Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Dinamika Merdeka

2023/08/15
in Nasehat
2
ilustrasi: pinterest.

ilustrasi: pinterest.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Oleh: Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Di bulan kemerdekaan ini, seorang kawan hampir saja tak tergerak hatinya menaikkan sang Saka Merah-Putih di rumahnya. Hatinya bergemuruh, antara marah, geram dan gerutu. Campur jadi satu. Sebab kemerdekaan belum bermakna ”apa-apa” seperti yang dicita-citakan. Sudah 78 tahun merdeka, tapi urusan bangsa ini seakan jalan di tempat. Nasionalisme luntur, walau berlagak nasionalisme. Korupsi dilakukan layaknya arisan. Saling sulih, terus berganti dari satu lembaga ke lembaga lainnya. Kesengsaraan, ketakutan, keserakahan, pemasungan, dan pembodohan serta penyelewengan masih akrab. Juga dendam kesumat. Bangsa ini sakit. ”Seandainya bendera itu bisa bicara, mungkin sudah menjerit, menggugat,” batinnya.

Kawan yang lain, seolah tak mau kalah, mengirimkan pesan singkat dan indah. Katanya; “Merdeka itu, ketika saya mampu melakukan apa yang tidak ingin saya lakukan.” Saya jadi teringat Immanuel Kant yang mendefiniskan kebebasan yang mutlak adalah kebuasan, karena kebebasan sesungguhnya memiliki definisi yang bersifat mengikat dan terbatas. Allah misalnya, di dalam kekuasaan dan kekuatan-Nya yang mutlak dan tidak terbatas, tetap membatasi diri untuk tidak melakukan segala sesuatu yang bertentangan dengan natur-Nya. Berbeda dengan kita semua yang berpotensi untuk menjadi diktator, tiran, atau monster mengerikan jika saja tidak ada hukum, aturan, atau hal yang membatasi kita. Apa lagi dengan natur lupa, salah dan berdosa, manusia cenderung akan melakukan banyak keputusan, pilihan, dan perbuatan yang akan merugikan sesamanya, alam, dan makhluk ciptaan lainnya. Karena itu, kita baru dapat menjadi manusia merdeka ketika mampu untuk melakukan apa yang sesungguhnya tidak mau kita lakukan, seperti berbuat yang jahat, merugikan, menyakiti dan berdosa.

Tak lupa, kawan akrab juga menambah pundi cerita dengan pelatihan kepribadian yang menggugah. Judulnya pelayanan istimewa atau service excellence. Di mana pada hari pertama, para peserta diminta membawa bekal terbaik dari rumah masing-masing. Ketika tiba waktu makan siang, sang instruktur memberikan komando agar semua bekal yang dibawa dari rumah harap diletakkan di atas meja masing-masing. Selanjutnya, dipersilahkan saling tukar bekal dengan teman sebelahnya. Kebanyakan para peserta pelatihan menyesal dan berat hati memberikan bekal terbaiknya ke orang lain. Mengantisipasi kejadian di hari pertama, hari kedua para peserta pelatihan membawa bekal seadanya. Dan suasana pelatihan pun berjalan seperti biasanya, sampai waktu makan siang. Namun, sang instruktur memerintahkan untuk memakan bekal yang dibawa masing-masing. Bukan diberikan kepada yang lain. Banyak peserta yang nggrundel lagi dengan keadaan yang ada, karena tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Di hari terakhir pelatihan, semua peserta baru sadar untuk membawa bekal terbaik. Kalaulah nanti dibagikan seperti hari pertama, dia bisa memberi yang terbaik buat orang lain. Namun jika tidak, maka dia bisa menyantap hidangan terbaik buat dirinya. Ada perasaan “merdeka” dalam diri mereka menyambut segala keadaan yang ada. Sebab sudah menyiapkan hal terbaik yang mereka bisa.

Dan, seorang kawan yang menyebut dirinya motivator mengirimkan pesan juga. Pesannya; bagi jiwa yang sudah merdeka sering diingatkan; bertumbuh itu menyakitkan, berubah itu juga menyakitkan. Namun, tanpa pertumbuhan dan perubahan, maka jiwa akan mirip kayu bakar yang kering. Di satu sisi ia tidak menghasilkan dedaunan yang menyejukkan lingkungan, di lain sisi ia juga gagal memberikan bunga indah kehidupan. Ia hanya siap memberikan api membakar. Oleh karena itu, sesakit dan sesulit apa pun, berhenti menyalahkan orang, berhenti menyalahkan diri sendiri. Pada saat yang sama, belajar mengatakan ya pada apa saja dan siapa saja. Ini terapi murah meriah, sekaligus bisa membuat jiwa tumbuh jadi indah dan merdeka.

