Kediri (18/1). Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kediri mengadakan Jalan Santai Kerukunan (JSK), sebagai puncak rangkaian peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke-77 tahun 2023. Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Kediri Moch Qayyim.
JSK yang diikuti ribuan peserta itu bermula dan diakhiri di MAN 1 Ngronggo Kota Kediri. Mereka menempuh jalan santai sejauh 1,5 km. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan pertunjukan barongsai, bazaar, pameran UMKM dan pembagian sertifikat lomba yang dilaksanakan beberapa hari sebelumnya.
“Kegiatan jalan sehat kali ini sangat luar biasa. Lebih dari 7.000 kupon dibagikan oleh panitia kepada peserta yang hadir dalam jalan santai tersebut. Masyarakat yang hadir juga sangat banyak dan sangat antusias,” ujar Kepala Kantor Kemenag Kota Kediri Moch Qayyim.
Pada puncak peringatan HAB ke-77 itu mengusung tema “Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat”. Menurut Qayyim, tema ini sejalan dengan semangat pemerintah bersama Kemenag untuk menguatkan moderasi beragama. Mulai dari dekorasi kegiatan hingga pakaian peserta diminta untuk menggambarkan implementasi moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat.
“Beberapa peserta jalan santai tampak bangga memakai bermacam-macam pakaian adat, yang menggambarkan keragaman budaya Indonesia. Banyak di antaranya malah sengaja memesan pakaian adat secara khusus hingga merias di salon profesional untuk totalitas menggambarkan budaya yang diusung,” tambahnya.
Qayyim berharap, Kemenag Kota Kediri semakin maju, semakin berprestasi. Dia juga berharap kepada masyarakat Kota Kediri untuk ikut mengkritisi program-program dan pelayanan Kementerian Agama Kota Kediri, agar bisa semakin baik dan semakin baik lagi ke depannya. ”Semua ini merupakan upaya kami untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu, Danramil 0809/01 Kota Kediri Kapten Inf. Sunarjo mengatakan, kegiatan itu melibatkan TNI/Polri untuk pengamanan. Ia menegaskan, Babinsa sebagai garda terdepan, “Tujuannya untuk memberikan pengamanan yang optimal dan selalu mengajak masyarakat agar selalu bekerja sama dalam menjaga wilayah teritorial dari gangguan keamanan,” pungkas Kapten Inf. Sunarjo.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua PCNU Kota Kediri Abu Bakar Abdul Jalil (Gus Ab), Pimpinan FKUB Kota Kediri, pimpinan umat beragama, pejabat ASN di lingkungan Kemenag, serta para murid dan santri lembaga keagamaan di bawah naungan Kemenag.
Turut memeriahkan HAB itu, Ponpes Wali Barokah mengirimkan puluhan santri dan murid dari lembaga pendidikan di lingkungan mereka, antara lain Lembaga Pendidikan Al-Quran (LPQ), Madrasah Diniyah Takmiliah (MDT), Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) Wustha-Ulya Wali Barokah.
Suparjo mewakili ketua pondok mengatakan, moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa. “Moderasi beragama adalah cara hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga, dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada,” ungkap Suparjo.
Moderasi beragama sangat diperlukan sebagai solusi agar dapat menjadi kunci penting untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang rukun, harmoni, dan damai. “Hal itu sepatutnya terus tertanam dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, bernegara, maupun kehidupan beragama,” jelasnya.
Keikutsertaan Wali Barokah itu, mendapat apresiasi dari Kakan Kemenag Moch Qayyim. “Saya mengapresiasi atas partisipasi Wali Barokah dalam mengikuti kegiatan HAB maupun kegiatan lain yang diselenggarakan Kemenag, semoga kerja sama ini terus terjalin dengan baik,” pungkasnya. (Mazda)