Jakarta (28/2). Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) DPP LDII menggelar pelatihan rukyatul hilal pada Selasa (27/2) di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Jakarta. Pada kesempatan itu anggota Departemen PKD DPP LDII, Wilnan Fatahillah, menjelaskan mengenai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) tim rukyatul hilal.
Ia menjelaskan Tim Rukyatul Hilal DPP LDII terdiri dari pengurus DPP yang telah mendapatkan pelatihan _hisab-rukya_t serta pengurus atau guru pondok pesantren yang telah mengikuti pelatihan serupa, “Mereka menjadi ujung tombak dalam melakukan pengamatan dan perhitungan posisi hilal,” ujar Wilnan saat memberi materi pada pelatihan tersebut.
Salah satu tugas utama tim ini adalah membuat perhitungan jatuhnya awal Ramadhan, Syawwal, dan Dzuhijjah, serta melaporkannya kepada Ketua Umum dan Dewan Penasihat Pusat DPP LDII.
“Mereka juga bertanggung jawab melaksanakan pengamatan hilal di lokasi yang telah ditentukan, baik secara mandiri maupun bersama pemerintah dan organisasi Islam lainnya, sebagai konfirmasi atas hisab yang telah dilakukan.
Kewajiban Tim Rukyatul Hilal DPP LDII juga termasuk melaksanakan perhitungan dan pengamatan posisi hilal, memelihara alat teropong, serta melakukan pelatihan dan penderesan menjelang pengamatan hilal, “Mereka juga bertugas untuk memperdalam pengetahuan tentang ilmu falak melalui pelatihan hisab-rukyat serta membuat laporan kegiatan dan memonitor tim rukyat hilal di wilayah DPD Kota/Kabupaten,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) DPP LDII, KH Aceng Karimullah, mengungkapkan, pelatihan hisab rukyat menjadi penting karena ilmu ini merupakan salah satu yang tertulis dalam Al Quran dan Al Hadits, sehingga merupakan bagian integral dari ajaran Islam. “Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan dan memperluas pengetahuan ini, serta melibatkan generasi muda dalam proses kaderisasi,” kata KH Aceng Karimullah.
Dengan masuknya angkatan ketiga pelatihan ini, DPP LDII berharap bahwa tim hisab rukyat yang terbentuk di setiap provinsi di Indonesia bisa berkolaborasi dengan lembaga atau ormas lainnya. “Kami optimis bahwa angkatan ketiga ini akan mencapai semua provinsi, dan kami berharap setiap tim dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu ini di tingkat lokal,” tambahnya.
Selain itu, DPP LDII mendorong para peserta pelatihan untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) setempat.
“Kami mengajak peserta untuk mengembangkan pengetahuan mereka melalui kolaborasi dengan institusi-institusi terkait, serta memanfaatkan sumber daya yang tersedia di daerah masing-masing,” pungkasnya. (FWI/LINES)
Semoga LDII tetap selalu meningkatkan kontribusi bagi bangsa ini dengan berkolaborasi dengan institusi dan lembaga terkait…
Semoga barokah