Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Kejujuran

2010/04/07
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Aku terkejut. Kaget. Kala mendapati teman lama saya berada di negeri seberang akhir bulan Maret yang lalu. Tak kusangka. Tak kukira. Dia telah menjejakkan kaki lebih dulu di negeri Singa itu. Sebuah tempat yang belum pernah saya kunjungi. Ya, di balik telepon genggamnya dia bercerita bahwa saat ini dia sedang berada di sana. Itulah keterkejutanku yang pertama. Bukan iri, bukan. Hanya terkaget – kaget saja. Tumben, dalam rangka apa dia ke sana?Dengan tangkas dia menjawab silaturohim, mumpung sudah dekat. Tinggal nyebrang dari Batam. Dan mohon doanya di sini baru tiarap, begitu katanya.
Tapi keterkejutanku makin bertambah, ketika dia bercerita tentang bagaimana dia bisa sampai ke sana. Sebab ini bukan masalah cari kerja, bukan pula tender proyek atau memburu pelarian layaknya KPK mengejar buronannya. Cuma sekedar amal sholih, hanya sebuah penyaksian semata. Penyaksian terhadap hamba Allah yang menshodaqohkan uangnya sebesar 3 M untuk pembebasan tanah, pembangunan komplek masjid, pondok dan fasilitas pendukungnya. Seorang hamba ini berada di bilangan Jakarta dan berniat amal jariah jauh – jauh untuk warga di seputar Babel sana. Mendengar 3M –nya saja, saya mengernyitkan kening, tanda takjub. Jumlah yang sangat – sangat banyak untuk ukuran orang seperti saya. Hati pun berbisik, kapan bisa shodaqoh sebanyak itu?

Keterkejutanku semakin menjadi. Hati pun jadi penasaran bin gregetan. Lho kok jauh – jauh amat sih shodaqohnya, sampai ke Babel sana? Jawaban teman saya membuat saya mati kutu. Tamparan yang hebat. Nasehat yang dalam. Cermin yang tajam menghunjam. Dia menerangkan di Jakarta dan sekitarnya sudah terjadi krisis kejujuran. Semua sudah bermain di ranah bisnis. Prinsip: obah upah. Segala macam gerak – gerik harus dikonversi dengan uang. Orang mengejar komisi dan komisi dari setiap transaksi, walau kata itu dari sedekah. Terlalu. Gila. Itu mungkin kata yang sepadan sebagai luapan emosi. Kalau di Jakarta uang 3 M itu, mungkin yang dibelikan tanah dan untuk membangun fasilitas di atasnya berkurang dari 3 M. Sebab dipotong komisi ini dan itu. Tapi kalau di Babel sini dari 3M dibelikan tanah dan dijadikan bangunan juga senilai 3M. Nggak kurang, nggak lebih. Kata – kata penutup yang tipis dan lembut, tapi menyayat bagaikan pedang.

Menyambung pembicaraan di atas, saya memberanikan diri menyebutkan beberapa proyek – bahkan sebagian boleh disebut proyek ambisisus – di seputar Jabodetabek yang bernilai M-M-an, yang menanti uluran tangan, tapi kenapa tidak diajukan saja ke yang bersangkutan? Padahal ada yang sampai bertahun – tahun malahan, pontang – panting, namun belum juga kelar. Jawabnya jelas, karena ketiadaan kepercayaan dan lunturnya sebuah kejujuran. Apa mau dikata. Itulah yang terungkap dari sedikit alasan sang dermawan mengalihkan donasinya ke daerah yang masih tumbuh dengan  akar kuat kejujuran.

Sedih bercampur haru. Bangga bercampur duka mendalam. Bangga masih ada Ustman – Ustman di jaman seperti ini. Masih ada orang – orang jujur nun jauh di sana. Masih ada orang yang mau menerima dan memberi sedekah dengan ikhlas. Amanah. Bisa dipercaya. Sedih mendengar terkikisnya nilai – nilai kejujuran umat yang terjadi di sini. Sedih dengan hilangnya sebuah pondasi dasar indahnya kehidupan yaitu kejujuran. Sedih, semakin kabur batas – batas iman dan munafiq. Selalu ada udang dibalik batu. Ataukah ini semua hanya gaya kehidupan metropolis? Potret suram budaya instan? 

