Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Headlines

DPP LDII: Boikot Bisa Sadarkan Prancis, yang Terpenting Setelah Itu Adalah…

2020/11/04
in Headlines
7
Umat Islam di Pakistan berunjuk rasa menentang kebijakan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang mendukung kebebasan berekspresi meskipun menghina Nabi Muhammad. (foto: TRT World/iNews)

Umat Islam di Pakistan berunjuk rasa menentang kebijakan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang mendukung kebebasan berekspresi meskipun menghina Nabi Muhammad. (foto: TRT World/iNews)

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta (3/11). Presiden Prancis Emmanuel Macron mendapat kritikan keras dari dunia Islam. Orang nomor satu di Prancis itu, berkukuh tak akan melarang Charlie Hebdo menerbitkan kartun bergambar Nabi Muhammad. Karena tindakan Marcon tersebut, Prancis kini dikecam oleh umat muslim di berbagai belahan dunia.

Bahkan, gerakan untuk memboikot produk asal Prancis juga sudah dilakukan oleh perorangan maupun secara lembaga di berbagai belahan dunia. Macron mengklaim tindakannya merupakan dukungan terhadap kebebasan berekspresi di Prancis. Kebebasan berekspresi itupula yang mengakibatkan Samuel Paty, seorang guru yang tewas pada 16 Oktober, setelah memperagakan kartun Nabi Muhammad di kelasnya. Ia dipenggal oleh muridnya Abdullakh Anzorov.

“Islam menolak kekerasan dan menyayangkan tindakan yang dilakukan Abdullakh Anzorov. Tapi kebijakan Macron yang memperbolehkan kartun mengenai Nabi Muhammad kami kecam,” ujar Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso. Menurutnya, boikot terhadap produk-produk Prancis bisa menjadi pelajaran bagi negeri itu, jangan sampai karena kebebasan berekspresi kemudian menghina agama lain.

Chriswanto menuturkan, pada 2015 lalu, sebuah televisi swasta menayangkan Paus Fransiskus yang mengumpamakan agama sebagai ibu, “Paus mengatakan, kalau seseorang menghina ibu saya, pasti saya pukul. Demikian pula bila menghina agama saya. Saat itu, Paus di depan para wartawan memperagakan meninju lengan pengawalnya,” ujar Chriswanto. Artinya, dalam dunia Kristen pun, menghina agama lain juga dihindari, meskipun dengan dalih kebebasan berekspresi.

Menurut Chriswanto, umat Islam sebaiknya bereaksi secara positif terhadap kebijakan Macron dan pemerintah Prancis, “Jangan melakukan unjuk rasa dengan kekerasan, tapi mari membangun kemandirian dan membangun SDM. Serta memperkuat ekonomi syariah. Bila tiga hal itu dilakukan, kita menjadi bangsa yang mandiri dan tak bergantung produk Prancis, bahkan negara lain,” tegas Chriswanto.

Menurut Chriswanto, dengan kemandirian dan menyiapkan SDM yang andal di segala bidang, ketergantungan Indonesia terhadap Prancis atau negara-negara lainnya bisa berkurang. Neraca perdagangan bisa dijaga agar seimbang, bahkan selalu surplus. Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi negeri yang makmur.

Senada dengan Chriswanto, anggota Dewan Pakar DPP LDII di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan Arief Iswanto mengatakan kemandirian, terutama di bidang pangan masih menjadi problematika di Indonesia, “Kemandirian pangan itu penting, karena tantangan pada masa depan adalah kelangkaan pangan,” ujarnya.

Menurutnya, Indonesia dengan luas 1,9 juta kilometer persegi, masih menjadi importir pangan dan produk turunannya, “Selama ini, kebutuhan pangan nasional hanya memperlihatkan data secara umum. Padahal bila dihitung kebutuhan pangan per provinsi, kita bisa menemukan angka produksi dan kebutuhan pangan masyarakat,” ujar Arief.   

Menurut Arief, saat ini, penduduk Indonesia sekitar 270 juta jiwa, dengan konsumsi per kapita per tahun berturut-turut, 140 kg beras dan 2,85 kg daging sapi. Dengan data tersebut dapat dihitung pola konsumsi rakyat Indonesia. Bahkan, jika semua mengkonsumsi kedua bahan pokok tersebut, diperlukan masing-masing per tahunnya kurang lebih 32,4 juta ton beras dan sekitar 769.500 ton daging sapi.

