Bukittinggi (9/2). DPD LDII Kota Bukittinggi bekerja sama dengan Balai Diklat Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bukittinggi menggelar kegiatan “Latihan Dasar Kepemimpinan Pemuda LDII” pada 3-4 Februari 2024.
Kegiatan tersebut diikuti 75 generasi muda LDII, yang merupakan perwakilan dari beberapa kabupaten kota di Sumatera Barat. Di antaranya Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Lima Puluh Kota, Agam dan Pasaman Barat.
Acara tersebut dibuka oleh Ketua PPSDM Regional Bukittinggi, Sarjayadi. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa kepemimpinan adalah pola manajerial terhadap batang tubuh sebuah organisasi. “Menjadi seorang pemimpin berarti mengambil peran untuk manajemen diri, lingkungan, dan anggota dalam sebuah organisasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemimpin memang memiliki banyak karakter. Namun, pemimpin yang hebat ialah mampu mempengaruhi, mengarahkan dan membawa roda organisasi sesuai arah visi, misi dan tujuan organisasi.
“Menjadi pemimpin berarti menguasai seni komunikasi, mampu mengarahkan anggotanya dengan baik, tanpa harus bersikap diktator atau memaksa,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Penasehat DPW LDII Provinsi Sumatera Barat KH Masirin, memberikan pengarahan dan materi wawasan organisasi. Ia menjelaskan bahwa pemuda LDII di era bonus demografi harus mampu bersaing dan ikut serta dalam suksesnya tujuan organisasi.
“Pemuda LDII adalah generasi potensial sebagai calon pemimpin di masa depan. LDII sudah berupaya mulai melahirkan generasi yang tidak sekedar menguasai hard skill, namun juga terampil serta memiliki karakter luhur dan berakhlakul karimah,” ucapnya.
Para pemateri lain, adalah Syaiful Anwar yang membawakan materi mengenai peran pemuda dalam organisasi. Sementara Dede Gunadi menyajikan materi mengenai tipe-tipe kepemimpinan.
“Semoga kedepannya LDII Bukittinggi dan Kota Kabupaten lainnya terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan keorganisasian pemuda pemudinya sebagai upaya mempersiapkan kaderisasi yang ideal,” kata KH Masirin.
Harapannya kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, agar terwujud generasi emas Indonesia tahun 2045. (Dede/RNY/Lines)
Keren semoga manjadi anak2 atau generus yg faqih alim berakhlakul karimah mandiri.
“Menjadi pemimpin berarti menguasai seni komunikasi, mampu mengarahkan anggotanya dengan baik, tanpa harus bersikap diktator atau memaksa,”
Semoga genersia muda LDII bisa menjadi pemimpin yang profesional dan religius