Babel (1/7). Indra Rhamadan menjadi wakil Indonesia dalam kompetisi “International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) 2023”, yang akan diadakan di Chorzow, Polandia, 10 – 20 Agustus 2023. Kompetisi tersebut diikuti 50 negara, antara lain Indonesia, India, Jepang, China, Rusia, Polandia, Amerika Serikat, dan negara-negara lainnya.
“Alhamdulillah saya bersama empat peserta lainnya terpilih menjadi perwakilan Indonesia dalam kompetisi IOAA 2023. Kami terpilih setelah melalui seleksi di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional pada ‘Olimpiade Sains Nasional (OSN)’ yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” ujar Indra yang juga warga LDII.
Kompetisi IOAA merupakan kompetisi tahunan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), yang diselenggarakan untuk menumbuhkan minat dalam astronomi dan juga bidang “Science, Technology, Engineering, and Math (STEM)” di kalangan generasi muda seluruh dunia.
Pemuda LDII asal Manggar, Kepulauan Bangka Belitung itu, bercerita awal mula ketertarikan pada Astronomi. Bermula dari rasa penasarannya terhadap penentuan hilal. Rasa ingin tahunya itu berkembang untuk mengamati terjadinya gerhana matahari dan bulan, dan luar angkasa. “Di samping itu, saya juga menyukai pelajaran Fisika. Astronomi juga ada Fisikanya, jadi itu merupakan perpaduan yang pas,” ungkapnya.
Menurutnya setelah mempelajari astronomi, jadi lebih mengetahui bagaimana cara menentukan waktu salat, menentukan arah kiblat dari bayangan matahari, dan sejenisnya. “Selain itu, juga mengetahui apa-apa yang ada di langit, semuanya berjalan sesuai pada jalurnya, seperti yang tertuang di dalam Alquran,” ungkapnya.
Ia menjelaskan secara singkat bahwa ada empat tahapan yang akan dilalui pada kompetisi IOAA 2023 ini, antara lain: Theory Round, yakni mengerjakan soal berbahasa Inggris dalam waktu lima jam dengan soal yang belum diketahui. Lalu Analysis Data Round, yakni memecahkan permasalahan data yang berhubungan dengan pengamatan astronomi, berupa gambar, spektrum, dan sebagainya.
Selanjutnya Observation Round. Pada tahap ini peserta diminta mengamati langit dengan menggunakan teleskop, dan menjelaskan pointing bintang, rasi bintang, menemukan planet, dan sebagainya, serta Planetarium Round, yakni mengerjakan soal yang berkaitan dengan planetarium, seperti ‘observasi dalam ruangan’, “Semua tahapan ini, poinnya akan diakumulasikan untuk menentukan sang juara,” ungkapnya.
Siswa lulusan SMA Negeri 1 Manggar, Bangka Belitung ini, mengungkapkan dengan keikutsertaannya pada kompetisi tersebut, “Semoga dapat membanggakan kedua orangtua, pihak sekolah SMAN 1 Manggar, serta mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional, dengan mempersembahkan ‘gold medal’ pada kompetisi ini nantinya,” harapnya.
Untuk itu, menjelang persiapan kompetisi IOAA 2023, ia terus memperdalam materi, apalagi untuk materi yang belum dikuasainya. “Selain itu, yang paling utama ialah berdoa dan berserah diri kepada Allah SWT, yang Maha mengetahui segalanya,” ungkapnya.
Ia berpesan kepada generasi muda LDII, untuk melakukan segala sesuatu yang disukai, dengan disertai usaha, doa, serta niat karena Allah SWT. “Dan jadikan pembelajaran atas apa yang telah dilakukan, agar selalu bersyukur dan tidak pantang menyerah,” tutupnya. (TY/LINES)
Alhamdulillah..
Generasi LDII turut dalam ajang internasional..
Semoga barokah