oleh: Zahri – www.ldiitulungagung.web.id
Negri mesir yang terkenal subur dan makmur dengan tingkat peradaban yang tinggi itu ternyata telah dikotori oleh perilaku dan keyakinan penduduknya yang menyimpang dari ajaran tauhid, tuhan yang semestinya mereka sembah adalah Allah, tetapi ternyata mereka menjadikan Fir’un sang raja Mesir sebagai sesembahan mereka. Allah telah mengutus nabi Musa untuk memerangi dan memberantas kemusyrikan di muka bumi ini. Perjuangan nabi Musa menegakkan panji-panji tauhid di tengah-tengah masyarakat Bani Israil yang terkenal rewel dan suka beralasan memang cukup berat. Namun nabi Musa tidak putus asa. Satu demi satu pengikut nabi musa bertambah, sampai suatu ketika seorang kaya raya terpandang di kalangan Bani Israil juga menjadi pengikut nabi Musa. Dengan insafnya Qorun diharapkan dapat memperkuat dan mendukung perjuangannya nabi Musa bersama para pengikutnya. Namun yang diharapkan hanya Impian belaka. Kekayaan Qorun luar biasa, hingga kunci-kunci gedung tempat penyimpanan harta kekayaannya tidak akan kuat dipikul oleh beberapa laki-laki yang kuat sekalipun. Ironisnya kekayaan itu telah membuat Qorun bersikap angkuh, sehingga sulit baginya untuk menerima nasehat. Dalam dirinya terjadi perubahan yang mengarah ke penurunan keimanan, hilang sifat-sifat iman dalam dirinya, hilang kekhusyu’ annya yang ada di dalm hati. Ia mulai malas beribadah, sehari-hari yang difikirkan hanyalah menimbun keduniaan.
Jika Qorun keluar selalu dihiasi dengan pesona dunia yang gemerlapan. Dengan menunggang seekor kuda yang pelananya yang terbuat dari kulit yang bertahtakan emas dan perak. Baju yang ia kenakan emas berlian, sungguh ia sangat gagah. Pemandangan seperti ini sangat memukau bagi orang yang mencintai dunia, tetapi bagi orang-orang yang lebih mencintai akhirat akan memandang bahwa kekayaan Qorun tidak berarti sedikitpun di sisi Allah.
Hingga suatu ketika Allah menurunkan ayat tentang Zakat kepada nabu Musa. Saat itu Qorun berniat menemui nabi Musa untuk meminta penjelasan tentang ayat tersebut.Akhirnya nabi Musa menjelaskan perincian tentang ayat zakat dihadapan Qorun.
“Setiap 1000 dinar zakatnya 1 dinar,setiap 1000 dirham zakatnya adalah 1 dirham, setiap 1000 kambing zakatnya 1 kambing, begitulah seharusnya terhadap harta yang kamu miliki”
“Baiklah Musa, sekarang aku sudah mengerti masalah zakat, tapi aku akan mencoba menghitung dulu hartaku, terima kasih, aku pamit dulu”
Qorun mulai menghitung hartanya, setelah di hitung-hitung ternyata jumlah zakat yang mau dikeluarkan banyak sekali sehingga berat sekali untuk menyerahkannya kepada nabi Musa.
“Wah ternyata aku harus mengeluarkan ribuan dinar dan dirham, kalo begini caranya aku bisa bangkrut! Musa harus memberi penjelasan, ini tidak bias dibiarkan.”
Qorun berfikir keras untuk menjatuhkan wibawa nabi Musa di depan pengikutnya. Secara diam-diam Qorun mengundang pembesar-pembesar Bani Israil ke rumahnya. Mereka dihasut untuk diajak bersama-sama menjatuhkan nabi Musa.
“Wahai orang Bani Israil,sesungguhnya Musa telah memerintahkan pada kalian berbagai macam peraturan agama diantaranya adalah kalian di perintahkan membayar zakat kepadanya. Tahukah kalian bahwa ini taktik Musa untuk merampas harta kalian semuanya. Kemudian harta itu akan digunakan untuk kebutuhannya sehari-hari, berfoya-foya,cari hiburan dan lain-lain. Ini adalah pemerasan secara halus dan terang-terangan,apa kalian tidak sadar kalau kalian di jadikan perahan Musa? Bagaimana menurut kalian?”
“Hai Qorun, engkau adalah pembesar kami, rasanya benar omonganmu itu, sekarang perintahkan sesuatu kepada kami, kami pasti akan melaksanakan.”
“Kalau begitu carilah seorang pelacur,nanti kita beri upah asalkan dia mau mengaku di depan umum bahwa dia telah <a href=”https://ldii.or.id/in/nasehat-mainmenu-37/610-bahayanya-zina.html”>berzina</a> dengan Musa.”
Maka berangkatlah utusannya Qorun untuk mencari wanita pelacur dan di bawa kehadapan Qorun.
“Wahai wanita pelacur,maukah kamu ku beri uang 1000 dinar dan 1000 dirham ? kemudian aku akan memberimu kedudukan dan aku akan mengumpulkan kamu dengan istri-istriku?”
Dengan senang hati si pelacur menjawab,“Tentu ! aku sangat senang menerimanya.”
“Tetapi tidak begitu saja kau mendapatkannya,ada syarat yang harus kau lakukan. Besok,kamu harus mengaku di depan umum bahwa kamu telah berbuat zina dengan Musa. Sanggup?”
“Pasti sanggup, kenapa tidak” jawab sang pelacur dengan bangga.
