Cirebon (18/2). DPW LDII Jawa Barat menyelenggarakan pelatihan jurnalistik televisi zona tiga yang meliputi Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu, dan Subang. Pelatihan tersebut digelar di Pondok Pesantren Al-Kautsar, Kota Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (16/2).
Dalam sambutannya, Ketua DPD LDII Kota Cirebon Himawan Sutanto mengungkapkan, perkembangan teknologi telah mendorong keterbukaan informasi. Keterbukaan itu mengakibatkan masyarakat bisa beropini atau menyuarakan pendapatnya dengan bebas lewat media sosial.
Informasi yang berseliweran melalui media sosial tersebut tak jarang berisi berita bohong (hoax). Ia menekankan pentingnya membentuk sumberdaya jurnalis yang mampu menyajikan informasi positif sesuai dengan fakta, terutama mengenai LDII, “Di dunia ini siapa yang bisa menguasi informasi maka dia bisa menguasai separuh dunia ini,” lanjutnya.
Ia memandang, kini kemajuan teknologi informasi juga bisa dimanfaatkan untuk berdakwah. Salah satunya dengan menyebarkan informasi dan berita positif kepada masyarakat. “Dakwah bisa dengan ucapan dan perbuatan, juga bisa lewat karya yang kita hasilkan dengan menyebarkan berita sesuai fakta,” ucapnya.
Untuk itu, ia berharap para peserta pelatihan dapat menjadi jurnalis yang mampu mempublikasikan kontribusi LDII kepada masyarakat. “Kader-kader ini nanti akan membantu memberitakan informasi dan kontribusi LDII kepada masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, Anggota Departemen Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM) DPP LDII, Eko Mugiyanto menjelaskan dalam mempublikasikan informasi, LDII membentuk tim LDII News Network (LINES), sejak tahun 2013, “Tujuan pembentukan LINES adalah untuk menyebarkan informasi tentang LDII baik di media sosial maupun di media massa,” jelasnya.
Mereka berperan sebagai media organisasi yang mengelola website, media sosial, serta memproduksi konten-konten positif mengenai LDII yang dipublikasikan lewat berbagai kanal. “Tugas LINES adalah untuk membangun citra LDII di mata masyarakat,” ucapnya.
Senada, Anggota Biro KIM DPW LDII Jawa Barat, Agung Mufti Hasan mengungkapkan melalui pelatihan tersebut, para peserta diharapkan mampu memproduksi konten-konten dan berita mengenai kontribusi LDII kepada masyarakat luas.
“Saya harapkan setelah pulang dari sini kita praktikkan ilmu yang kita dapatkan untuk memberitakan berita kontribusi positif LDII kepada masyarakat,” ucapnya.
Perlunya pembelajaran etika jurnalistik..
Semoga barokah