Nganjuk (22/8). Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad bersama dengan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi didampingi Forkopimcam Kertosono mempererat silaturrahim dengan berkunjung di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, pada Jumat (18/8).
Dalam sambutanya AKBP Muhammad meminta kepada para santri untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ia juga meminta para santri waspada, agar tidak terpapar dengan ideologi atau paham radikalisme.
“Sudah banyak contoh kerusakan yang ditimbulkan oleh oknum-oknum akibat paparan ajaran-ajaran yang menyimpang, intoleran dan jauh dari rasa kemanusiaan, untuk itu niatkanlah mencari ilmu untuk membangun bangsa ini,” ujarnya.
AKBP Muhammad berharap kepada pengurus Ponpes Al Ubaidah untuk memberikan wawasan kebangsaan kepada para santrim sebagai tameng dari radikalisme.
Pengasuh Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah mengapresiasi Kapolres Nganjuk yang sudah dua kali memberikan bimbingan kepada peserta diklat dan tes calon muballigh dan mubalighot di Ponpes Al Ubaidah. “Hal ini merupakan bukti nyata cinta dan perhatian Kapolres Nganjuk terhadap pondok pesantren dan masyarakat di sekitarnya,” tuturnya.
Habib Ubaid mengajak para santri untuk lebih memahami dan menjaga keberagaman serta kesatuan bangsa. Ia menjelaskan bahwa saat ini banyak anak-anak Indonesia yang dilahirkan dan dibesarkan di negeri ini, namun ada yang memiliki pemikiran ingin mengubah Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
“Itu adalah pemikiran-pemikiran yang tidak dibenarkan, bahkan bisa dikatakan orang yang kurang bersyukur terhadap bangsa Indonesia,” imbuh Habib Ubaid.
Di waktu yang sama Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, setelah menghadiri kegiatan di SMP 1 Kertosono, menyempatkan diri mampir di Ponpes Al Ubaidah untuk melaksanakan sholat Jumat. Ia memberikan sepatah kata dalam acara tersebut. “Marhaen menyambut baik para calon muballigh dan muballighot dan memberikan ucapan selamat datang di bumi Nganjuk, tanah kemenangan,” pungkasnya.
Ia juga berbagi kenangan pribadi saat mengikuti amal saleh membangun masjid Ponpes Al Ubaidah. “Tahun 1982 saya naik bus turun di terminal, kemudian mengikuti amal saleh membangun masjid Ponpes Al Ubaidah,” kata Marhaen.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Camat Kertosono, Kapolsek Kertosono, dewan guru, warga pondok, dan diikuti para peserta diklat dan para peserta tes calon muballigh dan muballighot sebanyak 870 santri.
Mudah mudahan tambah lancar dan barokah