Jakarta (21/4). 21 April selalu menjadi tanggal yang spesial bagi seluruh perempuan Indonesia. Setiap tanggal tersebut diperingati untuk mengenang jasa sosok pahlawan perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini yang memperjuangkan hak emansipasi wanita.
Perjuangan Kartini dan para perempuan progresif pada zamannya, berimbas perempuan di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan dalam berbagai akses aktivitas keseharian, khususnya akses pendidikan dan kesempatan untuk berkarya – yang sesuai dengan semangat Kartini kala itu.
Banyak perempuan mendapat kesempatan mengejar pendidikan sampai tingkat yang diinginkan, mengembangan keterampilan dan kemampuan dalam berbagai bidang, kesehatan, ekonomi, lingkungan hidup, dan bidang lainnya. Hal ini tidak hanya membawa dampak bagi diri mereka secara individu, tetapi secara langsung maupun tidak langsung turut memberi perubahan di dalam masyarakat secara keseluruhan.
Memperingati Hari Kartini 2024, Ketua DPP LDII Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) Siti Nurannisa Parama Bhekti mengatakan, Kartini merupakan simbol kemandirian perempuan. Belakangan banyak artikel dan konten media sosial yang menyuarakan pentingnya menjadi perempuan yang mandiri di zaman sekarang.
“Secara substansial, kemandirian merupakan kemampuan individu dalam mengelola kehidupan diri sesuai dengan nilai-nilai, tujuan, dan aspirasi pribadi. Kemandirian perempuan tidak hanya soal bekerja atau mencapai kesuksesan dalam karier, tetapi tentang menemukan makna kemandirian bagi diri sendiri sesuai situasi, kondisi dan tantangan yang dihadapi,” jelasnya.
Kemandirian adalah bagaimana seorang perempuan mampu mengenali dan memenuhi kebutuhan emosional, spiritual, dan sosial, menemukan potensi terbaiknya, dan memiliki keberanian memberdayakan diri memenuhi kebutuhan tersebut.
Setiap perempuan dapat meraih kesejahteraan dan kebahagiaan yang sejati dalam kehidupan mereka, dan menjadi contoh yang menginspirasi bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
“Kemandirian perempuan membawa berbagai dampak sesuai konteks keberadaan dirinya. Bagi perempuan yang belum menikah, kemandirian artinya memiliki peluang mengeksplorasi minat dan bakat pribadinya, meniti karier, atau menempuh pendidikan lebih tinggi,” jelas Siti Nurannisa yang juga Dosen di Universitas Tarumanagara.
“Di sisi lain, perempuan yang sudah berkeluarga dapat pula menemukan makna kemandirian dalam bentuk yang berbeda. Kemampuan mengatur waktu dan energi secara efektif, memberikan dukungan emosional dan moral kepada pasangan dan anak-anak, serta kemampuan memenuhi peran dengan baik dalam keluarga, sambil tetap menjaga keseimbangan dengan kebutuhan pribadi,” tambahnya.
Melalui tema peringatan Hari Kartini 2024 ini, Siti Nurannisa berpesan bahwa setiap perempuan memiliki peran yang unik dan penting. “Wahai perempuan, temukan makna apa peranmu saat ini, bersyukurlah dengan itu, dan gunakan untuk sebaik-baiknya kebermanfaatan bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan,” pungkasnya. (inggri/lines)
Emansipasi wanita.
Dalam Islam wanita mendapatkan posisi yang sangat tinggi dibandingkan pria.