Kita sudah 78 tahun merdeka. Namun, banyak orang yang belum merdeka dari hawa nafsunya. Banyak orang yang belum merdeka dari keterikatan. Banyak orang yang belum merdeka menyambut kehadiran teman atau sekelilingnya. Yang ada hanya persaingan dan pertengkaran yang terus mendera. Buat apa merdeka, kalau kita tidak memiliki kemerdekaan diri yang sebenarnya. Yaitu, mampu memberikan yang terbaik kepada orang lain seperti memberi yang terbaik kepada diri sendiri. Banyak orang yang menganggap memiliki kemerdekaan, tetapi merampas kemerdekaan orang lain. Allah berfirman:

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS Ali Imron: 92)
Rasulullah SAW dalam hal ini berpesan;

فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِى يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ

“Barangsiapa ingin dijauhkan dari neraka dan masuk ke dalam surga, maka hendaknya ia mati dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hendaknya ia berperilaku kepada orang lain sebagaimana ia senang diperlakukan oleh orang lain.” (Rowahu Muslim)

Teman, kalau saja penghuni Bumi Pertiwi ini bukan hanya berpikir ”mengalikan”, melainkan juga sudi ”membagi”, berbagi harta dan cinta kasihnya, insya Allah, merdeka itu bukan cuma pepesan kosong belaka. Dan, kita pun bisa tersenyum ikhlas. Saling asah, asih dan asuh. Menjadi pribadi yang santun, pemaaf dan berbudi luhur. Apalagi jika mampu mengoreksi diri dalam memaknai kemerdekaan ini seperti kisah indah Nabi Yusuf Alaihi Salam. Disebutkan, dimana saja berada, kapan saja dan bagaimana saja keadaannya selalu menjadi pribadi yang merdeka. Sukses. Sebab selalu berada di koridor taat aturan dari Yang Maha Kuasa. Salah satunya karena menjalankan ayat ini;

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS Al-A’raf:96)

Kemerdekaan bukan hanya pasang bendera. Kemerdekaan bukan sekedar upacara. Bukan parade atau karnaval dan lomba-lomba penuh suka. Kemerdekaan boleh datang dan pergi, tetapi ketika telah memiliki kemerdekaan hakiki, yang ada hanya keindahan dan kebahagiaan yang melampaui kemerdekaan itu sendiri. Dan itu akan benar-benar berarti ketika setiap diri berhasil mengabdikan yang terbaik buat negeri dan orang lain seperti berbuat baik terhadap diri sendiri.

Dirgahayu negeriku!

Comments 2

  1. Mulyadi says:
    2 years ago

    👍👍👍👍👍 Iman kepada Allah adalah kemerdekaan yg hakiki

    Reply
  2. Luluk Muti'a Ningsih says:
    2 years ago

    Alhamdulillahi jaza kaullohu khoiro pak🙏

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Irwanyk on Ratusan Warga LDII Gunungkidul Ramaikan FAS untuk Ajang Pembinaan Generasi Muda
  • Supardo bin Kayat on Ratusan Warga LDII Gunungkidul Ramaikan FAS untuk Ajang Pembinaan Generasi Muda
  • Supardo bin Kayat on Ponpes Wali Barokah Nominee 8 Besar Penghargaan Eco Pesantren Jatim 2025
  • Supardo bin Kayat on EcoPesantren: Dari Pesantren ke Revolusi Ekologis
  • Supardo bin Kayat on LDII Sulut dan Muhammadiyah Bahas Penguatan Ukhuwah dan Sinergi Dakwah
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Malas Shalat dan Benci Infaq

Malas Shalat dan Benci Infaq

November 17, 2025
DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

November 16, 2025
KH Chriswanto Santoso: Sisi Religiusitas TNI Perlu Diperkuat untuk Jaga Kedaulatan Bangsa

LDII Gelar Bimtek untuk Dukung Program Swasembada Pangan

November 16, 2025
Ponpes Al Ubaidah Kerja Sama dengan Kodam V/Brawijaya Bekali Wawasan Kebangsaan Santri

Ponpes Al Ubaidah Kerja Sama dengan Kodam V/Brawijaya Bekali Wawasan Kebangsaan Santri

November 16, 2025
DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

6
Malas Shalat dan Benci Infaq

Malas Shalat dan Benci Infaq

5
Ratusan Warga LDII Gunungkidul Ramaikan FAS untuk Ajang Pembinaan Generasi Muda

Ratusan Warga LDII Gunungkidul Ramaikan FAS untuk Ajang Pembinaan Generasi Muda

2
Ponpes Wali Barokah Nominee 8 Besar Penghargaan Eco Pesantren Jatim 2025

Ponpes Wali Barokah Nominee 8 Besar Penghargaan Eco Pesantren Jatim 2025

2
LDII Kudus Gelar “Grow to Glow” untuk Bina Karakter dan Pengembangan Diri Generasi Muda

LDII Kudus Gelar “Grow to Glow” untuk Bina Karakter dan Pengembangan Diri Generasi Muda

November 22, 2025
LDII Wonogiri Matangkan Persiapan Musda ke-8 dalam Audiensi dengan Bupati

LDII Wonogiri Matangkan Persiapan Musda ke-8 dalam Audiensi dengan Bupati

November 22, 2025
LDII Semarang Hadirkan 23 Cabang Lomba Porseni 2025, Perkuat Pembinaan Generasi Muda

LDII Semarang Hadirkan 23 Cabang Lomba Porseni 2025, Perkuat Pembinaan Generasi Muda

November 22, 2025
LDII Pemalang Perkuat Sinergi Program Lewat Audiensi dengan Camat

LDII Pemalang Perkuat Sinergi Program Lewat Audiensi dengan Camat

November 22, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • LDII Kudus Gelar “Grow to Glow” untuk Bina Karakter dan Pengembangan Diri Generasi Muda November 22, 2025
  • LDII Wonogiri Matangkan Persiapan Musda ke-8 dalam Audiensi dengan Bupati November 22, 2025
  • LDII Semarang Hadirkan 23 Cabang Lomba Porseni 2025, Perkuat Pembinaan Generasi Muda November 22, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.