Surabaya (18/11). Ketua DPW LDII Jawa Timur Moch. Amrodji Konawi didampingi Bendahara Ali Zuhdi menghadiri resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah, pada Sabtu (16/11). Kegiatan tersebut berlangsung di SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo, Jawa Timur.
Acara tersebut dihadiri pula oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI) Abdul Mu’ti. Pada acara tersebut, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur juga meluncurkan gerakan makan siang gratis dan bergizi sebanyak 112.000 porsi untuk sekolah/madrasah Muhammadiyah se-Jawa Timur.
Peluncuran program tersebut dilakukan secara serentak di seluruh kabupaten/kota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se- Jawa Timur secara daring. Mu’ti mengapresiasi PWM Jawa Timur menggelar makan siang gratis dan bergizi untuk siswa sekolah. Program tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ia mengungkapkan, program pemerintah makan siang gratis dan bergizi ini bagian dari pembentukan pendidikan karakter. “Tidak sekedar memenuhi gizi pada anak, tetapi juga meningkatkan karakter kepribadian dan spritual di lingkungan anak-anak kita, seperti membiasakan mereka berdoa sebelum dan sesudah makan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Menteri Mu’ti, program yang dicanangkan pemerintah Presiden Prabowo ini untuk membiasakan anak, untuk makan makanan yang sehat dan bergizi. Karena, masih ada catatan bahwa anak-anak masih suka makan makanan yang kurang sehat seperti junk food.
Mu’ti juga mengatakan program tersebut, bertujuan untuk melatih anak memiliki jiwa tanggung jawab, seperti selepas makan siang mereka bisa mencuci piringnya yang ia gunakan. Kemudian, melatih budaya tertib saat mengambil makan dan membiasakan makan secukupnya, jangan sampai tersisa (mubazir), karena menurut ajaran Islam, sesuatu yang boros atau berlebihan tidak disukai Allah SWT.
Peluncuran makan siang gratis bergizi dan pembentukan pendidikan karakter juga mendapat apresiasi dan dukungan dari Ketua DPW LDII Jawa Timur, Moch Amrodji Konawi. Menurutnya, pembentukan pendidikan karakter selaras dengan delapan klaster LDII untuk Bangsa.
Delapan klaster pengabdian LDII untuk bangsa jika diperinci antara lain bidang kebangsaan, dakwah, pendidikan karakter, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi dan energi baru terbarukan.
“Tentunya pengabdian tersebut dibutuhkan dukungan dan kerjasama semua elemen bangsa. Dalam hal ini LDII selalu bersinergi, baik dengan pemerintah maupun semua pihak, salah satunya dengan Muhammadiyah,” ujar Amrodji.
Amrodji menekankan bahwa pendidikan karakter merupakan modal utama untuk menyiapkan sumberdaya manusia dalam menghadapi bonus demografi dan Indonesia Emas 2045.