Jakarta (20/1). Perhelatan lomba lingkungan hidup dengan tema “Kontribusi Generasi Muda dalam Mengurangi Dampak Perubahan Iklim untuk Kehidupan di Bumi yang Lebih Baik”, yang diinisiasi oleh DPP LDII telah resmi ditutup, pada Sabtu (20/1).
Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso mengungkapkan isu lingkungan hidup menjadi kepentingan bersama karena menyangkut keberlangsungan kehidupan manusia. Terlebih, pemanasan global yang memicu pencairan lapisan gletser kini tengah berlangsung. Dampak hal tersebut menurutnya bisa menjadi bencana besar bagi eksistensi manusia.
“Ini menjadi isu seksi karena sekarang bahkan pada publikasi yang terakhir di mana suhu semakin meningkat, pencairan gletser di kutub utara sudah terjadi,” ungkapnya.
Bahkan ia mengungkapkan Indonesia menjadi satu dari delapan negara di Asia yang terancam tenggelam pada 2050 nanti. Temuan ini diungkap oleh penelitian berjudul “New Elevation Data Triple Estimates of Global Vulnerability To Sea-Level Rise and Coastal Flooding” yang diterbitkan di Nature Communications pada 29 Oktober 2019 lalu.
“Ketika pencairan gletser sudah terjadi maka salah satu negara pertama yang akan tenggelam adalah Indonesia, bahkan publikasi terakhir kota yang akan tenggelam pertama adalah Jakarta,” tekannya.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, KH. Chriswanto mengungkapkan sejak tahun 2007, LDII terus menggalakkan gerakan peduli lingkungan hidup. “Pertama dari lingkungan hidup dengan kita menanam, gerakan kampanye hemat kertas, kita melakukan kerja bersama bhakti untuk negeri, hingga melakukan kegiatan zero waste,” ungkapnya.
LDII juga mengajak masyarakat untuk turut andil dalam aksi peduli lingkungan lewat berbagai kegiatan webinar dan sosialisasi yang telah dilakukan. “Selanjutnya kita melakukan lomba-lomba lingkungan hidup, webinar-webinar lingkungan hidup, dan yang tidak kalah penting yang dilakukan oleh DPP LDII adalah dengan melakukan EBT atau Energi Baru Terbarukan,” lanjutnya.
Ia melanjutkan, peduli terhadap lingkungan hidup merupakan langkah strategis untuk menjadi pahlawan dunia. “Ini bukan urusan menyelamatkan Indonesia, tapi ini untuk menyelamatkan dunia. Bagaimana kita bisa berdiam di sebuah planet yang sehat, yang memenuhi lingkungan hidup. Sehingga generasi selanjutnya juga bisa ikut menikmati hidup yang layak di bumi,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya mendorong kesadaran generasi muda untuk peduli terhadap isu lingkungan hidup. “Ini menjadi penting karena nanti kedepan yang menghandle dunia adalah kalangan muda. Maka kalangan muda harus betul-betul melek dengan kondisi lingkungan hidup di dunia ini,” tutupnya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Litbang, IPTEK, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (LISDAL) DPP LDII Sudarsono mengatakan lomba lingkungan hidup digelar sebagai ajang bagi para Kader Gemilang LDII untuk menyuarakan aksi lingkungan hidup.
“Tahun 2022, kita sudah membentuk Kader Gemilang, dan mereka perlu diberikan kegiatan. Dan ini merupakan usaha untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengekspresikan kreativitasnya terkait dengan lingkungan hidup,” ucapnya.
Lomba tersebut lanjutnya terdiri dari empat kategori yang meliputi lomba video pendek, lomba design poster, lomba karya tulis atau essai, dan aksi nyata lingkungan hidup. “Harapannya dengan lomba ini, nanti teman-teman menjadi Kader Gemilang bisa mengekspresikan apa kontribusi yang sudah mereka lakukan terkait dengan isu lingkungan,” ucapnya.
Ia melanjutkan DPP LDII juga tengah bekerja sama dengan Griffith University melalui Direktur Centre for Environment and Population Health School of MDP Medicine Griffith University, Australia, Prof. Cordia Chu dalam berbagai inisiatif program, untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. “Sebetulnya lomba ini inisiasiasinya adalah seminar internasional yang dilakukan oleh DPP LDII bersama dengan Griffith University,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, ke depan, LDII akan kembali menggelar lomba lingkungan hidup dengan jangkauan yang lebih luas. “Harapannya ini akan kembali diselenggarakan sebagai media untuk para Kader Gemilang LDII agar bisa terus menampilkan karya-karya terbaik mereka,” tutupnya.
Sangat setuju, menyelamatkan lingkungan hidup Indonesia sama halnya turut menyelamatkan dunia