Jakarta (24/7). Akmal Hanapi dan Muhammad Farrel Alfirdaus adalah generasi muda LDII yang meraih prestasi di Kontes National Health English Polytechnic Olyimpic (NHPEO) tingkat nasional 2023. Acara tersebut diselenggarakan di Hotel Harris, Surabaya, Jawa Timur, pada 4-6 Juli lalu.
Mereka memenangi lomba yang digelar Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Manusia (BPPSDM) yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Akmal Hanapi, mahasiswa jurusan Profesi Ners di Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya yang diwawancarai secara daring mengatakan, bahwa prestasi yang diraih berawal dari ketertarikannya dengan bahasa.
“Ada beberapa bahasa asing yang saya pelajari, karena bahasa merupakan jembatan untuk mengenal dunia internasional khususnya bahasa Inggris,” ujar Akmal.
Sebenarnya kontes tersebut bukan pertama kali yang ia ikuti. Pada 2022, ia mengikuti kontes yang sama di Padang, “Dan alhamdulillah tahun ini saya berhasil meraih Gold Medalist of Novice Writing Compettion 2023 di Surabaya,” ungkapnya.
Menurut Akmal, dengan mengikuti kontes seseorang dapat mengevaluasi kemampuannya dalam berbahasa asing, “Tentunya mengikuti kontes seperti ini menjadi salah satu peluang besar. Tidak hanya sebatas prestasi yang diraih, melainkan mendapat teman baru serta menambah wawasan yang dapat menunjang karier ke depannya,” imbuhnya.
Berbeda dengan Akmal, Muhammad Farrel Alfirdaus mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan di Politeknik Kesehatan RI Padang yang juga berpartisipasi dalam kontes tersebut, mengawali ketertarikannya dengan bahasa asing dikarenakan rasa penasarannya dengan sejarah.
“Referensi sejarah kebanyakan yang lebih akurat dan detail ceritanya itu bahasa asing, sehingga sejak SMP saya tekun mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Inggris bahkan sejak SMA saya juga aktif mengikuti kontes debat bahasa Inggris,” ceritanya.
Farrel juga mengatakan, bahwa dirinya tidak menyangka jika kegiatan seperti saat SMA juga ada di tingkat perkuliahan, “Dulu saya berpikir kontes seperti itu hanya ada di SMA, ternyata diperkuliahan juga ada dengan program Pekan Kreativitas Mahasiswa. Dan dari situlah saya mendapatkan tawaran untuk mengiikuti kontes debat bahasa Inggris tingkat nasional mewakili kampus,” tambah Farel.
Menurutnya, ia semoat menolak tawaran untuk mewakili kampus pada kontes tersebut, karena ingin fokus kuliah. Namun, setelah berdiskusi dengan orangtua, akhirnya ia memutuskan untuk ikut.
“Tapi saat proses menjelang lomba saya sempat sakit, berkat pertolongan Allah SWT dan doa orangtua alhamdulillah saya berhasil meraih Best Speaker 5 of Master English Debating Competition 2023,” ujar Farel.
Keduanya berpesan kepada generasi muda, agar jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Serta tekun dan konsisten dengan tujuan yang ingin diraih, “Jika kita sudah tahu bakat dan minat kita, maka berusaha untuk terus pelajari secara tekun. Banyak doa, meminta kepada Allah SWT dan minta doa orangtua, khususnya kepada ibu,” pesan keduanya.
Bahkan saat wawancara, Akmal memberikan sebuah ungkapan motivasi untuk generasi muda LDII. Agar sebagai generasi muda jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. “Pandai-pandailah mencari peluang dan terus meng-upgrade skill dan hindarilah kata nanti, jika bisa dilakukan hari ini,” pungkasnya.
Alhamdulillah
Lancar-barokah, semoga sukses kedepannya sebagai tenaga kesehatan yang agamis