Jakarta (17/07) – Kasus baru warga terinfeksi virus SARS-CoV-2 masih terus bertambah, menunjukkan masih terus terjadi adanya penularan di tengah masyarakat.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan data Covid-19 per minggu ini pada Senin lalu mencatat jumlah pemeriksaan spesimen mencapai 13.100 spesimen.
Jumlah kasus baru terkonfirmasi positif 1.282 orang, sehingga total kasus positif COVID-19 menjadi 76.981 kasus.
Adapun total kasus sembuh yang hari ini dilaporkan adalah 1.051 orang sembuh sehingga, akumulasi totalnya menjadi 36.689 orang.
Sedangkan kasus meninggal dunia, Yurianto menyampaikan, 50 orang dilaporkan meninggal hari ini sehingga totalnya menjadi 3.656 orang.
Ahmad Yurianto dalam siaran konferensi pers di Youtube BNPB mengatakan kasus positif yang teridentifikasi dalam beberapa minggu terakhir adalah hasil pelacakan atau tracing, yang dilakukan secara masif.
Selain tracing, pihaknya juga melakukan upaya pemeriksaan laboratorium secara masif.
“Sebagian besar kasus yang kita dapatkan adalah kasus-kasus yang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit,” ujar Yurianto saat konferensi pers di Media Center GugusTugas Nasional, Jakarta (13/7).
Melihat kondisi ini, ia berpesan kepada mereka yang terpapar virus untuk melaksanakan kegiatan isolasi secara mandiri di rumah dan menjalankannya secara ketat dan disiplin selama 14 hari.
Menurutnya masih banyak masyarakat di sekitar kita yang belum menjalankan protocol kesehatan dengan baik dan belum disiplin serta konsisten menggunakan masker.
Hal itu yang menjadi salah satu penyebab penambahan kasus akan terus-menerus terjadi.
“Tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak.Oleh karena itu, kami mengingatkan sekali lagi bahwa, upaya untuk mengendalikan sebaran ini kuncinya ada di kita,” tegasnya.
Selalu Yuri tegaskan setiap harinya, kunci pencegahan ada pada kesungguhan dalam mematuhi protocol kesehatan, yaitu menjaga jarak setidak-tidaknya satu sampai dua meter dengan orang lain.
Ia mengingatkan tetap menggunakan masker meskipun berada di dekat teman kerja yang sudah kita kenal dan menggunakan masker secara benar.
Setiap individu diminta proaktif untuk mematuhi etika berada di ruang publik, seperti kendaraan umum, tempat kerja, pasar.
“Kami memberikan beberapa contoh yang mungkin lebih mudah bahwa, penularan ini bisa dilakukan oleh droplet yang ukurannya kecil yang bisa melayang di udara dalam waktu yang relatif lama. Apalagi, ruangan itu tanpa sirkulasi udara sama sekali,” ujarYurianto.(Laras/Lines)