Jakarta (2/1). “Pakta Berkata, Jarak Tiada Arti, Silaturrohim Tetap Abadi”. Ini adalah yel-yel yang diteriakan ratusan Remaja LDII Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan Teluk Jambe Karawang saat mengawali Pengajian Akhir Tahun di GSG Mambaul Huda, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Ketua PC LDII Kebon Jeruk, Abdullah Syafari mengatakan, pihaknya menjadi tuan rumah kegiatan tersebut. Ia berpesan pada generasi muda yang hadir, agar memanfaatkan waktu dengan maksimal. Jangan terpengaruh dengan hingar bingar di luar, namun fokus dan kreatif dengan kegiatan yang telah direncanakan.
“PC LDII Kebon Jeruk khususnya, berkomitmen membangun dan menerapkan 29 karakter luhur kepada generasi penerus sesuai dengan arahan DPP LDII. PC Kebon jeruk ingin berkonribusi dalam menciptakan bangsa yang kuat, maju, dan berdaya saing tinggi khususnya di Jakarta Barat, ” ujarnya.
Di sisi lain, Penasihat PC LDII Kebon Jeruk, Andi Pawawai menilai jika kreativitas remaja yang memgikuti ini luar biasa. Mereka mengisi kegiatan pengajian akhir tahun dengan menarik, seperti games berbalut kekaraban dan kerja sama. Serta hiburan drama bertema 29 karakter luhur dari masing-masing PC.
“Sehingga kita tidak dipengaruhi hal-hal negatif yang mengarahkan pada maksiat. Saya bersyukur pada kalian, ounya semngat dafi jauh mau datang kemari. Pengruus dan panitia juga suport dengan baik kegiatan ini, ” katanya.
Sementara itu, Penasihat PC LDII Teluk Jambe, Irsyad Fuadi saat pembukaan meminta peserta yang hadir untuk berkumpul, berniat ibadah kepada Allah berupa menghadiri pengajian. Ia menggambarkan jika di Kota Karawang sendiri banyak titik pusat perayaan tahun baru, “Daripada hura-hura, lebih baik mencari pahala, mencari teman, syukur-syukur bisa bertemu jodoh dalam acara ini,” paparnya.
Ia menegaskan dengan pengajian akhir tahun, generasi muda bisa mencegah dirinya dari perbuatan maksiat dan memperkuat 29 karakter luhur LDII. Para peserta mendapatkan berbagai materi keagamaan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, termasuk pentingnya menjaga akhlak mulia, membangun relasi sosial yang sehat, dan memperkuat nilai-nilai keimanan.
Kegatan ini juga diisi dengan doa bersama, tausiyah para ulama, hiburan dan kreativitas, dan sesi muhasabah untuk persiapan diri menghadapi tahun baru.