“Bila dikalkulasi, untuk mencukupi kebutuhan beras seluruh penduduk Indonesia hanya diperlukan luas sawah sekitar 84.000 kilometer persegi atau 8.400.000 hektar. Perhitungannya, dengan asumsi per hektar sawah menghasilkan 4.500 kg beras. Maka, rinciannya untuk 270 juta penduduk Indonesia memerlukan 270 juta dikalikan 140 kg, akan didapat angka 32,4 juta ton beras, setara kebutuhan areal persawahan 8.400.000 hektar atau identik dengan 84.000 kilometer persegi,” ujar Arief.

Menurutnya, dengan luas daratan Indonesia yang 1,9 juta kilometer persegi, secara teknis tidak mustahil kemandirian pangan bisa diwujudkan. Sebab, angka luasan tersebut, hanyalah 4,47 persen dari luas total daratan Indonesia — bandingkan areal subur Indonesia 12 persen.

Arief mengemukakan, dengan Bila jumlah penduduk dan kebutuhan pangan terdata dengan baik, setiap provinsi bisa secara mandiri memenuhi kebutuhan pangannya. Bahkan, antar provinsi bisa bekerja sama saling mensubsidi. Bahan pangan pokok yang khas di suatu provinsi, semisal jagung dan sagu bisa ditingkatkan produksinya dengan lahan yang tersedia.

“Dengan begitu Indonesia tak perlu mengimpor jutaan ton beras setiap tahun, karena setiap provinsi bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri-sendiri. Bahkan bila berlebih secara nasional, bisa diekspor ke negara lain,” ujar Arief.

Masalah yang sama juga terjadi dalam hal konsumsi daging sapi – yang belakangan menjadi gaya hidup dengan mengudap daging impor. Secara teknis, Indonesia sangat mampu memenuhi kebutuhan daging sapi tanpa harus impor. Dengan asumsi sapi diternak secara keraman (dikandangkan).

Peternakan sapi yang dikembangkan warga LDII sebagai proyek percontohan. Dok. Arief Iswanto

“Maka seekor sapi memerlukan ruang hanya 3 meter persegi, dengan estimasi per ekor sapi menghasilkan 300 kg daging dan kebutuhan daging sapi per kapita per tahun 2,85 kg. Dengan hitungan tersebut, untuk mencukupi kebutuhan daging masyarakat Indonesia per tahunnya, hanya dibutuhkan luasan areal 7.695 kilometer persegi, tidak lebih dari 0,40 persen dari luas wilayah NKRI,” ujarnya.

Menurut Arief, untuk kemandirian pangan, LDII membangun proyek percontohan berupa sawah organik dengan membangun demplot di Rawagabus di Karawang (Jawa Barat) dan Pulau Laut di Kalimantan Selatan. LDII juga mengembangkan peternakan percontohan di Sukamulia – Sukamakmur, kabupaten Bogor.

Tags: boikotEmmanuel MacronPrancisSamuel Paty

Comments 7

  1. Radit says:
    5 years ago

    Nabi Muhammad SAW..

    Beliau Baginda Rasulullah yang akan memberikan syafaat kepada seluruh umat muslim dipadang ma’syar kelak,

    bagi umat muslim yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai umatnya yang akan diberikan syafaat tersebut apakah tidak tersentuh hatinya untuk membela Baginda Rasullullah ketika Beliau dan agama islam dihina atau dilecehkan…?

    Silahkan ditanyakan pada hati masing2

    Reply
  2. Heri says:
    5 years ago

    Terbukti,, tahun yg akan datang lebih jelek dari tahun sebelumnya. Begitulah tingkah manusia.
    Untuk itu mari kita jaga diri kita dan keluarga kita godaan syetan.

    Reply
    • Dea says:
      5 years ago

      Menurut saya artikel ini tak ada yang menunjukkan bahasa atau kata-kata yang mengarah kesalahpahaman, saya bisa membaca baik-baik dalam artikel ini, kita sebagai umat Islam dalam menghadapi kebijakan pemerintah Perancis itu sebaiknya bereaksi yang positif, bukan dengan cara kekerasan/demo apalagi pengrusakan….

      Akan tetapi caranya yaitu kita harus bisa menjadi negeri yang mandiri dalam bidang pangan. Kita harus bisa memproduksi pangan lokal secara baik yang ada di negeri kita. Agar negeri kita Indonesia tidak selalu bergantung dengan negara-negara lain apalagi negara Perancis.

      Negeri kita kan tanah subur, negeri agraris dan maritim yang memiliki sumber daya alam yang melimpah nahh hal itu yang harus kita manfaatkan secara baik.

