DPD LDII dalam acara pengajian akhir tahun pada 31 Desember lalu, menggelar berbagai acara. Untuk membekali para pemuda dan pemudi dengan wawasan keorganisasian, panitia mengundang Ketua Dewan Pimpunan Pusat (DPP) LDII, Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc.
Dalam tausiyahnya, Chriswanto mengajak segenap generasi muda LDII Jember untuk melihat potensinya masing-masing. Potensi ini bisa diasah melalui sekolah maupun belajar keterampilan. Namun warga LDII juga dituntut menjadi insan yang profesional religius. Sebagai profesional, menurut Chriswanto, generus LDII harus memiliki karakter luhur dan berbudi pekerti yang luhur, “Inilah penekanan religius, melekat dalam dirinya profesionalisme dan kereligiusan,” ujar Chriswanto.
Melalui profesional religius yang ada di LDII, pemuda harus memiliki enam tabiat luhur dan tri sukses generus. Yang dimaksud enam tabiat luhur adalah karakter yang jujur, amanah, kerja keras hidup hemat, rukun, kompak dan kerja sama yang baik. Sedangkan tri sukses adalah alim faqih, berkhlaqul karimah dan mandiri. Selain itu, Chriswanto menambahkan bahwa pemuda harus bisa merubah mindset tata kelola waktu dan kegiatan dengan tertib dan disiplin yang baik.
Kedua harus bisa merubah konsumtif menjadi produktif. Dari ketergantungan menjadi kemandirian. Dari konflik menjadi partnership. Dari individual menjadi kerja sama. Ketiga membangun kepedulian. Melalui program kepedulian maka akan tercipta kerukunan dan kekompakan. Keempat membangun kerja sama. Kita harus bisa membedakan sama-sama bekerja dengan bekerja sama.
Hal itu disampaikan Chriswanto di depan ribuan pemuda LDII saat malam pergantian tahun di masjid Al Manshurin Patrang, (31/12).
Anggota Dewan Pakar MUI Jawa Timur itu juga mengajak pemuda LDII untuk memiliki adversity quetiont dan personality kuat dalam dirinya untuk membentuk diri yang kuat dan percaya diri. Selain itu membangun sisi positif jangan sisi negatifnya. Kemudian harus bisa membangun tim yang kuat sebagai bagian dari wujud kerja sama.
Menurut Chriswanto, program pembinaan pemuda LDII pada malam pergantian tahun adalah program LDII secara nasional dari sabang sampai merauke, dan sudah berjalan sejak tahun 90-an dan akan terus diteruskan sampai sekarang. “Karena kami menyadari bahwa pemuda adalah aset bangsa yang harus dijaga keberlangsungannya sehingga sebuah bangsa tidak kehilangan generasinya,” ujar Chriswanto. (Malik/Jember)
LDII Jember pada malam tahun baru 2019 mengadakan beberapa kegiatan seperti bazar, aksi pencak silat dan lomba memasak untuk melindungi generasi muda dari pengaruh negatif pergantian tahun seperti narkoba, pergaulan bebas dan minuman keras.
Menurut Ketua DPD LDII Kabupaten Jember, Drs. H. Sunardi, MT malam tahun baru identik dengan hura-hura dan merayakan kebebasan yang kerap melanggar norma. Warga LDII justru diajak muhasabah dan mengevaluasi diri, agar tahun demi tahun menjadi insan yang lebih baik, dalam menghadapi kehidupan.
Sunardi berharap generasi muda LDII bisa menjadi harapan bangsa menuju generasi emas Indonesia.