Pekanbaru (5/11). Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai Barat, berhasil mengharumkan nama Kota Pekanbaru, Riau. Kelurahan itu berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) kategori utama tingkat nasional.
Penghargaan Proklim tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar kepada Ketua RW 05, Awaldi Hasibuan, warga LDII dari Kota Pekanbaru. Penghargaan tersebut diberikan di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian LHK di Jakarta, Selasa (24/10).
“Penghargaannya diterima oleh Ketua RW 05 bapak Awaldi Hasibuan. Karena memang lokasi Kampung Iklim kita ini berada di wilayah RW 05,” kata Lurah Agrowisata Zulken SP dalam keterangannya.
Proklim merupakan program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian LHK. Program ini dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Proklim juga memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan warga. Program ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.
Lurah Zulken SP mengapresiasi kontribusi LDII yang turut berkontribusi mendukung Proklim. Dengan penghargaan tersebut, ia berharap bisa memotivasi RW di kelurahan setempat maupun kelurahan lainnya di Kota Pekanbaru dalam pengembangan Proklim.
“LDII yang memang telah turut mendukung kami dalam menyukseskan program Kampung Iklim ini,” ucapnya. “Khusus di RW 05, kita berharap ke depannya bisa naik tingkat (ke Proklim Lestari). Untuk itu kita terus membenahi dan melengkapi berbagai kriteria yang ditetapkan agar bisa naik tingkat,” tegasnya.
Proklim sendiri dapat dikembangkan dan dilaksanakan pada wilayah administratif paling rendah setingkat RW, atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa.
Aksi adaptasi perubahan iklim meliputi pengendalian kekeringan, banjir dan longsor, peningkatan ketahanan pangan, penanganan muka air laut, atau erosi dan gelombang tinggi serta pengendalian penyakit terkait iklim.
Aksi mitigasi perubahan iklim meliputi budi daya pertanian rendah emisi, peningkatan tutupan vegetasi, pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), penggunaan energi baru terbarukan dan konservasi energi serta pengelolaan sampah dan limbah
“Kalau bisa naik tingkat, tentu nanti penghargaan Proklim ini bisa diterima langsung dari Bapak Wali Kota. Itu harapan kami,” tutup Zulken.
Semoga Alloh paring manfaat dan barokah