Memasuki usia dewasa, umumnya dihadapkan dengan berbagai pilihan hidup, salah satunya pilihan untuk menikah. Acapkali terlontar dengan pertanyaan “Kapan Menikah?” baik di momen silaturrahim lebaran atau kapanpun itu.
Pada dasarnya semua takdir manusia untuk berpasangan, sudah tertulis di Lauhul Mahfudz. Namun, manusia tidak bisa hanya berpangku tangan menunggu jodoh datang. Jodoh cerminan diri, maka perlu memantaskan diri menjadi pasangan yang baik.
Dalam tayangan Oase Hikmah pada Rabu (13/3), Ustaz Tommy menjelaskan cara mudah mencari jodoh adalah dengan memantaskan dan memperbaiki diri, dengan begitu siap menerima jodoh yang sepadan. Sebagaimana tertuang dalam Alquran, Surat An-Nur ayat 26:
اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌࣖ
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka (yang baik) itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.”
Menginginkan sebuah pernikahan yang berkah perlu diawali dengan cara yang baik pula. Maka menjauhi maksiat jika ingin memasuki jenjang pernikahan itu bersifat mutlak, yakni dengan tidak berpacaran. Selain karena menentang syariat, bukankah sudah sering kita lihat bahwa yang pacaran lama tidak menjamin sampai ke pelaminan?
Pacaran merupakan gerbang menuju salah satu dosa besar yaitu zina. Allah sudah melarang manusia untuk menjauhi zina yang dimaktub dalam Surat Al-Isra ayat 32:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا
“Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.”
Ketika mencari pasangan, hendaknya kita melalui jalan yang diridhoi Allah yaitu ta’aruf. Dalam prosesnya perlu melibatkan Allah melalui salat istikharah. Dengan begitu, pernikahan yang suci dapat terwujud.
Ust. Tommy melanjutkan, setelah seseorang yakin untuk menikah maka orang tersebut harus memahami kewajibannya terlebih dahulu sebelum menuntut haknya. “Ketika seorang laki-laki sudah mengucapkan akad, maka tugas orangtuanya berpindah ke suami. Kecantikan, kepintaran, dan baik buruknya istri bergantung pada suami, karena suami bertugas membimbing, mengarahkan, dan menafkahi,” jelasnya.
Setiap orang perlu menyadari bahwa pasangan yang dinikahi bukan malaikat yang sempurna. Maka, dalam pernikahan kemampuan untuk saling memahami dan toleransi sangat dibutuhkan.
Pernikahan merupakan ibadah terlama karena berlangsung seumur hidup. Pasanganlah yang menemani kita akan menghabiskan lebih dari separuh usianya. Ust. Tommy mengingatkan, setiap pasangan perlu senantiasa saling mendoakan dan mengingatkan dalam kebaikan, sehingga terwujud keluarga sakinah mawaddah warohmah dan mendapat surga-Nya.
Alhamdulillah…
Nikah dengan istri tanpa pacaran…
Alhamdulillah dapat nasehat lagi,
Semoga Alloh mudahkan semuanya dan Alloh pertemukan dengan pilihan Alloh💙