Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Celoteh : Esai kehidupan (4)

2009/05/13
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Terlepas dari benar tidaknya perkara KPK yang tengah hangat di sekitar kita, ada satu poin penting yang perlu menjadi perhatian kita bersama yaitu jejaring syaitan. Dalam hadits disebutkan bahwa wanita adalah jaring – jaring syetan, ketika keluar, syaitan selalu menghias dan memuliakan wanita sehingga menarik perhatian lawan jenisnya. Kalau sekarang banyak wanita yang protes dengan keadaan tersebut, itu wajar dan syah – syah saja, karena Aisyah dulu pun sudah melakukannya.  Kurang lebih dia berkata begini, ”Udah tahu wanita itu syaitan yang diciptakan untuk lelaki, tetapi kenapa juga masih berusaha mendekati.”

Nah, suatu waktu, Nasruddin Hoja berjalan – jalan bersama istri tercintanya. Sebagaimana biasa, begitu melihat wanita cantik, ia pun melirik. Sadar akan hal itu, istri Nasruddin Hoja protes, ”Itulah kerugian laki – laki, selalu merasa wanita lain lebih cantik dari istrinya.”
 
Merasa dirinya terpojok, Nasruddin Hoja tidak mau kalah, ”Malah terbalik, di situlah letak keberuntungan laki – laki. Selalu sadar akan perlunya mengagumi keindahan. Bukankah keindahan adalah bahasa Tuhan?”
 
Entahlah, yang jelas demikianlah manusia zaman ini suka dipermainkan oleh pikirannya. Padahal syetan yang menungganginya. Cirinya sederhana, selalu mencari – cari alasan agar keinginan, hawa nafsu, dan perubahan memperoleh pembenaran. Dan lebih hebat lagi, tatkala alasan – alasan ini ketemu, ada yang meng-claim diri objektif, alias bebas dari kepentingan serta vested interest. Padahal kanjeng Nabi sudah wanti – wanti, bahwa fitnah terbesar umat ini adalah wanita.
 
Dari Abu Sa’id al-Khudri, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian sebagai khalifah di muka bumi, maka Dia akan melihat bagaimana kalian berbuat, maka takutlah terhadap (fitnah) dunia dan takutlah terhadap (fitnah) wanita (karena sesungguhnya fitnah pertama yang menimpa Bani Isroil adalah karena fitnah kaum wanita)” (Rowahu Muslim Hadits no 2742, Ahmad 3/22, at-Tirmidzi no 2192 dan Nasa’i)
 
Diriwayatkan pula oleh An-Nasai dengan tambahan, ”Tidaklah aku tinggalkan fitnah setelahku yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki daripada (fitnah) wanita.” (Juga diriwayatkan oleh Muslim dan Bukhori dari Usamah bin Zaid)
 
Seribu macam alasan pembenaran bisa diperoleh. Sejuta alasan bisa ditemukan. Namun itu masih bersifat sepihak. Jelas – jelas sudah banyak contohnya, kalau salah memperlakukan seorang wanita hidup bisa berantakan. Urusan bisa jadi runyam, gara – gara tidak bisa mendudukkan posisi wanita sebagaimana porsinya. Sebab selain sebagai fitnah, wanita juga sebagai sebaik – baik perhiasan dunia yaitu mar’atus sholihah. Dua sisi ini harus diperlakukan sesuai matra dan waktunya. Salah situasi dan kondisi, adalah bom waktu yang siap meledak setiap saat. Wanita tidak boleh dijauhi, juga tidak boleh diakrabi, kecuali dengan pakem yang jelas.
 
Salah satu resep yang dianjurkan oleh Nabi SAW adalah menikah. Karena dengan menikah berarti telah terjaga setengah dari agama kita. Jika dipandang perlu, Nabi SAW mencontohkan dengan poligami atau wayuh. Akan tetapi, tetap saja perselingkuhan bisa terjadi kepada siapa saja. Kapan saja dan menimpa siapa saja. Sekali pun dia sudah wayuh. Itu belum jaminan terhindar dari fitnah wanita. Sebab masih ada setengah yang lain yang perlu dijaga. Di situlah kesempatan syaitan masuk. Nah, yang terpenting dalam prinsip menikah yaitu menikahlah dengan orang yang kau cintai. Tidak penting dia cantik, tinggi, pendek, gemuk atau kurus. Yang penting kita cinta dia. Setelah itu, cintailah orang yang kau nikahi. Kenali, sayangi, hormati dan gembirakan – syukuri -, sehingga kita temukan betapa mulianya makhluk yang diciptakan Allah sebagai pasangan hidup kita ini.
 
Dengan memuliakan pasangan hidup kita, berarti kita memuliakan diri sendiri. Dan memuliakan diri sendiri adalah jalan masuk untuk memperoleh kebahagiaan yang hakiki, sebagaimana orang jawa bilang; garwo – sigaraning nyowo – yaitu belahan jiwa. Seseorang yang rela bekerja sama dengan kita untuk menjaga diri, menghindari pelanggaran – pelanggaran dan untuk beribadah meraih surga bersama – sama.  
 
Ketika kita bisa melalui tahap kedua ini – cintailah orang yang kau nikahi -, kita pasti tersadar apa maksud nasehat perkawinan tempo dulu yang sering berkumandang dengan lantang: pokok bolong. Namun, perkembangan peradaban telah mengikis patron itu. Orientasi kita bergeser karena adanya banyak pilihan. Namun sejatinya, pokok bolong itulah yang utama dalam perkawian. Apalagi kalau mati lampu. Pett…!!!

Oleh : Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Angka DH on Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII
  • Dimitri on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • ahmad shobirin on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • KRISHNA PURNAWAN CANDRA on Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan
  • Pri Adhi Joko Purnomo on Wali Kota Palembang Ajak LDII Berantas Buta Aksara Al Quran
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

May 24, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

May 27, 2025
Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

May 21, 2025
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

May 27, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

16
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

12
Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

4
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

4
Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

June 1, 2025
Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

June 1, 2025
KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

June 1, 2025
KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

June 1, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa June 1, 2025
  • Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan June 1, 2025
  • KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim May 31, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.