Kediri (21/7). Peredaran narkoba yang tak kunjung reda mendorong berbagai pihak memeranginya hingga lapisan bawah masyarakat terbawah. Untuk menekan penggunaan narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kediri dan Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah menandatangani perjanjian kerja sama pencegahan narkoba pada Rabu (17/7).
Dalam kesempatan itu, BNN juga memberikan sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), di hadapan para santri dan pelajar di pondok pesantren tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ketua Ponpes Wali Barokah KH Sunarto mengatakan, penandatangan kerja sama tepat pada 17 Juli 2024, angka yang cukup istimewa, 17 + 7 = 24, “Insya Allah sampai kapanpun sepanjang hayat masih di kandung badan, tanggal ini akan selalu dikenang,” ujar KH Sunarto.
“Apalagi, pada tanggal itu Ponpes Wali Barokah menandatangani kerja sama dengan BNN Kota Kediri, yang diteruskan dengan sosialisasi P4GN dan tes urine bagi para santri,” imbuhnya.
Ia menambahkan tes urin tersebut merupakan upaya Ponpes Wali Barokah, agar para santrinya benar-benar bersih dari narkoba. Dengan bersih narkoba, kegiatan di pondok pesantren menjadi lebih baik, “Mendidik santri dengan dibekali pengetahuan umum dan pengetahuan agama, bisa berakhlakul karimah serta mandiri bukanlah pekerjaan yang mudah. Setelah masuk ke pondok ini tidak ada kata lain harus mengikuti tata tertib, petunjuk, arahan, serta nasehat yang diberikan oleh para guru,” papar KH Sunarto.
Bebas narkoba menjadi sangat penting, menurut KH Sunarto untuk memasuki sebuah instansi bahkan perguruan tinggi tertentu disyaratkan bebas narkoba dengan surat keterangan dari rumah sakit.
“Niat baik orangtua, cita-cita mulia menjadi da’i, mubaligh-mubalighot sarjana dan sarjana yang mubaligh-mubalighot, jangan sampai tersandung oleh kasus yang namanya narkoba,” tegas KH Sunarto.
Senada dengan KH Sunarto, Ketua BNN Kota Kediri Yudha Wirawan pencegahan narkoba sangat penting. Bahkan, pihaknya sudah merencanakan menjalin komitmen bersama dengan keluarga Besar Pondok Pesantren Wali Barokah sejak satu tahun lalu.
“Bentuk komitmennya adalah kami menjaga pondok pesantren ini dengan melaksanakan deteksi dini secara rutin serta sosialisasi. Jika sudah dinyatakan bersih, kami akan jadikan pondok pesantren ini sebagai Pondok Bersinar, Bersih dari Narkoba,” ujar Yudha.
Sosialisasi P4GN juga dilakukan agar seluruh keluarga besar Ponpes Wali Barokah mengerti bentuk narkoba, modus peredaran, serta ciri-ciri pengguna barang terlarang tersebut. Selanjutnya, ia berharap terdapat satuan tugas dari pihak Ponpes Wali Barokah untuk melaksanakan tugas anti-narkoba yang membantu BNN, dengan memberikan informasi atau edukasi di kalangan santri.
BNN Kota Kediri juga mengharapkan Ponpes Wali Barokah bisa membuat regulasi, yang mengatur sanksi terhadap siapapun yang terbukti terlibat peredaran atau memakai narkoba di lingkungan pondok pesantren.
“Harapan kami Ponpes Wali Barokah sebagai salah satu lembaga yang turut membantu tugas pemerintah juga. Karena darurat narkoba ini sudah sangat memprihatinkan. Terutama para santri yang mondok di sini bisa terbebas dari narkoba,” pungkas Yudha.
Selain dihadiri para santri dan pelajar Ponpes Wali Barokah, kegiatan tersebut juga dihadiri para pengurus DPD LDII Kota dan Kabupaten Kediri, Persinas ASAD, Senkom Mitra Polri serta sekolah yang bernaung di bawah Ponpes Wali Barokah. (Mzdha)