Padahal kanjeng Nabi Muhammad SAW selalu mewanti – wanti, mengingatkan kepada umatnya:”Alaikum Bish – shidqi, menetapilah kalian atas kejujuran, maka sesungguhnya kejujuran itu menunjukkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu menuntun kepada surga, dan tidak henti – hentinya seorang laki – laki berbuat jujur dan bersungguh – sungguh mencari kejujuran/kebenaran sehingga ditulis di sisi Allah orang yang jujur – Shiddiq.”  (Rowahu at-Tirmidzi –Abwaabu birr washilah – dari Abdullah bin Mas’ud/K. Adab hal 59).

Merasa atau tidak, situasi ini perlu dicermati. Hendaklah setiap diri mau bercermin lagi. Semua harus punya andil. Apa yang dikatakan sahabat saya boleh jadi benar adanya. Terkadang kita menggadai kejujuran untuk sutau nilai yang kecil adanya. Kita rela berbohong untuk menang tender. Kita kadang suka menipu untuk keperluan tertentu. Kita rela menukar kejujuran dengan hal yang remeh dan rendah, yaitu dunia. Padahal dalam patron kehidupan yang sebenarnya akhirat adalah lebih baik dari dunia dan seisinya. Apakah kita dilupakan dengan hal itu?

Sekarang tinggal bagaimana kita semua menjawabnya. Merubah tabiat dan akhlak kita, atau malah membenarkannya. Waktu yang akan membuktikannya.

Oleh:Ustadz.Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Supardo bin Kayat on Wakil Bupati Kediri Apresiasi Produk Roti dari Santri LDII
  • Supardo bin Kayat on DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan
  • Lilik Rodiyah on Malas Shalat dan Benci Infaq
  • Soedradjat on Malas Shalat dan Benci Infaq
  • Mulyadi on DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Malas Shalat dan Benci Infaq

Malas Shalat dan Benci Infaq

November 17, 2025
DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

November 16, 2025
KH Chriswanto Santoso: Sisi Religiusitas TNI Perlu Diperkuat untuk Jaga Kedaulatan Bangsa

LDII Gelar Bimtek untuk Dukung Program Swasembada Pangan

November 16, 2025
Ponpes Al Ubaidah Kerja Sama dengan Kodam V/Brawijaya Bekali Wawasan Kebangsaan Santri

Ponpes Al Ubaidah Kerja Sama dengan Kodam V/Brawijaya Bekali Wawasan Kebangsaan Santri

November 16, 2025
Malas Shalat dan Benci Infaq

Malas Shalat dan Benci Infaq

5
DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

4
Anak-anak Pahlawan Lingkungan Masa Depan

Anak-anak Pahlawan Lingkungan Masa Depan

2
Di Hadapan Wartawan, Ketua Umum DPP LDII Jelaskan Jati Diri LDII

Di Hadapan Wartawan, Ketua Umum DPP LDII Jelaskan Jati Diri LDII

3
Tingkatkan Kualitas Dakwah, LDII dan Kemenag Pringsewu Kerja Sama Helat Pelatihan Dai

Tingkatkan Kualitas Dakwah, LDII dan Kemenag Pringsewu Kerja Sama Helat Pelatihan Dai

November 20, 2025
Bupati Buka Musda VIII LDII Magetan, Ingatkan Hasil yang Visioner dan Konstruktif

Bupati Buka Musda VIII LDII Magetan, Ingatkan Hasil yang Visioner dan Konstruktif

November 20, 2025
Wakil Bupati Kediri Apresiasi Produk Roti dari Santri LDII

Wakil Bupati Kediri Apresiasi Produk Roti dari Santri LDII

November 19, 2025
LDII Sumbar Hadiri Konferensi Wakaf Internasional 2025, Dukung Penguatan Ekosistem Perwakafan

LDII Sumbar Hadiri Konferensi Wakaf Internasional 2025, Dukung Penguatan Ekosistem Perwakafan

November 19, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Tingkatkan Kualitas Dakwah, LDII dan Kemenag Pringsewu Kerja Sama Helat Pelatihan Dai November 20, 2025
  • Bupati Buka Musda VIII LDII Magetan, Ingatkan Hasil yang Visioner dan Konstruktif November 20, 2025
  • Wakil Bupati Kediri Apresiasi Produk Roti dari Santri LDII November 19, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.