Jakarta (3/6). Seorang dosen muda warga LDII, Dr. Muhamad Hidayat berpartisipasi dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) membahas misi kemanusian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pertemuan membahas evaluasi terhadap Kerangka Kerja Sendai itu diselenggarakan di Markas Besar PBB, New York, pada 18-19 Mei 2023.
“Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin di desa.” Demikian kutipan kalimat yang dilontarkan Bung Hatta yang menjadi prinsip hidup Muhamad Hidayat, yang mengajar di Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR.
Sejak masih berstatus sebagai mahasiswa, Muhamad Hidayat aktif dalam berbagai kegiatan sosial, dan kemanusiaan. Ia juga merupakan relawan kemanusiaan yang telah berpengalaman menjalankan misi kemanusiaan baik di Indonesia maupun berbagai negara, seperti misi kemanusiaan di Turki, Camp Suriah dan Camp Palestina di Jordania, serta Camp Cox’s Bazar di Bangladesh.
Muhamad Hidayat turut berpartisipasi dalam pertemuan tingkat tinggi sebagai peserta akademisi, yang diadakan di Markas Besar PBB New York. Pertemuan tersebut membahas evaluasi terhadap Kerangka Kerja Sendai.
“Kerangka Sendai 2015-2030 merupakan komitmen yang disepakati negara-negara anggota PBB dalam pengurangan risiko bencana dan menjadi pedoman negara untuk mengurangi dampak bencana dari berbagai sektor seperti, ekonomi, sosial, dan politik,” ujar Hidayat.
Menurut Hidayat, perlu kerja sama dari berbagai elemen masyarakat dalam mengimplementasikan tujuan atau program, yang telah disepakati Kerangka Sendai untuk mengurangi risiko bencana.
“Perlunya kita membantu pemerintah untuk memperkuat desa-desa kita menjadi desa tangguh bencana, karena berdasarkan data Indeks Risiko Bencana (IRB 2021) yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat lebih dari 53.000 desa/kelurahan berada di kawasan rawan bencana,” lanjutnya.
Pertemuan yang digelar selama tiga hari tersebut, diawali dengan kegiatan “Risk Reduction Hub”. Acara itu menghasilkan kesepakatan mengenai perlunya negara-negara memperkuat implementasi dalam melaksanakan Kerangka Sendai. Terdapat 187 negara yang menyepakati Kerangka Sendai, untuk menunjang pembangunan berkelanjutan dan pencapaian target-target agenda pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030.
Pertemuan ini diikuti oleh delegasi dari negara-negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan juga lembaga dunia seperti World Bank, WHO, FAO, UNDP, UNICEF dan lembaga-lembaga naungan PBB lainnya.
Semoga barokah
it is god….
MANTAB
Semoga Alloh Sehat Aman Slamet Lancar dan Barokah
Semoga Alloh paring manfaat dan barokah utk manusia se dunia
Kehidupan dunia in syaa Alloh akan terus diperpanjang apabila manusia beriman dan bertaqwa kepadaNYA