      Dan artikel ini juga menurut saya mengajak untuk kita dalam membangun SDM, kalau SDA di Indonesia melimpah namun SDM kita minim maka SDA yang kita miliki tidak dapat terproduksi dengan baik… 🙏🙏

      Sekiranya itu saja menurut saya….
      Semoga negeri kita bisa menjadi negara yang makmur dan maju akan SDA dan SDM nya… Terutama Negara yang religius 🙏🙏

      Alhamdulillah jaza kumullohu khoiro 🙏😁

      Reply
  3. Eddy Abdurahman says:
    5 years ago

    Judulnya ngga pas, bisa salah tafsir, yg harus dimunculkan itu kan kecamannya.. biar orang tidak salah menilai. Alhamdulillah Jaza Kallahukhoiro

    Reply
  4. Pingback: DPP LDII: Boikot Bisa Sadarkan Prancis, yang Terpenting Setelah Itu Adalah…

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Dharmajaya on Lelah – Jadi Penerima Pesan
  • Hardono on KH Aceng Karimullah: Allah Dekat, Berdoalah Tanpa Perantara
  • Bisri Remba on LDII Sarudu dan Baras Gelar Kegiatan Kebersamaan di Pantai Muara Sempo
  • Ruswanto on Wabup Purbalingga Buka Permata CAI 2025, Ingatkan untuk Membentuk Generasi yang Tangguh
  • Angka DH on Sejarah Kebangsaan Indonesia Ditulis Ulang, Prof. Singgih: Ini untuk Kepentingan Bangsa
  • Trending
  • Comments
  • Latest
MPR RI dan LDII Agendakan Kembali Sekolah Virtual Kebangsaan untuk Perkuat Nilai Kebangsaan

MPR RI dan LDII Agendakan Kembali Sekolah Virtual Kebangsaan untuk Perkuat Nilai Kebangsaan

July 9, 2025
Pimpinan Ponpes Minhaajurrosyidin Hadir di Pembukaan MQK Internasional 2025

Pimpinan Ponpes Minhaajurrosyidin Hadir di Pembukaan MQK Internasional 2025

July 10, 2025
Pelantikan Ikatan Alumni Lemhannas Provinsi Maluku, LDII Dukung Keberlangsungan Pembangunan Daerah

Pelantikan Ikatan Alumni Lemhannas Provinsi Maluku, LDII Dukung Keberlangsungan Pembangunan Daerah

July 6, 2025
Ponpes Al Ubaidah Jadi Tuan Rumah Kejurkab Persinas ASAD Nganjuk

Ponpes Al Ubaidah Jadi Tuan Rumah Kejurkab Persinas ASAD Nganjuk

July 8, 2025
MPR RI dan LDII Agendakan Kembali Sekolah Virtual Kebangsaan untuk Perkuat Nilai Kebangsaan

MPR RI dan LDII Agendakan Kembali Sekolah Virtual Kebangsaan untuk Perkuat Nilai Kebangsaan

2
Lelah – Jadi Penerima Pesan

Lelah – Jadi Penerima Pesan

1
Pengajian Keluarga Sarimbit, LDII Bontang Ingatkan Optimalisasi Rumah Tangga

Pengajian Keluarga Sarimbit, LDII Bontang Ingatkan Optimalisasi Rumah Tangga

1
Wabup Purbalingga Buka Permata CAI 2025, Ingatkan untuk Membentuk Generasi yang Tangguh

Wabup Purbalingga Buka Permata CAI 2025, Ingatkan untuk Membentuk Generasi yang Tangguh

1
Tingkatkan Kolaborasi Pemberdayaan Umat, LDII Silaturahim ke Muhammadiyah Jakarta Utara

Tingkatkan Kolaborasi Pemberdayaan Umat, LDII Silaturahim ke Muhammadiyah Jakarta Utara

July 14, 2025
Bupati Kukar Apresiasi LDII Tanamkan Karakter Luhur Lewat Kemah Bersama

Bupati Kukar Apresiasi LDII Tanamkan Karakter Luhur Lewat Kemah Bersama

July 14, 2025
Bupati HSU Buka Asrama Akhir Tahun, Ajak LDII Lanjutkan Pembinaan Karakter Generasi Muda

Bupati HSU Buka Asrama Akhir Tahun, Ajak LDII Lanjutkan Pembinaan Karakter Generasi Muda

July 14, 2025
Kunjungi Kejati, LDII Kalbar Komitmen Dukung Kejaksaan Edukasi Masyarakat Taat Hukum

Kunjungi Kejati, LDII Kalbar Komitmen Dukung Kejaksaan Edukasi Masyarakat Taat Hukum

July 14, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Tingkatkan Kolaborasi Pemberdayaan Umat, LDII Silaturahim ke Muhammadiyah Jakarta Utara July 14, 2025
  • Bupati Kukar Apresiasi LDII Tanamkan Karakter Luhur Lewat Kemah Bersama July 14, 2025
  • Bupati HSU Buka Asrama Akhir Tahun, Ajak LDII Lanjutkan Pembinaan Karakter Generasi Muda July 14, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.