Klaten (31/10). Bupati Kab. Klaten Sri Mulyani mengatakan di masa pandemi peran ibu menjadi kian penting dan luar biasa, “Selain menjadi seorang istri dan ibu, juga menjadi guru untuk anak-anaknya karena proses belajar mengajar dilakukan dari rumah,” ujarnya.
Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani dalam pembukaan webinar ‘Peran Ibu Sebagai Manajer Keluarga dalam Menyongsong Pasca Pandemi COVID-19’ yang digelar Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (BPKK) DPD LDII Kab. Klaten.
Sri Mulyani mengapresiasi atas terselenggaranya webinar ini. Menurutnya, adanya webinar ini menunjukan keseriusan LDII dalam pemberdayaan perempuan dan sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Klaten.
“Saya mengapresiasi webinar yang dihelat LDII, webinar ini menunjukan keseriusan LDII dalam meningkatkan kualitas pendidikan bangsa terutama di Klaten,” ujarnya pada Minggu (31/10).
Sementara itu Ketua DPD LDII Klaten Drs. Sarjono M.Tp dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian LDII dalam bidang pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga.
“Saat ini Kabupaten Klaten berstatus PPKM Level 2 dan PTM sudah mulai dilaksanakan, maka adanya webinar ini bertujuan agar para orang tua mengerti bagaimana menjaga kesehatan anak saat PTM dan bagaimana kesiapan orang tua serta anak dalam mengahdapi PTM,” jelas Sarjono.
Dr. Siti Nurannisaa P.B., S.Sn., M.Pd selaku narasumber webinar yang juga Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga DPP LDII menyampaikan bahwa keluarga menjadi garda terdepan mempersiapkan proses PTM.
“Keluarga memiliki peran penting dalam mempersiapkan PTM pada anak karena pengasuhan anak dimulai dari keluarga,” ujar Siti Nurannisaa. Para orang tua supaya membangun rasa aman, bukan rasa cemas, “Jangan sampai anak berangkat sekolah dengan penuh kecemasan,” ujarnya.
Di akhir pemaparan materinya Siti Nurannisaa membagikan tips untuk para orang tua dalam persiapan PTM anak, “Yang harus dilakukan orang tua dalam menghadapi PTM adalah ASIK MAR, yaitu Adaptasi, Sosialisasi, Interaksi, Komunikasi, Mandiri, Apresiasi dan Relasi,” terangnya.
Webinar juga diisi narasumber dr. Arlita Putri, Sp.A dokter spesialis anak yang juga Kepala Unit Neonatologi (NICU) RS Taman Husada Bontang, dr. Arlita mengatakan bahwa pandemi belum berakhir, para orang tua supaya tetap menjaga kesehatan anak dengan makanan sehat, tidur yang cukup dan lingkungan yang sehat. Kegiatan dilaksanakan secara luring dan daring berpusat di studio utama DPD LDII Klaten, diikuti 204 PAC se Kabupaten Klaten. Acara dibuka oleh Bupati Klaten Sri Mulyani S.M dan Ketua DPD LDII Klaten Drs. Sarjono M.Tp.
Selain dihadiri Bupati Klaten dan Ketua DPD LDII Klaten, hadir juga Ketua DPP LDII Ir. H. Chriswanto Santoso M.Sc, Ketua DPW LDII Jawa Tengah Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono M.Hum beserta Sekretasis Eko Sutanto dan jajaran Pengurus DPD LDII Kab. Klaten.
Terpenuhinya Nutrisi dan istirahat yang Cukup Mampu menjaga Kesehatan Anak Saat Pandemi dan Pentingnya Orang Tua Memperhatikan Postur Tubuh Anak Saat Belajar Online
Semenjak covid-19 dua tahun belakangan ini banyak anak-anak mengalami kurangnya sosialisasi, emosionalnya terganggu sehingga penting diusahakan nutrisinya tercukupi, selalu istirahat yang cukup, tertib imunisasi dan hidup di lingkungan sehat.
Hal inilah yang dipaparkan oleh dr. Arlita Putri, Sp.A dalam webinar yang diselenggarakan oleh DPD LDII Kab. Klaten Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Perempuan yang mengusung tema “Peran Ibu Sebagai Manajer Keluarga Dalam Menyongsong Pasca Pandemi Covid-19”.
“Di masa pandemi ini banyak anak-anak mengalami hilangnya masa bermain, hilangnya waktu liburan dan sekolah-sekolah ditutup jadi, pentingnya mengetahui bagaimana menjaga kesehatan anak pasca pandemi? Sekolah daring pun kita harus memperhatikan postur tubuh anak agar tidak mengalami gangguan computer vision syndrome,” kata Arlita.
Acara yang dihadiri oleh jajaran pengurus DPD LDII Kab. Klaten, Ketua DPP LDII, dan masyarakat umum ini juga dihadiri oleh Bupati Klaten yakni Hj. Sri Mulyani S.M yang dalam sambutannya mengatakan bahwa, “Di masa pandemi ini sistem pendidikan di indonesia sangat berubah yang tadinya offlline sekarang menjadi online, bersekolah secara daring itu membuat anak-anak bangun siang dan membuat anak-anak itu malas keluar rumah dan lebih suka bermain gadget. Oleh karena itu orang tua perlu memanfaatkan IT dengan baik,” ujar Sri.
Tentunya hal ini membawa dampak bagi orang tua agar memiliki peran penting bagi anak untuk sekolah tatap muka, orang tua harus mampu memberi peran sangat penting memotivasi dan memberi semangat kepada anaknya di sekolah, yakni ketika aktivitas tetap menerapkan protokol kesehatan.
Arlita juga menambahkan, “Saat pandemi ini anak-anak mengalami gangguan emosional menjadi susah makan, gampang marah atau tantrum, susah fokus, susah tidur, mengalami kecemasan yang tinggi dan sebagainya.” Lebih lanjut ia menjelaskan cara mengatasi yakni pertama kali perlu memperhatikan nutrisi anak-anak yang harus terpenuhi, tertib imunisasi anak, tidur yang cukup, selalu melakukan aktivitas fisik, dan tinggal di lingkungan sehat.
Saat pandemi ini dengan sekolah daring, orang tua harus memperhatikan postur duduk dan mata anak saat belajar di depan komputer atau saat memakai gadget, karena bila postur tubuh tidak diperhatikan maka anak-anak akan mengalami gangguan penglihatan dan postur anak bungkuk atau tidak optimal sehingga susah menerima materi pembelajaran atau susah konsentrasi.
“Dukungan nutrisi, imunisasi, tidur yang cukup, dan aktivitas teratur, penting membantu daya tahan tubuh anak setiap hari dan stimulan permainan sehari-hari dapat melatih perkembangan dan kemampuan sosial pada anak,” tutup Arlita. (Fitri/Olive/LINES)
klaten selalu ngangeni.
lancar barokah ldii