Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Kisah

Cerbung LDII : Perang Khoibar 3

2012/12/04
in Kisah
0
kisah perang khoibar
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Yang paling seru memang peperangan Sayyidinaa Ali. Karena dia mendapat doa khusus Nabi maka dia mampu membobol pintu gerbang kastil berupa besi besar lebar sangat berat. Hingga orang-orang terkejut ledakan suaranya yang membahana. Selanjutnya mereka berlarian ketakutan hampir saja tak percaya; tapi nyata: pintu gerbang sangat besar hanya dijinjing dengan tangan satu hingga perang usai. Diperkirakan jikalau mereka dipukul dengannya; hancur-lebur menjadi darah. Menurut Ibnu Ishaq[1], “Pada saat Rasulullah صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ mengutus Abu Bakr رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ agar membawa panjinya berwarna putih untuk menaklukkan penghuni kastil, ternyata tak  juga meraih kemenangan, meskipun telah diperjuangkan sekuat tenaga.

Paginya Rasulullah صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ mengutus Umar رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ, namun tak juga berhasil meraih kemenangan meskipun segala upaya dan tenaga telah dikerahkan. Akhirnya Rasul Allah صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ bersabda ‘لَأُعْطِيَن الرّايَةَ غَدًا رَجُلًا يُحِبّ اللّهَ وَرَسُولَهُ يَفْتَحُ اللّهُ عَلَى يَدَيْهِ لَيْسَ بِفَرّارٍ – Niscaya besok pagi panji ini akan kuberikan sungguh pada pria yang cinta Allah dan Rasul-Nya; Allah akan memberi kemenangan melalui dua tangannya. Dia bukan orang yang mudah lari dari musuh’. Lalu Rasulullah صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ berdoa dan meludahi mata Ali yang saat itu sakit. Selanjutnya Rasulullah صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ perintah ‘ambil panji ini dan segera berangkat berjuang hingga Allah membuatmu menang!’.

 

Salamah yang saat itu menyaksikan, melaporkan, “Demi Allah penyakit mata Ali langsung hilang, selanjutnya dia bergegas melaksanakan tugas; saya mengikuti dia terus di belakangnya hingga akhirnya dia menancapkan panjinya di pertengahan tumpukan batu-batu besar di bawah kastil. Seorang Yahudi menengok dia dari atas kastil untuk bertanya, “Siapa kau?.” Ali menjawab, “Akulah Ali bin Abi Thalib.” Dia berkata, “Kalian pasti meraih kemenangan yang belum pernah diraih Musa.” Nyatanya Ali tak kembali ke hadirat Nabi sebelum Allah memberi dia kemenangan[2]. Ibnu Ischaq sejarawan Islam mendapat berita dari Abdullah bin Al-Chusain dari sebagian keluarganya dari Abi Rafiq mantan hamba-sahaya Rasulillah SAW:

“Kami dulu keluar bersama Ali RA di saat dia diutus oleh Rasulillah agar membawa panjinya. Ketika dia telah mendekati kastil; beberapa orang lelaki datang menyerang dengan garang hingga terjadi pertempuran sengit melawan mereka. Perisai Ali RA terlempar dari tangannya oleh pukulan pedang seorang. Ali RA bergerak cepat meraih pintu besar di sisi kastil untuk menangkis serangan lawan. Pintu sangat berat tersebut dipergunakan sebagai perisai dalam perangnya dalam waktu cukup lama hingga akhirnya Allah memberi dia kemenangan. Setelah peperangan berakhir dia melemparkannya ke tanah. Saya telah mencoba bersama tujuh teman saya mendirikannya, namun tidak mampu. Ibnu Chajar penyarah Hadits Bukhari melaporkan, “Bahkan akhirnya diangkat empat puluh orang, namun tidak mampu.“

Meskipun secara sekilas seakan-akan perjalanan sejarah Nabi SAW mulai Perang Khaibar hingga Fatchu Makkah hanyalah kekerasan, namun sesungguhnya yang benar adalah cinta kasih dan akhlaq mulia yang mempesona. Mungkin karena pengaruh wahyu yang diturunkan dalam wujud Surat Al-Fatch sehingga Nabi SAW sangat berhati-hati dalam menindak manusia. Terlalu banyak kesalahan kaum Khaibar atas Muslimiin. Pengusiran Nabi SAW atas kaum Khaibar jauh lebih indah dibanding dengan saat kaum selain Muslimiin menindak kaum Yahudi dalam waktu sangat panjang dan fariatif. Kaum Yahudi diperangi dan diusir kaum Nashrani mulai sejak Raja Qusthanthin (قسطنطين) atau Konstantin hingga waktu yang panjang sekali yaitu hingga Deklarasi Balvour dengan perlakuan yang jauh lebih kejam. Perang Salib Satu atau amukan Hitler atau amukan Raja Bukhtunashar atas mereka mungkin termasuk yang paling menonjol. Perang Khaibar sebagai training Nabi SAW dan kaum Muslimiin dalam menindak musuh dengan bijak dan indah, karena keberhasilannya maka sekitar 19 bulan setelahnya Nabi SAW dapat menaklukkan bangsa Quraisy dengan cara yang indah sekali, melebihi indahnya yang dianggap paling indah. Keindahan yang hakiki bukan pada lukisan atau musik atau atau gadis tercantik, tetapi pada akhlaq sempurna yang diperagakan dengan tulus dan sadar bahwa Allah yang Esa Firman-Nya menggetarkan sukma.

 


 

[1] Sejarawan Islam terkenal.
[2] Nabi Musa AS hingga wafat belum mampu menaklukkan kaum Jabbar atau kaum Imlaq; sedangkan Ali RA mampu menaklukkan penghuni kastil bahkan menaklukkan penduduk Khaibar karena pertolongan Allahu akbar dengan cara yang lebih dari mengagumkan.

Oleh : H. Shobirun Ahkam / mulungan.org

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Angka DH on Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII
  • Dimitri on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • ahmad shobirin on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • KRISHNA PURNAWAN CANDRA on Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan
  • Pri Adhi Joko Purnomo on Wali Kota Palembang Ajak LDII Berantas Buta Aksara Al Quran
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

May 24, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

May 27, 2025
Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

May 21, 2025
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

May 27, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

16
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

12
Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

4
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

4
Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

June 1, 2025
Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

June 1, 2025
KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

June 1, 2025
KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

June 1, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa June 1, 2025
  • Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan June 1, 2025
  • KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim May 31, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.