Kegiatan Halal bil halal yang diselenggarakan oleh DPD LDII Kabupaten Kulon Progo mengambil tema : “Dengan halal bil halal kita tingkatkan ukhuwah islamiyah dan kedamaian untuk bersama-sama membangun Kulon Progo”. Tujuannya adalah dalam rangka memperkuat persaudaraan dan mempererat tali silaturohim diantara seluruh umat Islam, ulama, umaro dan pejabat Kabupaten Kulon Progo, sehingga diharapkan kedepan lebih saling bersosialisasi dan saling mengenal sehingga memudahkan komunikasi dan interaksi antar ormas Islam, ulama, umaro dan pejabat.
Kegiatan ini dilaksanakan hari Sabtu malam Minggu tanggal 15 September 2012 jam 19.30 WIB s/d 23.00 bertempat di aula SMKN 2 Pengasih Margosari Pengasih Kulon Progo dengan penceramah Drs. H. Ridwan Supriyanto, Kepala kantor Kemenag Kabupaten Kulon Progo. Hadir dalam kegiatan itu sekitar 800 orang . Tamu yang diundang Bupati dan Wakil bupati Kulon Progo, Forkopinda Kabupaten Kulon Progo, Kakankemenag Kulon Progo, Pengurus Ormas Islam Kulon Progo, Pengasuh Pondok Pesantren Kulon Progo, Pengurus MUI, FKUB, Pengurus Parpol , Camat dan Muspika Pengasih, Kepala Desa Margosari , dan dukuh Gunung Gondang.
Ketua DPD LDII Kulon Progo Pandaya, S.Pd, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan hadits Musnad Ahmad: Allah telah mengistimewakan bagi orang yang beribadah pada bulan ramadhan yaitu bau busuk mulutnya orang-orang yang berpuasa bagi Alloh lebih wangi daripada minyak misk (kasturi), para malaikat memintakan ampunan bagi orang yang berpuasa hingga mereka berbuka, setiap hari Alloh menghias-hiasi surganya kemudian berkata (kepada malaikat), “Sebentar lagi hamba-hambaku yang sholih akan meninggalkan kepayahan hidup di dunia dan akan menempati surga” dan Alloh telah membelenggu para syetan-syetan sehingga tidak leluasa menggoda pada manusia seperti biasanya, dan diampuni bagi mereka yang berpuasa dalam setiap akhirnya malam”
Sebagai rasa syukur atas beberapa kemenangan yang kita raih di bulan romadhon, juga dalam rangka memanfaatkan momentum bulan syawal ini, kita saling bersilaturohim dan saling memaafkan. Tidaklah salah kiranya kalau sesama kita memanfaatkan momentum sekitar bulan syawal sebagai sarana pertemuan untuk bersilaturrohim dan saling memaafkan, karena pada waktu-waktu lain barangkali masing-masing disibukkan dengan kegiatannya sendiri-sendiri. Islam telah mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada kerabat, menghidupkan tali silaturrahim dengan menyambung sanak keluarga serta ahli famili.
“Sesungguhnya Alloh telah memerintah kepada kalian untuk berbuat adil dan berbuat baik, serta mengunjungi sanak kerabat, juga mencegah terhadap tindak kejahatan, kemungkaran dan perbuatan keji. Demikianlah Alloh memberi nasihat kepada kalian agar kalian mengingatnya.” (QS An Nahl:90)
Sambutan Bupati Kulon Progo yang diwakili Asek 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs. Sarjana, Msi, memberikan apresiasi yang luar biasa kepada penyelenggara karena kegiatan Halal Bil Halal yang diikuti oleh organisasi Islam, ulama, umaro dan pejabat pemerintah kabupaten Kulon Progo ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali diadakan di Kulon Progo. Apalagi kegiatan ini dimotori oleh salah satu ormas Islam. Selanjutnya beliau mengharapkan agar umat Islam di Kulon Progo untuk saling meningkatkan ibadahnya melalui zakat, infaq dan sodakoh yang dihimpun oleh Bazda Kulon Progo. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat Kulon Progo. Dana Basda dibagikan kepada yang berhak setiap Jumat dalam acara safari jum’at oleh bupati, diantaranya untuk beasiswa S1 yang menyusun skripsi tetapi kurang biaya, sumbangan pembangunan tempat ibadah, panti asuhan dan pesantren.
Dalam tausiyah yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kulon Progo, beliau menekankan pendidikan agama bagi anak-anak. Jatah 2 jam/minggu untuk pendidikan agama di sekolah masih kurang. Itu merupakan pelajaran agama, bukan pendidikan agama sehingga pemahaman agama anak-anak kurang. Beliau juga mengajak kita agar dapat meningkatkan ukhuwah Islamiah sehingga kita tidak mudah diadu domba. Untuk itu perlu diadakan acara bersama bagi ormas-ormas Islam agar saling berkomunikasi dan tidak saling curiga. Diakhir tausiahnya beliau menyampaikan ciri-ciri puasa yang diterima, yaitu tidak mudah marah dan mau memaafkan orang lain.