Bandung (21/5). Pengurus DPD LDII Kota Bandung melalui Bagian Pendidikan Umum dan Pelatihan atau (PUP) menggelar pengajian khusus bagi pasangan suami istri. Mereka yang hadir memiliki rentang usia pernikahan di bawah 10 tahun.
Kegiatan yang mengangkat tema “Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga Idaman (MERKURI) tersebut digelar pada Minggu (19/5), di Masjid Al-Haq, Kota Bandung, Jawa Barat.
Ketua Panitia Pelaksana, Sapto Laksono mengungkapkan kegiatan ini merupakan upaya LDII Kota Bandung, untuk mengedukasi pasangan muda agar mereka dapat membangun keluarga bahagia, “Agar kita dapat mewujudkan keluarga yang sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits yaitu rumah tangga yang sakinnah mawaddah warrahmah, harmonis dan romantis hingga husnul khotimah,” ungkapnya.
Terlebih, menurut Sapto masa awal pernikahan di bawah rentang 10 tahun sering dianggap sebagai periode penting yang menentukan masa depan pernikahan. Periode ini bahkan disebut-sebut sebagai masa dengan risiko perceraian tinggi. Apalagi di LDII tidak mengenal pacaran, sehingga pernikahan itu bersifat sangat sakral.
“Data-data yang menunjukan, termasuk dari sisi ilmu psikologi bahwa usia pernikahan di bawah 10 tahun itu masih dalam kondisi sensitif atau rentan dari perceraian dan pertengkaran,” lanjutnya.
Untuk mengatasi persoalan rumah tangga, ia mendorong pasangan agar selalu membangun komunikasi yang baik dan efektif, “Perlu ada satu wahana atau kondisi yang menjadi strategi agar komunikasi antara pasangan muda bisa terakomodasi lewat pengajian ini,” lanjutnya.
Kegiatan ini mengundang psikolog Indra Maulana sebagai pembicara. Pada kesempatan itu, ia menekankan pentingnya pemahaman mengenai hak dan kewajiban antara suami dan istri dalam berumah tangga.
“Untuk mewujudkan keluarga yang sakinnah mawaddah warrahmah tersebut diperlukan komitmen suami istri untuk menjalankan hak dan kewajiban masing-masing sesuai kemampuan,” ucapnya.
Ia juga menekankan komunikasi dalam keluarga memegang peranan yang penting dalam menjaga keharmonisan suami istri, “Banyak permasalahan dalam keluarga antara suami istri dapat diselesaikan dengan baik manakala dapat dibangun komunikasi yang efektif,” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu peserta Livia Nur Oktaviani mengungkapkan pengajian tersebut dapat menjadi wadah untuk saling berdiskusi mengenai bagaimana mewujudkan rumah tangga yang harmonis, “Banyak belajar dari pasangan-pasangan yang lebih lama usia pernikahannya. Bagaimana mereka bisa mengelola rasa mengelola emosi dalam berumah tangga,” ucapnya.
Mantafff
MasyaaAllah tabarakallah…
Semoga pasangan suami istri warga LDIIt tetep utuh dan SAMAWA, Sampai pol ajal mati nya masing2, dan jgn lupa bahagia
Semoga semua pasangan rumahtangga warga LDII Alloh paring harmonis romantis penuh kebarokahan