Waena (17/08). Dalam rangka menyemarakkan HUT ke-72 RI, pengurus Masjid Al-Manshurin Waena bekerja sama dengan pengurus Gereja Misi Kristus menghelat perlombaan panjat pinang di Halaman Gereja Misi Kristus, Yabansai.
Kegiatan ini selain sebagai hiburan dalam memeriahkan HUT RI, juga sebagai upaya untuk menjaga kerukunan dan meningkatkan toleransi antar umat beragama di Tanah Papua khususnya di Kota Jayapura. Menurut Sardi Ketua Panitia Lomba, perlombaan panjat pinang terdiri dari dua buah pohon pinang. Perlombaan dibagi dalam dua kategori dewasa dan remaja, yang terdiri dari 11 regu.
“Lomba yang dimulai setelah salat Asar ini sangat meriah dan menyedot ratusan penonton yang terdiri dari jamaah Masjid Al-Manshurin dan jemaat Gereja Misi Kristus serta warga yang tinggal di sekitar lokasi perlombaan,” tambah Sardi.
Ditemui saat lomba, ketua Masjid Al-Manshurin, H. Tukiat mengatakan, acara ini berawal dari ajakan pengurus masjid kepada pengurus gereja untuk membuat acara dan lomba bersama, “Kami ingin mempererat silaturahim dan memeriahkan HUT RI, lantas Pendeta Dortheis Wopari yang merupakan Ketua Sinode Gereja Misi Kristus di Papua mendukung dan menyambut dengan antusias gagasan baik ini,” kata Tukiat.
“Masjid kami dan gereja hanya berjarak sekitar 10 meter. Dari dulu hubungan kami berjalan dengan baik, saling bergandengan tangan, gotong royong, dan penuh dengan kedamaian,” tambah H. Tukiat.
Sementara itu salah satu pengurus gereja, Anton menjelaskan, sebagai mahluk Tuhan manusia hendaknya hidup rukun, saling bergandeng tangan, dan penuh toleransi walaupun berbeda agama, suku, ras, maupun golongan, “Melalui acara ini kami ingin menyebarkan bibit-bibit kerukunan di Kota Jayapura, Papua, Indonesia, bahkan dunia, inilah yang kami selalu jaga sampai sekarang” jelasnya.
Sementara itu Ketua PAC LDII Kelurahan Yabansai Isam Budiono yang juga pembina Masjid Al-Manshurin mengatakan, acara ini merupakan wujud nyata warga dan komitmen toleransi antarumat beragama yang tinggi, untuk menjaga kerukunan dan persaudaraan, meski beberapa waktu belakangan kerap muncul isu-isu negatif yang berbau SARA, namun warga Jayapura tidak tersulut dan tetap berkomitmen menjaga kerukunan.
“LDII senantiasa menjaga Pancasila maupun kebinekaan serta berpartisipasi aktif dalam memelihara kerukunan baik ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyah, dan ukhuwah wathaniyah di manapun berada,” tambah Isam Budiono.