam mewujudkan Pilkada yang damai dan demokratis. (Lisna/FU/ LINES)