Kediri (26/10). Untuk memperkuat kecintaan pada nusa dan bangsa, Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah Kota Kediri menggelar “Seminar Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Moderasi Beragama”. Kegiatan tersebut berlangsung di aula Ponpes Wali Barokah, Kota Kediri, Jawa Timur pada Rabu (25/10).
Kegiatan yang diikuti lebih dari 600 santri itu digelar secara daring dan luring. Selain Ponpes Wali Barokah, terdapat tiga ponpes lain yang mengikuti. Mereka adalah Ponpes Nurul Hakim Alfattah Bandar, Ponpes Alkasun Bangsal, dan Ponpes Almanshurin Tempurejo Kresek. Kegiatan tersebut masih berkaitan dengan peringatan Hari Santri Nasional.
Seminar yang menghadirkan narasumber Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Inf. Aris Setiawan, Bagus Hermawan Apriyanto dari Kantor Bakesbangpol Kota Kediri, dan Kepala Kantor Kemenag Kota Kediri Moch. Qayyim.
Dalam pemaparannya, Letkol Inf Aris Setiawan mengajak para santri untuk menyanyikan lagu “Padamu Negeri” bersama-sama. Dandim yang pernah bertugas di wilayah Aceh saat tsunami menyampaikan, bela negara dapat dilakukan para santri dengan berkarya di semua lini.
“Karier dapat dilakukan mulai dari militer, akademisi dan olahraga yang dijamin negara. Kewajiban melaksanakan bela negara sebagai bukti kecintaan kita kepada tanah air,” tandasnya.
Dengan menanamkan rasa cinta tanah air kepada para santri, akan menjadi pendorong para santri terus berkarya untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah internasional, “Semoga para santri lebih bisa mencintai bangsa dan negara Indonesia, agamanya, dan juga berbakti kepada orang tua,” tegasnya.
Bagus Hermawan Apriyanto dari Bakesbangpol Kota Kediri dalam kesempatan tersebut, mengajak para santri untuk menggunakan hak pilihnya saat pelaksanaan Pemilu. “Ingat, santri jangan sampai golput,” ajaknya.
Sementara Moh. Qoyyim dari Kemenag Kota Kediri terus menggaungkan moderasi beragama pada generasi muda di Kota Kediri, termasuk Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri.
Dalam menyosialisasikan moderasi beragama, Moh. Qoyyim mengingatkan kembali bahwa moderasi beragama sejatinya adalah cara pandang, sikap dan prilaku beragama yang moderat. serta menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan atas dasar kemanusiaan.
Menurutnya, bulan lalu Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama, “Peraturan Presiden ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan umat beragama dalam rangka penguatan moderasi beragama,” tandas Moh. Qayyim.
Sementara Agus DS, Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah menjelaskan, kegiatan seminar untuk meneguhkan cinta tanah air kepada para santri. Sehingga ke depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap terjaga dan terawat sampai akhir zaman.
“Selain itu juga menekankan para santri agar menjadi generasi yang profesional religius. Serta membekali tiga misi yaitu generasi yang alim fakih; mengimplementasikan dengan akhlakul karimah; disertai keterampilan dan kemandirian,” ujarnya.
Dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, para santri supaya memiliki wawasan yang bagus dengan dibekali enam tobiat luhur, yaitu rukun, kompak, kerja yang baik, jujur, amanah, dan mujhid muzhid. Diharapkan dalam hidup bermasyarakat, santri benar-benar dapat melaksanakan perannya sebagai tokoh dan panutan masyarakat.
Menurutnya, Pondok Pesantren Wali Barokah bisa disebut sebagai miniatur Indonesia, karena memiliki ribuan santri dari berbagai daerah dan suku. Dengan begitu kecintaan pada NKRI harus selalu dijaga, “Kita harus selalu menumbuhkan cinta tanah air kepada para santri sehingga kedepannya NKRI bisa terjaga, terawat dan berlangsung seterusnya,” ujar Agus DS.
Tahun 2023 ini, Hari Santri Nasional mengusung tema Jihad Santri Jayakan Negeri, memperlihatkan peranan santri yang besar dalam berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara. “Para santri benar-benar disiapkan untuk membela bangsa dan negara Indonesia,” tutup Agus DS.
Hadir dalam seminar tersebut, Muspika Kecamatan Pesantren, Muspika Kecamatan Kota, tiga Pilar Kelurahan Burengan dan Banjaran, pengurus DPD LDII, Senkom Mitra Polri, dan Persinas ASAD Kota Kediri, serta pengurus dan guru pondok.
LDII untuk bangsa, NKRI harga mati, “YES”
Dengan menanamkan rasa cinta tanah air kepada para santri, akan menjadi pendorong para santri terus berkarya untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah internasional, “Semoga para santri lebih bisa mencintai bangsa dan negara Indonesia, agamanya, dan juga berbakti kepada orang tua,”
Sangat Setuju