Jakarta (27/9). Kereta api masih menjadi transportasi andal di Pulau Jawa dan Sumatera. Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dari segi perpindahan dan mobilitas, kereta api mampu mengangkut manusia dan barang secara banyak, cepat, efisien, dan aman dalam satu waktu.
Jelang Hari Kereta Api Nasional, PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan kereta ekonomi New Generation yang dirangkai pada KA Jayabaya rute Pasar Senen-Malang PP (26/9). Kereta itu telah dimodifikasi interiornya mirip dengan gerbong eksekutif. Kursi penumpang yang semula tegak lurus menjadi model captain seat, dengan tombol pengaturan kemiringan dan ruang kaki yang lega.
Kapasitas kursi setiap gerbong juga dikurangi yang tadinya berjumlah 106 dengan formasi 3-2, menjadi 72 kursi formasi 2-2 dan tidak berhadapan.
Dinukil dari Kompas, VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, kereta ekonomi New Generation itu diuji coba dengan tahap awal 12 gerbong. Rangkaian Jayabaya menjadi yang pertama membawa kelima gerbong ekonomi New Generation ditambah empat gerbong eksekutif dan satu gerbong makan pembangkit.
Tampilan interior kereta ekonomi New Generation telah ditambahkan papan informasi digital yang menampilkan suhu dan jam bagi penumpang. Selain itu, juga dilakukan pengecatan baru dinding gerbong dengan warna lebih cerah. Inovasi baru itu juga menambahkan sarana ibadah bagi penumpang, serta perubahan sarana toilet menggunakan toilet duduk yang memberikan kesan mewah.
Direktur Niaga PT KAI Hadis Surya Palapa mengatakan, kereta yang dimodifikasi sejak April 2023 di Balai Yasa Manggarai itu mengutamakan jumlah dan kenyamanan penumpang meski masih ada faktor kendala seperti pengelolaan aset, teknologi, sdm, hingga biaya.
Targetnya hingga 2026, kata Hadis, akan memodifikasi lebih dari 100 unit. Hadis berharap, dengan pengembangan transportasi kereta api, Indonesia dipandang sebagai negara maju dan modern.
Sejarah Kereta Api Indonesia
Peringatan Hari Kereta Api Nasional setiap 28 September, merupakan penanda berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Repoeblik Indonesia (DKARI) pada 1945. DKARI didirikan setelah merebut kembali Kantor Pusat Kereta Api Bandung dari Jepang.
Infrastrukturnya telah dibangun sejak 17 Juni 1864 dengan jalur Semarang hingga Solo-Yogyakarta. Kemudian pada 1875 dibangun rute Surabaya-Pasuruan-Malang melalui perusahaan swasta asal Belanda NISM (Nederlandsch Indische Spoor Maatschappij) dan SS (Staatspoorwegen).
Keberhasilan dua perusahaan swasta itu menarik para investor untuk mengembangkan transportasi tersebut di wilayah lain seperti Deli, Semarang, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
Setelah kemerdekaan, Indonesia berhasil merebut kembali aset-aset Hindia Belanda melalui Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada 1949 termasuk kereta api.
Sejak itu, penamaan perusahaan kereta api banyak mengalami pergantian seiring dengan format usaha yang dijalankan. DKARI menjadi PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api) yang kemudian berubah menjadi perusahaan umum pada 1991 dengan nama Perumka (Perusahaan Umum Kereta Api). Lalu pada 1998, Perumka menjadi perusahaan Perseroan Terbatas dengan nama PT KAI (Persero).
Hingga kini, PT KAI (Persero) telah menaungi tujuh anak perusahaan yang berkembang yakni, PT Reska Multi Usaha, PT Railink, PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek, PT Kereta Api Pariwisata, PT Kereta Api Logistik, PT Kereta Api Properti Manajemen, dan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Perusahaan-perusahaan tersebut melayani bidang usaha pelayanan penumpang seperti restoran, pengoperasian kereta bandara, KRL, kereta wisata, logistik, hingga pembangunan dan operasi kereta cepat Jakarta-Bandung.
Integrasi Antar Transportasi Massal
Terbaru, Presiden Joko Widodo menekankan integrasi antar moda transportasi massal setelah diluncurkannya LRT dan kereta cepat.
Ia menekankan lima hal, yakni percepatan pembangunan infrastruktur penghubung, kerjasama dan kolaborasi dengan penyedia jasa transportasi lainnya, sistem pembayaran yang terintegrasi semua moda transportasi, pembangunan jalur LRT hingga Kota Bogor, serta moda transportasi yang ramah disabilitas, lanjut usia, wanita hamil, dan anak-anak.
Integrasi transportasi itu bertujuan memberikan kenyamanan dan kemudahan pengguna. Selain itu, Jokowi berharap agar masyarakat lebih sering menggunakan transportasi publik jika telah terintegrasi satu sama lain.
Seperti contoh, stasiun kereta yang terhubung dengan shelter bus Transjakarta melalui jembatan penghubung, menyediakan area titik jemput bagi ojek online, hingga jalur penghubung dengan stasiun MRT atau LRT.
Terus maju berkembang dan jayalah NKRI