Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Esai Tentang Kupu-Kupu (Leadership)

2020/09/05
in Nasehat
0
Ilustrasi

Ilustrasi

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Oleh: Faizunal A. Abdillah
Pemerhati lingkungan – Warga LDII Kabupaten Tangerang

Pada suatu hari, seseorang menemukan sebuah kepompong yang terjatuh dari pohon dan memungutnya untuk dipelihara. Setelah beberapa saat, muncullah lubang kecil dari kepompong tadi. Orang itu duduk, lalu mengamati apa yang selanjutnya terjadi dengan kepompong itu. Ada pergerakan dari dalam – yaitu seekor calon kupu – kupu sedang berjuang keras keluar dari kepompong melewati lubang kecil di ujungnya. Kemudian kupu-kupu itu berhenti setelah berjam – jam bergerak – bergelogetan – mendesak keluar.

Kelihatannya kupu-kupu itu sudah kelelahan, setelah berusaha semampunya sekian lama dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia ambil sebuah gunting dan memotong kekangan lubang dari kepompong itu. Dan akhirnya kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya.

Namun, ada hal tak terduga yang terjadi? Kupu – kupu itu memang sudah keluar dari kepompongnya. Ia sekarang bebas. Kupu – kupu itu tergeletak dengan tubuh gembung dan sayap-sayap kecil yang mengkerut. Orang tersebut dengan telaten, terus – menerus mengamatinya karena sangat berharap, pada saat berikutnya, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu mengangkat tubuh kupu-kupu itu untuk terbang ke awan. Sayang, semua itu tidak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya dengan jalan merangkak dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Kupu-kupu itu tidak pernah bisa terbang selamanya. Karena tidak melewati proses yang seharusnya. Yang tidak pernah dimengerti dari kebaikan orang tersebut adalah bahwa lubang kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Allah untuk memaksa cairan dari kupu-kupu itu masuk ke dalam sayap-sayapnya sedemikian rupa sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kungkungan kepompong tersebut. Tubuhnya ramping dan sayapnya indah berwarna, mempesona.

Banyak orang yang masih mempunyai anggapan klasik bahwa menjadi pemimpin itu instant. Maksudnya bisa dipelajari, disiapkan dan dicetak. Maka mucullah pelatihan – pelatihan leadership bak jamur di musim hujan. Bahkan dijadikan syarat, bahwa untuk duduk di sutau jabatan tertentu harus lulus training kepemimpinan level ini dan itu. Apa yang terjadi? Tidak banyak dihasilkan kepemimpinan dari metode seperti ini. Yang ada hanya manajerial saja. Mereka tahu cara memimpin tetapi tidak tahu bagaimana mengaplikasikannya. Mereka faham, tapi tidak ada kekuatan untuk melakukannya. Begitulah kehidupan merangkak, banyak orang yang tidak mau berkaca pada kearifan sunnatullah yang disebut hukum alam ini, sebagaimana cerita di atas.

Cerita kepompong dan kupu-kupu adalah gambaran proses percepatan atau sering disebut dengan karbitan. Itulah realitanya, sebuah hasil jika pemimpin diformat secara instan. Waktu memang tidak bisa ditipu. Dan pengalaman memang tidak akan tergantikan. Pengalaman adalah guru terbaik, yang memberikan kesempurnaan pada kehidupan ini. Pengalaman memberikan nilai kepada pelakunya, baik gagal maupun berhasil. Sedangkan pelatihan membuat pelaku mencari nilainya sendiri, kadang bahkan hanya untuk mengejar predikat lulus. Maka, entah kebetulan atau tidak, serasa dalil di bawah ini sungguh – sungguh mengena di hati saya.

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad Al Makkiy telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Yahya dari kakeknya dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu dari Nabi ﷺ bersabda, “Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan dia menggembalakan kambing”. Para sahabat bertanya, “Termasuk engkau juga?” Maka beliau menjawab, “Ya, aku pun mengembalakannya dengan upah beberapa qirat (keping dinar) milik penduduk Makkah.” (Rpwahu Bukhary)

Hadits ini secara tersirat menjelaskan sebuah hakikat pendidikan kepemimpinan, bagaimana ia tumbuh dan berkembang melewati semua scenario yang seharusnya ditempuh. Tidak meloncat dan kelewat. Tetapi satu per satu harus ditempuh sampai waktunya tiba; didaulat sebagai pemimpin yang sebenarnya. Bukan hanya terampil memimpin diri sendiri, tetapi melampauinya. Sebab tuntunan dan runutannya sudah paripurna, seperti gambaran di atas, menjadi kupu – kupu yang sukses bermetamorfosa, bisa terbang dan mempesona dengan keindahan warna sayapnya. Itulah dinamika kepemimpinan yang dengan bijak memberikan peringatan kepada kita semua bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan atau dipercepat dengan sebuah rekayasa.

Tags: kehidupankepemimpinanldiileadershipnasehatpesanrealita

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Angka DH on Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII
  • Dimitri on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • ahmad shobirin on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • KRISHNA PURNAWAN CANDRA on Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan
  • Pri Adhi Joko Purnomo on Wali Kota Palembang Ajak LDII Berantas Buta Aksara Al Quran
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

May 24, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

May 27, 2025
Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

May 21, 2025
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

May 27, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

16
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

12
Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

4
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

4
Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

June 1, 2025
Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

June 1, 2025
KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

June 1, 2025
KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

June 1, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa June 1, 2025
  • Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan June 1, 2025
  • KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim May 31, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.