Boyolali (11/10). Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Boyolali mengadakan pembinaan ormas untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2024, di Aula Kesbangpol, Selasa (1/10). Kegiatan itu dibuka oleh Ketua Kesbangpol Boyolali, Arif Budi Nuranto.
Dalam sambutannya, Kepala Kebangpol Boyolali Arif Budi Nuranto mengapresiasi kehadiran peserta perwakilan Ormas se- Kabupaten Boyolali. “Diharapkan seluruh lapisan masyarakat bisa ikut menjaga suasana kondusif menjelang Pilkada 2024. Semoga di Boyolali bisa tercipta suasana aman dan damai,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu narasumber Ristina Yidhanti menyampaikan tentang peran ormas dalam pembangunan nasional di bidang politik, termasuk Pilkada serentak. Menurutnya, sinergi ormas dengan pemerintah itu sangatlah penting.
“Ormas merupakan organisasi yang didirikan oleh masyarakat untuk berperan aktif dalam mendorong perwujudan cita-cita dan tujuan bangsa. Keberadaan Ormas muncul seiring dengan timbulnya organisasi masyarakat sipil (Civil Society),” jelasnya.
Ia menambahkan, Pemilu adalah salah satu cara untuk merawat demokrasi dan merupakan bagian dari kontrol publik, terhadap mereka yang terpilih dan ataupun diberi mandat oleh rakyat, untuk menjalankan tugas fungsi dalam konteks sistem ketatanegaraan. Termasuk memberikan jaminan kebebasan menganut agama dan kepercayaan.
“Ormas memiliki peran besar dalam penyelenggaraan Pemilu. Mereka dapat menjadi bagian dari penyelenggara Pemilu dalam melakukan pengawasan, partisipatif, mengurangi dan mencegah terjadinya konflik maupun pelanggaran Pemilu,” ujarnya.
Ormas, lanjutnya, dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah dan lembaga-lembaga politik dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, “Serta mendorong terciptanya masyarakat yang lebih sadar politik dan aktif, dalam menjalankan hak dan kewaibannya sebagai warga negara,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, narasumber berikutnya Jamal Yazid menjelaskan, Ormas sebagai mitra strategis pemerintah memiliki tanggung jawab besar, yaitu menjadi pilar utama dalam upaya pencegahan dan penanganan berbagai potensi konflik sosial. “Mereka dapat mendukung terciptanya iklim demokrasi yang sehat dan aman, serta menjaga stabilitas politik dan sosial selama proses Pilkada serentak 2024 berlangsung,” jelasnya
Menurutnya, Pilkada merupakan proses demokrati yang memberikan kesempatan kepada warga negara untuk memilih para calon pemimpin yang akan menduduki jabatan politik di pemerintahan yang akan mewakili mereka di pemerintahan. Tantangan Pilkada serentak yang akan segera berlangsung pada 27 November mendatang, menghadapi berbagai tantangan yang cukup kompleks.
“Meningkatnya berita hoaks, ujaran kebencian, dan politisasi isu-isu sensitif yang dapat memecah belah masyarakat. Maka Ormas harus terlibat aktif dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, dengan meningkatkan literasi politik masyarakat, mendorong partisipasi politik yang lebih cerdas dan bijak, serta menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan,” tambahnya.
Ia menerangkan tentang kerawanan mobilisasi ormas untuk kepentingan politik. Mobilisasi Ormas bisa berdampak positif ataupun negatif. “Dampak positifnya apabila mobilisasi ormas dilakukan dengan seruan dalam pendidikan politik dan mendorong partisipasi politik anggota dalam pemilihan umum,” ungkapnya.
Adapun dampak negatifnya, tambahnya, bisa terjadi apabila berbagai ormas telah mendeklarasikan secara terbuka untuk mendukung arah politik tertentu, “Mobilisasi ormas dapat berpotensi menjadi isu yang sensitif dan rentan terhadap berbagai kerawanan, di antaranya kehilangan netralitas, memperkuat polarisasi dalam masyarakat, mengarah pada konflik politik/kekerasan dan pelanggaran hukum,” paparnya.
Menurutnya, untuk mengenali dan mengatasi kerawanan yang muncul dengan transparansi, pendidikan politik, pengawasan yang ketat, dan komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi, ormas dapat memainkan peran positif dalam proses politik dan pemilihan umum yang adil. (Nurhuddin)