Jakarta (31/07). Cerita inspiratif ini datang dari pemuda LDII, Wahyu Wicaksono atau yang lebih akrab disapa Wahyu. Ia salah satu alumni Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin di Jakarta Timur. Ia seorang guru ngaji sekaligus pengusaha muda yang telah membuktikan spiritualitas dan bisnis bisa berjalan seiringan.
“Bermula kerja sama bisnis, kami mendirikan konveksi sejak tahun 2021 yang alhamdulillah menghasilkan omzet Rp100 juta per bulan,” ujar Wahyu.
Wahyu mendirikan konveksi bernama CAGLEG.ID, sebuah usaha konveksi yang kini tumbuh pesat dengan pesanan dari berbagai kota besar di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak pondok pesantren di bawah naungan LDII.
Ia mengungkapkan, ketika menjadi seorang wiraswastawan, tujuannya untuk membantu orang lain dengan terus berinovasi dan membuka lapangan kerja baru. “Dan semua ini, tidak lepas dari dukungan dan doa kedua orangtua,” ujar Wahyu.
Strategi usahanya, ia mempromosikan usahakan secara offline dan online. “Kami manfaatkan juga media sosial, seperti Instagram yang mampu memperluas jangkauan pasar dan menarik perhatian pelanggan,” imbuh Wahyu.
Wahyu berpesan kepada seluruh pemuda LDII jangan takut gagal, dan ambil resiko “Jika kita tidak berani melangkah, takut gagal, tidak berani mengambil resiko hidup kita tidak akan maju. Tidak ada perubahan yang terjadi dalam hidup kita, jadi teruslah melangkah dan berani ambil resiko untuk mewujudkan apa yang kita impikan,” tutupnya.
Luar biasa semangatnya mas Wahyu, patut ditauladani
Mantap Mas…
Sukses berhasil berkembang barokah
👍👍👍