Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Esai: Sepi yang Menerangi

2020/09/24
in Nasehat
0
Ilustrasi (foto: Iqbal Kautsar)

Ilustrasi (foto: Iqbal Kautsar)

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Oleh: Faizunal A. Abdillah
Pemerhati lingkungan – Warga LDII Kabupaten Tangerang

Di mana-mana ramai. Puncak gunung yang dulunya sepi pun sekarang kebanjiran pengunjung. Itu pertanda kalau tempat yang sepi semakin langka. Sudah tempat yang sunyi semakin sedikit, sejak dulu pencinta sepi juga selalu tidak banyak. Dan orang lebih banyak mencari keramaian daripada kesunyian. Keduanya memang ajang bertumbuh. Yang suka keramaian bertumbuh ke luar (dengan ukuran kekaguman pujian orang), sedangkan pencinta kesunyian menyukai bertumbuh ke dalam. Kekaguman dan pujian dihindari karena penuh dengan ego dan arogansi.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (Rowahul Bukhari)

Pada sejumlah perenungan yang dalam dan berulang, sampailah pada satu ajaran mulia yang sering disebut induk etika. Banyak murid diminta diam. Bukan tanpa maksud, sebab diam adalah pintu utama menuju kesunyian. Rasulullah SAW bersabda; “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih). Dengan diam percakapan ke luar menghilang, diganti percakapan ke dalam. Jika bisa terus menjaga diam, akhirnya percakapan ke dalam pun menghilang. Dan yang tersisa hanya satu, yakni kesadaran. Orang-orang yang sudah disinari cahaya kesadaran, akan bergumam; untuk melihat bulan tidak memerlukan lampu!

Kita selami lagi lebih dalam. Kata-kata, logika, angka mirip lampu luar. Manusia membutuhkan saat gelap. Namun, dalam terang cahaya kesadaran, manusia tidak memerlukan lagi lampu luar. Seorang guru bertutur, bahwa batin yang tenang-seimbang adalah sumber keindahan di dalam. Dalam bahasa provokatif lainnya seorang guru berujar, “When you still have some one who can make you happy or sad, you are not a master, you are a slave!” (Jika sumber kebahagiaan/kesedihan masih dari luar, itu tandanya seseorang belum menjadi master, masih jadi budak).

Apresiasi akan sepi memang bukan monopoli orang-orang suci. Setiap orang bisa melakukan dengan rajin berkunjung ke menara-menara sunyi. Ia bisa malam yang hening. Tempat yang sejuk di pucuk gunung. Atau memperbanyak praktek diam, dimana pun berada. Perhatikan salah satu syair Rumi: when you know your own definition, flee from it, that you may attain to The One who cannot be defined (Saat Anda dipagari kata-kata, cepat-cepatlah menjauh. Ia menghalangi mencapai yang Satu yang tidak terucapkan).

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ “‏ مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ ‏”

Dari Sahl ibnu Sa’d dari Rasulullah SAW bersabda;“Barang siapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) sesuatu yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, kuberikan kepadanya jaminan masuk surga.”(Rowahu Bukhari)

Dengan cerita singkat ini, terlihat banyak manusia yang terterangi rapi oleh sepi sunyi. Ia melewati banyak sekat tradisi. Jenis manusia-manusia ini memiliki pola pertumbuhan serupa, bertumbuh ke dalam dan menyebarkan cahaya kesadaran ke sekitar. Banyak diam, hemat kata, bergelut sunyi dan memandu kesadaran; sepi ing pamrih rame ing gawe. Logika dan kata-kata ibarat kulit dan batok kelapa. Di awal manusia membutuhkan. Namun, begitu dikupas dan dibuka; kelapa dimakan, airnya diminum, kulit dan batoknya dibuang. Pertanyaannya kemudian; sudahkan kita beli kelapa? Atau langsung beli kara? Pilihan ada di tangan Anda!

Tags: DiamldiiMeneranginasehatSunyi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Dilli Ariyanti on Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya
  • ashob on LDII Paser Gelar CAI 2025 untuk Penguatan Karakter Luhur Generasi Muda
  • Sukiya on TNI dan LDII Lamasi Gotong Royong Bersihkan Lapangan dan Siapkan Lahan Pertanian
  • Sukiya on Anggota DPD RI Dukung Kontribusi LDII untuk Kemajuan Maluku
  • Adin Mutohar on Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan

Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan

August 3, 2025
Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

August 3, 2025
Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

August 3, 2025
Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

August 1, 2025
Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

11
Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

10
Melalui Permata CAI ke-46, LDII Tangsel Ajak Generus Lestarikan Alam

Melalui Permata CAI ke-46, LDII Tangsel Ajak Generus Lestarikan Alam

7
Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

4
Meriahkan HUT RI, LDII Gersik Berpartisipasi dalam Kerja Bakti Nasional

Meriahkan HUT RI, LDII Gersik Berpartisipasi dalam Kerja Bakti Nasional

August 8, 2025
LDII Subang Gelar Kerja Bakti Bersihkan Lingkungan Serentak di 14 Kecamatan

LDII Subang Gelar Kerja Bakti Bersihkan Lingkungan Serentak di 14 Kecamatan

August 8, 2025
LDII dan Warga Majene Laksanakan Kerja Bakti Lingkungan Peringati HUT RI

LDII dan Warga Majene Laksanakan Kerja Bakti Lingkungan Peringati HUT RI

August 8, 2025
Semarakkan HUT ke-80 RI, LDII Tapin Kerja Bakti Wujudkan Lingkungan Bersih

Semarakkan HUT ke-80 RI, LDII Tapin Kerja Bakti Wujudkan Lingkungan Bersih

August 8, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Meriahkan HUT RI, LDII Gersik Berpartisipasi dalam Kerja Bakti Nasional August 8, 2025
  • LDII Subang Gelar Kerja Bakti Bersihkan Lingkungan Serentak di 14 Kecamatan August 8, 2025
  • LDII dan Warga Majene Laksanakan Kerja Bakti Lingkungan Peringati HUT RI August 8, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.