Jakarta (26/2). Ahli Gizi Rumah Sakit Islam Sari Asih Ar-Rahmah Tangerang, Annisa Nurjanah mengungkapkan, anak merupakan aset bangsa yang harus diperhatikan tumbuh kembangnya. Namun kebanyakan orangtua belum tau bahwa tumbuh dan berkembang merupakan hal yang terpisah.
Untuk itu, ia menegaskan, kedua hal tersebut berbeda dari segi indikasi. “Tumbuh atau pertumbuhan merujuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif, seperti tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala. Sedangkan berkembang adalah perubahan dan peningkatan kemampuan secara bertahap, seperti kemampuan motorik, sensorik, bahasa dan sosial,” sebut ahli gizi tersebut.
Anak usia 0-60 bulan sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Sehingga perlu mendapat perhatian lebih dari orangtua dalam pemenuhan status gizi dan stimulasi.
Anak yang tumbuh ditandai dengan bertambah tingginya badan, bertambah besar lingkar kepala, serta mengalami kenaikan berat badan yang ideal sesuai dengan KMS (Kartu Menuju Sehat) sesuai dengan rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kemudian kembang anak atau perkembangan bisa diperhatikan dari kemampuan bahasa, sensorik, motorik dan sosial anak. Misalnya anak usia 6 bulan normalnya sudah bisa duduk, usia 12 bulan sudah mulai berdiri, tangan balita sudah mampu menggenggam makanannya sendiri, sudah bisa mengenali keluarganya dan sebagainya.
“Banyak ibu-ibu yang mengeluhkan grafik pertumbuhan anaknya sudah di garis merah namun si anak masih tetap aktif bermain, sehat dan tangkas. Hal ini merupakan tanda anak terhambat tumbuh namun berkembang dengan baik,” tambah Anisa.
Jika ditemui hal seperti itu, para ibu tidak perlu khawatir berlebih. Lakukan pemenuhan gizi melalui asupannya, bisa dari makanan, susu dan vitamin. Kunjungi dokter anak apabila kekhawatiran tersebut ingin dikonsultasikan dan tetap sabar berproses pada pertumbuhan anak. (inggri/lines)
Alhamdulillah…..
Dapat pencerahan mengenai tumbuh dan berkembang pada anak….
Semoga barokah