Alloh menurunkan wahyu kepada para Nabi dan Rosul dengan berbagai cara. Ada yang melalui mimpi, melalui malaikat, langsung diturunkan, dan berbagai cara lainnya.
Proses turunnya wahyu itu kadang ada yang ringan, ada yang berat. Untuk yang berat, bahkan terkadang Nabi Muhammad sampai bermandikan keringat di hari yang sangat dingin seperti hadits berikut:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ الْحَارِثَ بْنَ هِشَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ يَأْتِيكَ الْوَحْيُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْيَانًا يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الْجَرَسِ وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ فَيُفْصَمُ عَنِّي وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْهُ مَا قَالَ وَأَحْيَانًا يَتَمَثَّلُ لِي الْمَلَكُ رَجُلًا فَيُكَلِّمُنِي فَأَعِي مَا يَقُولُ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يَنْزِلُ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فِي الْيَوْمِ الشَّدِيدِ الْبَرْدِ فَيَفْصِمُ عَنْهُ وَإِنَّ جَبِينَهُ لَيَتَفَصَّدُ عَرَقًا
(Rowahu Bukhori, Kitab Permulaan Wahyu, Bab Permulaan Wahyu)
Artinya saja tanpa isnad:
Harits bin Hisyam bertanya kepada Rosululloh SAW: “Wahai Rosululloh, bagaimana caranya wahyu turun kepada engkau?”
Maka Rosululloh SAW menjawab: “Kadang wahyu itu datang kepadaku seperti suara gemerincing lonceng. Yang seperti ini yang paling berat untukku. Kemudian wahyu tersebut sungguh diajarkan padaku sampai aku bisa mengerti.”
“Terkadang wahyu itu datang dengan perantara malaikat yang menyerupai seorang laki-laki. Dia kemudian berbicara padaku, kemudian aku mengikuti apa yang diucapkannya.”
Aisyah RA juga berkata: ” Dan sungguh aku pernah melihat turunnya wahyu kepada Nabi pada suatu hari yang sangat dingin, dan aku melihat dahi Nabi meneteskan keringat.”