Jakarta (23/10). Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas RI, Amich Alhumami menekankan pentingnya pendidikan anak usia dini dan kesiapan anak untuk sekolah. Menurutnya, ada tiga hal penting yang harus terpenuhi dalam perkembangan anak usia dini.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi pembicara pada seminar dan workshop nasional dengan tema “Gerakan PAUD Profesional Religius Menuju Indonesia Emas 2045” yang dihelat oleh DPP LDII di Gedung DPP LDII, Jakarta, pada Sabtu (21/10).
“Anak-anak usia dini yang menjadi target periode emas, itu perlu dirawat serta dipersiapkan dalam tiga hal kebutuhan esensial, yang harus terpenuhi yaitu pengasuhan, pendidikan dan kesehatan,” ungkap Amich.
Amich menyampaikan pemerintah perlu lebih perhatian terhadap pembangunan sumberdaya manusia unggul. Hal tersebut diawali dengan pendidikan anak sejak dini.
Secara psikologis, sambungnya, jika anak yang mendapatkan pola asuh yang baik, maka anak tersebut juga akan berkarakter baik. Mereka akan cenderung memiliki karakter percaya diri, mandiri, bertanggung jawab, dan tidak mudah terpengaruh. Sehingga hal ini dapat mewujudkan sumber daya manusia unggul nantinya akan bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara.
Ia melanjutkan, pada tahap tumbuh kembang anak usia dini terdapat masa kritikal atau keemasan, masa tersebut dimulai sejak usia 0-6 tahun. Pada masa tersebut, anak harus mengeksploasi dirinya sehingga karakter anak dapat terbentuk. Hal tersebut dapat dilakukan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Jika ingin berinvestasi dengan anak-anak usia dini, berikan pengasuhan serta pendidikan yang terbaik mulai dari 0-1.000 hari kelahiran, atau sejak usia nol di kandungan hingga anak usia enam tahun,” ujarnya.
Menurutnya, seorang anak yang mendapatkan pengalaman di PAUD selama satu tahun memiliki kemampuan mengembangkan bakat dan potensinya. Bahkan, mereka cenderung memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki pengalaman di PAUD. Untuk itu, ia mendorong orang tua agar menyekolahkan anaknya di PAUD sebelum melanjutkan ke jenjang sekolah dasar.
“Ini menjadi penting untuk investasi pendidikan bagi anak usia dini melalui PAUD. Selain itu, diusahakan semua anak yang ada di negara Indonesia memiliki pengalaman PAUD, dan wajib belajar 13 tahun,” ujarnya.
Dengan demikian, menurutnya jika anak mendapatkan pola asuh yang tepat, pendidikan karakter, dan pemenuhan gizi dengan baik pada perkembangannya. Maka, mereka akan menjadi sumberdaya manusia berkualitas yang akan menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Apabila ketiganya dapat berjalan secara baik, maka tumbuh kembang anak dapat terjamin. Sehingga tidak perlu khawatir akan pencapaian dan kecerdasan seorang anak untuk melewati jenjang pendidikan yang lebih tinggi bahkan pada saat mereka sudah bekerja,” tutup Amich.
Anak adalah investasi dunia akhirat…