Generasi muda LDII kembali meraih prestasi internasional. Kali ini Dyah Sri Utami atau Tami, menerima penghargaan “the 5th International Conference on Geotechnics for Sustainable Infrastructure Development (GEOTEC Hanoi) 2023”. Konferensi internasional tersebut diselenggarakan di Hanoi, Vietnam pada 14-15 Desember 2023.
Gadis yang bekerja sebagai konsultan geoteknik di salah satu perusahaan di Kota Saitama, Jepang ini, merasa bersyukur telah diberi kepercayaan untuk mewakili perusahaanya dalam konferensi internasional tersebut.
“Alhamdulillah bisa dipercayai untuk memperkenalkan teknologi Jepang yang dinilai mampu menjadi solusi dalam pembangunan infrastruktur yang efektif dan efisien, kepada seluruh partisipan dalam konferensi GEOTEC Hanoi 2023 ini,” ungkap Tami.
Konferensi GEOTEC Hanoi 2023 ini diselenggarakan untuk memfokuskan pengembangan infrastruktur berkelanjutan yang dihadiri sekitar 1.400 partisipan dari lebih 40 negara. “Untuk pesertanya diikuti 250- 300 peserta, antara lain, Jerman, Swedia, Italia, Rusia, Spanyol, Kazakhstan, Korea, Jepang, Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia, Australia, Amerika, dan negara lainnya,” kata Tami.
Dalam konferensi tersebut, ia mempresentasikan hasil penelitiannya melalui research paper yang berjudul “Investigation of buried objects in the ground by borehole radar surveys”. “Dalam penulisan itu, saya menjelaskan bagaimana salah satu teknologi dari Jepang yang mampu digunakan untuk mengindentifikasi posisi dan arah objek yang terkubur secara detail,” ungkap Tami.
Menurutnya, Konferensi GEOTEC Hanoi merupakan peluang untuk memperluas jaringan, serta terhubung dengan para ahli profesional dalam berbagai bidang, terutama geoteknik. “Dalam konferensi ini saya banyak bertukar pengalaman, gagasan, serta mengeksplorasi ide-ide inovatif untuk keberlangsungan infrastruktur berkelanjutan dengan para ahli bidang geoteknik dari berbagai negara,” kata Tami.
Tami pun berkisah mengenai gempa di Jepang pada awal 2024, tepatnya di Prefektur Ishikawa dengan kekuatan magnitudo sekitar 7.6 pada Senin, 1 Januari 2024 pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB berpotensi Tsunami. Tidak hanya di Prefektur Ishikawa saja, gempa juga dirasakan di beberapa wilayah, seperti Prefektur Niigata, Ibaraki, Gunma, Iwate, dan wilayah lainnya.
Pemerintah Jepang juga memberikan notifikasi peringatan dini gempa melalui teknologi “Early Warning Area Mail” yang terintegrasi dalam ponsel yang dimiliki warga asli Jepang maupun warga asing, sarana transportasi, dan infrastruktur lainnya. “Peringatan ini sebagai upaya untuk mengantisipasi ancaman gempa,” kata Tami.
Menurutnya, gempa yang terjadi ini disebabkan adanya aktivitas seismik yang berhubungan dengan pergerakan lempeng tektonik di wilayah sekitar. “Prefektur Ishikawa ini memang sering menjadi pusat gempa, karena letak geografisnya yang berada di dekat zona subduksi, dimana lempeng tektonik Pasifik dan Eurasia bertemu,” ungkapnya.
Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan kondisi geologis, yakni memiliki kerentanan terhadap gempa bumi. “Kerentanan ini terjadi, dikarenakan kedua negara terletak di sepanjang tepi samudra pasifik yang aktivitas seismik dan vulkaniknya tinggi,” ujar Tami.
Lulusan Magister Engineering Tokai University ini mengungkapkan kalau profesi sebagai konsultan geoteknik, umumnya diminati dan dikerjakan oleh kaum pria. “Namun bagi saya, profesi ini menjadi kesempatan untuk menunjukan bahwa kemampuan perempuan itu tidak terbatas. Siapapun bisa menjadi yang terbaik, tanpa melihat dari negara, agama, gender untuk meraih kesuksesan,” tutupnya. (TY/LINES).
Josssss markojossss
Barokahulloh
Alhamdulillah…
Generus LDII berprestasi di kancah Internasional
Semoga barokah