Ust. Thoyibun dalam tayangan Oase Hikmah beberapa waktu lalu, berbagi ilmu tentang keutamaan amalan salat. Ia menerangkan mengenai firman Allah SWT:
اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ
”Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al Ankabut Ayat 45)
Ia menjelaskan salat itu menghadap kepada Allah yang berisi dua hal yaitu pertama, memuji kepadaNya dan kedua meminta pertolongan dan perlindunganyaNya. Ia menegaskan, dalam melaksanakan salat harus dikerjakan dengan sunguh-sungguh.
”Kita harus bisa mengusahakan meski dalam waktu yang singkat, amalan salat dapat diterima Allah dapat bermanfaat, dilaksanakan dengan khusuk, bacaannya benar, waktunya tepat dan bisa selalu berjamaah,” ujarnya.
Ust. Thoyibun juga menerangkan bahwa salat adalah tiangnya agama dan yang pertama dihisab oleh Allah. Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ
”Sesungguhnya amal yang pertama dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya.” (HR. At-Tirmidzi)
Ia menerangkan yang pertama harus diperhatikan pertama adalah suci dari hadas besar maupun hadas kecil baik badan, pakaian, dan tempat. Kedua, yang harus diperhatikan adalah wudu dengan tertib. Ketiga adalah mengusahakan salat dengan khusuk. Keempat, mengusahakan salat dengan bacaan yang benar, fasih dan mengerti artinya.
“Salat itu berhadapan, memuji, meminta kepada Allah sehingga harus berusaha yang menghapal arti bacaan salat. Jika tidak mengerti arti bacaan salat bagaimana kita bisa khusuk dan menghayati apa yag kita baca. Surat yang kita bacapun harus diusahakan mengerti artinya mulai dari takbiratul ikhrom, Allah Maha Besar sampai Assalamu’alaikum,” tegasnya.
Ust. Thoyibun menegaskan masalah salat adalah masalah penting karena tiangnya agama.
فَمَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّينَ
“Barang siapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agamanya.”
مَنْ حَفِظَهَا فَقَدْ حَفِظَ الدِّينَ
”Barangsiapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agamanya.” (Al Muwatta)
Ia menjelaskan, dapat dikatakan salat itu imamnya amalan lainnya. Jika salatnya khusuk, benar dan diterima Allah maka akan menuntun amalan baik lainya akan mengikuti. Sehingga akan terjauhkan dari kejelekan dan kemungkaran.
Ust. Thoyibun juga menerangkan bahwa salat adalah awalnya hisaban nanti di hari kiamat. Ia berpesan bahwa jangan mempermudah salat, harus tepat waktu, bacaan benar, harus bersih dan suci. Usahakan untuk khusuk dalam salat, membayangkan Allah berada tepat didepan sehingga perlunya memahami arti dari bacaan salat.
”Dengan bisa mengerti arti bacaan salat kita bisa menikmati berbicara dihadapan Allah, kita bisa menghayati apa yang dibaca. Sehingga kita seakan benar berbicang di hadapan Allah, bisa menikmati indahya salat karena salat sama dengan bertemu dengan Allah,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa salat adalah awalnya hisaban pada Hari Kiamat sehingga harus dijaga. Dijaga bacaanya, waktunya tepat, usahakan berjamaah karana pahalnya 27 kali lipatan, dikerjakan dengan khusuk, sehingga yang dikerjakan mendapatkan keutamaan yang luar biasa. (Nabil)