Keesokan harinya Qorun mengumpulkan orang-orang Bani Israil di lapangan yang luas,kemudian Qorun datang kepada nabi Musa dan berkata ” Qahai Nabi Musa,saat ini orang-orang Bani Israil sedang menunggumu untuk meminta nasehat dan pengarahan tentang peraturan Allah.”
Nabi Musa pun bergegas menuju lapangan dan berseru,”Wahai Bani Israil !! Barang siapa yang mencuri,maka ia akan dipotong tangannya, barang siapa yang menuduh zina tanpa mendatangkan saksi, hukumannya di cambuk 80 kali, bila ada bujangan atau gadis berzina masing-masing di cambuk 100 kali, bagi yang pernah menikah maka ia akan diranjam dengan batu sampai mati bila dia melakukan zina.”
“HAi Musa ! Bagaimana jika yang berbuat zina itu engkau sendiri? apakah diranjam juga?” tanya Qorun.
“Walaupun aku sendiri yang berbuat zina tetap harus diranjam.”
Hai Musa,ketahuilah ! Orang-orang Bani Israil telah mengetahui perbuatanmu ,ternyata engkau telah berbuat zina dengan seorang pelacur.”
“Jangan menuduhku sembarangan! Panggil perempuan itu kemari.” Tegas Musa
Qorun pun memanggil perempuan itu,“Hei kamu.majulah ke depan!” perempuan itu pun maju kedepan. “Musa,ini dia orangnya”
Musa menatap perempuan itu dengan tajam “Hai perempuan, demi Dzat yang telah menurunkan Taurot, aku bertanya kepadamu dan kamu harus menjawab dengan jujur. Apakah kamu telah berbuat zina denganku?”
Hati wanita pelacur itu pun bergetar mendengar pertanyaan Musa,ia tak kuasa berbohong. Allah telah membuka hatinya sehingga ia kembali dapat berfikir dengan akal sehatnya, dalam hati ia berkata,” Aku telah mempunyai niat buruk terhadap seorang utusan Allah demi mendapatkan kesenangan dunia. Jika aku menyesali perbuatanku ini dan aku bertobat kepada Allah, aku yakin Allah akan mengampuniku”
“Demi Allah,aku tidak berbuat zina dengan Nabi Musa,tetapi Qorun lah yang membayarku untuk berbuat seperti ini”. Sontak Qorun dan pengikutnya terkejut.
Demi mendengar penuturan si pelacur Nabi Musa bersujud dan menangis kepada Allah. Nabi Musa terharu dengan upadayannya Allah terhadap orang-orang yang mau menjatuhkannya.“Ya Allah kalau aku memang benar-benar utusanmu maka murkalah engkau, karena diriku telah dipermalukan oleh Qorun. Qorun yang selama ini ku saksikan baik ternyata telah mengianatiku”
Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada nabi Musa yaitu Allah memerintahkan bumi supaya taat kepada perintah nabi musa,dan Nabi Musa pun berkata “Wahai orang-orang Bani Israil!! sesungguhnya Allah mengutusku terhadap Qorun seperti Allah mengutusku terhadap fir’aun. Maka barang siapa yang ingin bersama Qorun tetaplah bersamanya, maka barang siapa yang ingin bersamaku jauhilah dia”
Akhirnya semua orang menjauhi Qorun kecuali dua orang, saat itulah Nabi Musa membuktikan bahwa bumi memang diperintahkan Allah untuk taat pada perintahnya!”
Bumi pun langsung menelan mereka hingga sebatas kaki,Q orun pun berusaha lari namun bumi telah mencengkeram kakinya ,Qorun pun berteriak,” Hai Musa ,maafkan aku! Selamatkan aku!”
Dengan tidak memperdulikan Qorun, Nabi Musa kembali memerintah bumi untuk menelan Qorun,“Wahai bumi, telanlah mereka!”
Lalu bumi menelan mereka sebatas pusar,begitu seterusnya sampai sebatas leher. Sambil merintih, Qorun terus memohon ampun diiringi sumpah agar Musa mau memaafkannya. Namun Nabi Musa tidak menoleh sedikitpun kepada Qorun, akhirnya bumi menelan sedikit demi sedikit hingga seluruh tubuh mereka.
Setelah kejadian itu,orang-orang Bani Israil ribut membicarakan harta kekayaan Qorun yang ditinggalkannya. ” Aahh,ini semua kan kesengajaan Nabi Musa mendoakan Qorun agar di siksa oleh Allah, karena Nabi Musa ingin mewarisi dan menguasai istana dan harta kekayaan Qorun.”
Nabi Musa sangat marah mendengar perkataan mereka,lalu ia berdoa kepada Allah, ” Ya Allah, benamkanlah semua harta kekayaan Qorun kedalam perut bumi agar tidak menjadikan fitnah kepadaku dan kepada orang-orang Bani Israil.”
Sesaat kemudian terdengar suara keras bersamaan dengan hilangnya seluruh gedung istana dan harta kekayaan Qorun tanpa tersisa sedikitpun.
Ternyata sehebat apapun kelebihan yang dimiliki manusia bila ia kufur kepasa Allah, tidak bisa melaksanakan perintahnya, dalam waktu singkat Allah bisa membinasakan seluruh jiwa dan harta manusia tanpa ada seorangpun yang bisa mencegahnya.
Cerita ini begitu popular dikalangan masyarakat, bahkan bila ada yang menemukan harta benda dalam tanah,mereka menyebutnya dengan harta karun, tp sebenarnya itu cuman istilah saja, bukan betul-betul harta <strong>Qorun</strong> kaum Bani Israil zaman Nabi Musa.
Semoga <strong>cerita</strong> Islam ini bermafaat bagi kita 🙂