Serang (16/11). DPW LDII Banten menerima kunjungan ulama dan para pinisepuh dari 21 pondok pesantren (Ponpes) dari Banten, Jakarta, dan Jawa Barat. Pertemuan tersebut berlangsung di gedung DPW LDII Banten, Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, pada Rabu, (6/11).
Pondok Minhaajurrosyidin, Jakarta Timur dan Pondok Sumber Barokah, Karawang adalah dua pondok paling besar di antara 21 pondok yang lainnya. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kunjungan kerja Ponpes Minhaajurrosyidin Jakarta di Banten. Beberapa lokasi yang dikunjungi yakni Pondok Pesantren El Musawa (BUBS), SMP Dan SMA Baitul Ulum Almusawwa, dan terakhir di Gedung DPW LDII Banten.
Pinisepuh Ponpes Minhaajurrosyidiin, Sampurno menyampaikan, kunjungan kerja itu adalah wujud silaturrahim, menyapa saudara-saudara di Banten, khususnya pengurus dan warga LDII. “Di Jakarta sendiri LDII dan Ponpes Minhaajurrosyidiin sudah biasa melakukan kegiatan-kegiatan di tingkat kota dan kabupaten. Begitu pula jika mengadakan kegiatan selalu mengundang rekan-rekan LDII,” kata Sampurno.
Ia menambahkan, kunjungan silaturahim di Banten untuk mewujudkan salah satu program tahunan. Hal itu dilakukan untuk memperkuat silaturahim di antara elemen bangsa, “LDII merupakan lembaga dakwah yang memiliki strategi dakwah dan visi misi yang sama yaitu untuk menyiarkan agama Allah SWT di bumi Indonesia, mempertahankan NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Kalau kita semuanya bersatu dalam satu tujuan meskipun berbeda kendaraan, kita akan mengalami kejayaan umat Islam di Indonesia”, ucapnya.
Sampurno menjelaskan, peran pondok pesantren salah satunya sebagai corong syiar agama Islam. “Masyarakat Jakarta berbeda dengan di Banten. Tantangan utama adalah masyarakatnya, kemudian cara menghadapi masyarakatnya, karena Jakarta termasuk penduduk yang heterogen,” ungkapnya.
Menghadapi tantangan tersebut, lanjutnya, para alim ulama dan pinisepuh menyiarkan agama Islam melalui dakwah dengan cara yang santun dan baik. Sehingga bisa diterima masyarakat dan membantu menjaga kerukunan antarumat beragama.
Sementara, Ketua DPW LDII Banten Dimo Tono Sumito mengatakan, LDII telah mencanangkan dakwah sejuk, agar apa yang disampaikan bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat. “Dakwah yang sejuk, santun, tidak menjatuhkan kelompok lain, sehingga dakwah kami bisa diterima masyarakat,” kata Dimo.
Untuk menjalankan program tersebut, Dimo menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan MUI, pemerintahan dan ormas Islam lainnya dalam menyelenggarakan diklat dakwah dan fiqih. “Setiap tahunnya pengurus LDII Banten selalu berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan yang ada di pemerintahan dan juga selalu menjadi juri dalam kegiatan MTQ tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Hal ini juga menunjukkan bahwa LDII tidak eksklusif, LDII selalu terbuka dalam hal apapun,” terang Dimo.
Menurutnya, kunjungan alim ulama dan pinisepuh ponpes itu merupakan suatu penghormatan bagi DPW LDII Banten. Ia menegaskan, akan membalas kunjungan dan bersilaturahim dengan pondok-pondok pesantren yang saat itu hadir di Banten.